39

7.8K 1.3K 146
                                    



Di taman.

Seulgi berlari memasuki taman yang dimaksud oleh Jisoo dan mencari keberadaannya.

Dia berkeliling taman tersebut sampai akhirnya dia melihat sebuah kerumunan orang-orang dan mendengar suara Jisoo yang memanggil namanya.

"Seulgi ya!"

"Nunna"Seulgi akhirnya berlari mendekati kerumunan tersebut.

"Nunna, gwenchana?"tanya Seulgi sambil memeriksa seluruh badan Jisoo.

"Adikmu sudah datang, kalau begitu ahjumma tinggal ne?"kata ibu-ibu yang sepertinya yang telah membantu Jisoo.

"Ne, kamsahamnida"kata Jisoo sopan membuat Seulgi juga ikut membungkuk mengucapkan terima kasih.

Seulgi sebenarnya marah ketika melihat luka lecet di kedua kaki Jisoo tapi dia menahannya.

"Kajja"Seulgi akhirnya mendorong kursi roda Jisoo dengan wajah menahan amarahnya.

"Seulgi ya...

Seulgi diam.

"Kau marah?"tanya Jisoo.

Seulgi masih tidak mau menjawab.

"Yha Seulgi!"teriak Jisoo akhirnya.

"Mwo?!"jawab Seulgi dengan berteriak juga dan menghentikan kursi roda Jisoo.

"Jangan marah..."kata Jisoo lalu menundukkan kepalanya dan menangis.

"Bagaimana bisa aku tidak marah?! nunna itu masih sakit kenapa keluar sendiri?! kalau terjadi apa-apa yang lebih dari ini bagaimana?"marah Seulgi.

"Mianhae, aku hanya ingin membeli ini untuk Jennie. Dia akhir-akhir ini selalu sedih jadi aku ingin memberinya kejutan biar dia tidak sedih lagi. Jangan marah Seulgi ya"kata Jisoo di sela isakannya.

Seulgi melihat bunga dan sebuah paperbag bertuliskan nama toko perhiasan di pangkuan Jisoo lalu dia menghela nafasnya.

"Tunggu disini"kata Seulgi sedikit merubah nada bicaranya lalu berjalan meninggalkan Jisoo.

Jisoo masih tidak bisa menghentikan tangisnya hingga Seulgi kembali. Ternyata Seulgi pergi ke apotik untuk membeli obat untuk kaki lecet Jisoo.

Seulgi membuka tutup botol minuman yang dia beli lalu menyerahkannya kepada Jisoo.
"Minumlah dan berhentilah menangis"kata Seulgi lalu berjongkok di depan Jisoo dan mulai mengobati lukanya.

"Kalau butuh sesuatu seperti ini lagi, minta tolonglah kepadaku. Aku pasti akan datang kalau nunna memintanya. Jangan keluar sendirian seperti ini lagi. Mianhae aku sudah membentak nunna. Aku tadi sangat khawatir"kata Seulgi tanpa menatap Jisoo dan meniupi obat yang baru saja dia oleskan pada lukanya.

"I know..."jawab Jisoo lalu menarik ingusnya.

Seulgi mengambil sapu tangannya lalu memberikannya kepada Jisoo dan kembali dengan luka Jisoo.

"Jennie nunna kenapa sedih?"tanya Seulgi tanpa mengalihkan pandangannya.

"Dia masih sering mengigau dan menangis mengingat Lisa"jawab Jisoo sedih.

Seulgi akhirnya mengangkat kepalanya menatap Jisoo.
"Apa nunna tidak cemburu?"tanya Seulgi lalu memakaikan perban di kaki Jisoo.

"Tentu saja aku cemburu, tapi rasanya salah juga kalau aku mencemburuinya. Dia meninggal karena menyelamatkan Jennie. Dan karena itu sekarang Jennie jadi menyalahkan dirinya sendiri"kata Jisoo.

"Kalau begitu malam minggu nanti kita makan sama-sama, kita hibur Jennie nunna sama-sama. Otte?"tanya Seulgi setelah selesai memakaikan perban di kaki Jisoo.

USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang