15

10.3K 1.3K 122
                                    


Jam 21:00.

Irene benar-benar lemas tak berdaya karena setelah memakan pizza tadi dia langsung kembali memuntahkannya. Dia ingin coba-coba makanan selain masakan Seulgi tapi malah begini yang di dapatkannya.

Dengan wajah pucatnya dia duduk menyender di sofa dan menutup matanya rapat-rapat karena rasa pusing di kepalanya. Dia bahkan tidak menyadari telah membuat kedua gadis berbeda usia yang duduk di sampingnya menatapnya dengan tatapan sedih dan khawatirnya.

Bella duduk dipangkuan Yeri terus menatap Irene sedih membuat Seulgi yang baru selesai membuat minuman hangat tersenyum.

Seulgi duduk di sebelah Irene lalu setelah itu dia mengusap pipinya lembut.
"Minum dulu, biar hangat"kata Seulgi dan membuat Irene akhirnya membuka matanya dan menerima minuman tersebut.

"Kita ke Dokter saja oppa"kata Yeri.

"Mmm, ke Dokter saja daddy. Mommy sakit"kata Bella hendak menangis.

Irene dan Seulgi saling pandang lalu tersenyum.
"Mommy tidak sakit sayang"kata Irene seraya mengusap pipi Bella.

"Tidak sakit bagaimana? eonni bahkan lemas seperti ini"kesal Yeri.

"Eonni tidak sakit Yerim ah..."kata Seulgi lalu mengusap perut Irene.

Yeri langsung terkesiap dan menutup mulutnya dengan tangannya.
"Eonni hamil?!"

Seulgi dan Irene terkekeh lalu mengangguk.

"Oh my god!"Yeri tertawa bahagia membuat Bella yang di pangkuannya mendongak menatapnya heran.

"Yha Arabella, kau sebentar lagi akan mempunyai adik! Ada adik kecil di perut mommy mu"kata Yeri bahagia.

Bella menatap Irene dan Seulgi dengan mata berbinarnya.
"Mommy, Bella mau punya adik?"tanya Bella kemudian.

Seulgi dan Irene mengangguk secara bersamaan dengan senyumannya.

"Ne, Bella sebentar lagi akan menjadi seorang kakak"kata Irene sambil mengusap kepala Bella.

Bella turun dari pangkuan Yeri lalu meloncat-loncat sambil bertepuk tangan.
"Yeyyyyyy, Bella punya adik!"teriaknya dan membuat Yeri yang gemas pun akhirnya juga ikut berdiri dan ikut meloncat-loncat bersama Bella dengan tawanya.

Seulgi dan Irene hanya bisa tertawa bahagia melihat tingkah mereka. Mereka sangat bersyukur, melihat tawa Bella dan Yeri membuat hati mereka menghangat di penuhi oleh kebahagiaan.

***

Sekitar dua minggu kemudian.

Seulgi sudah mengajak keluarganya pindah ke rumah mereka yang sebenarnya.
Perlahan tapi pasti, ingatan Seulgi juga sedikit demi sedikit bisa di ingat kembali.
Tidak sepenuhnya bisa kembali mengingat, hanya saja potongan-potongan kecil memori terus berdatangan di kepalanya. Entah itu di mimpinya, atau dalam keadaan sadar sekalipun.

Seperti sekarang ini misalnya, Irene sedang mencoba membangunkan Seulgi yang sedang gelisah berkeringat di tidurnya.

Bisa Seulgi lihat dengan jelas Irene yang berjalan dengan anggunnya.

Gaun putih panjang yang dikenakannya dan sebuket mawar putih di tangannya.

Dia bisa melihat itu dengan jelas dan merasakannya bagaimana saat Irene sudah berada di depannya, dan ketika dia meraih tangannya untuk di genggamnya.

Sungguh Irene benar-benar sangat cantik.

Senyuman manis malunya dan tatapan penuh cintanya membuat jantung Seulgi berdetak kencang tak karuan.

USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang