26

7.8K 1.3K 124
                                    




Taeyeon dan Wendy sedang berada di dalam ruang rawat Seulgi, sedangkan Yuri entah pergi kemana setelah operasi Seulgi selesai sejak setengah jam yang lalu, laki-laki itu pamit keluar dan belum kembali sampai sekarang.

"Uncle..."panggil Wendy memecah keheningan karena Taeyeon yang tak henti-hentinya menatap wajah pucat Seulgi yang masih belum sadarkan diri.

Dokter bilang operasinya memang berjalan dengan lancar, mereka hanya perlu menunggu Seulgi bangun saja sekarang. Beruntung peluru yang menembus perut Seulgi tidak mengenai organ vitalnya, hanya saja Seulgi yang kehilangan banyak darah membuatnya tadi sempat kritis. Tapi sekarang dia sudah baik-baik saja, not really fine tapi dia akan segera membaik. Dia masih lemah dan juga harus istirahat total agar lukanya cepat sembuh.

"Hmm?"jawab Taeyeon lalu akhirnya menoleh menatap Wendy.

"Joy baru saja memberitahuku. Operasi Irene nunna berjalan dengan lancar, dia dan bayinya selamat"kata Wendy sambil tersenyum haru.

"Jeongmal?"Taeyeon berdiri dari duduknya lalu menghampiri Wendy.

"Ne"Wendy mengangguk cepat seraya memperlihatkan ponselnya agar Taeyeon bisa melihat pesan dari Joy.

"Ahh syukurlah..."Taeyeon akhirnya tersenyum. Dia akhirnya sedikit bisa bernafas lega.

Taeyeon akhirnya duduk dan menyenderkan punggungnya di sofa dengan mata berkaca-kacanya.

"Geundae uncle, karena sekarang kita sudah mengetahui tentang keadaan Irene nunna, apa tidak lebih baik kita memberitahu aunty Fany saja?"tanya Wendy takut-takut.

Taeyeon menegakkan cara duduknya dan menatap Wendy.

Wendy ikut duduk di sebelah Taeyeon.
"Maksudku, mereka pasti khawatir uncle dan mereka pasti juga sudah menunggu kita. Apa lagi Seulgi... setidaknya beritahu aunty Fany dulu agar aunty tidak khawatir. Untuk masalah Irene nunna kita bisa memikirkannya nanti sampai Seulgi bangun, atau kita bisa memindahkannya ke rumah sakit yang sama kalau itu maunya. Karena aku yakin setelah dia mengetahui kalau Irene nunna sedang di rawat dia tidak akan tinggal diam"kata Wendy.

Taeyeon menghela nafasnya.
"Kau benar. Arraseo aku akan memberitahunya, mana ponselmu"Taeyeon mengadahkan tangannya.

"Memangnya ponsel uncle kemana?"heran Wendy seraya memberikan ponselnya.

"Hilang dan ponsel Seulgi juga mati"jawab Taeyeon santai lalu beranjak dari duduknya.

"Kau tunggu disini ya? uncle akan...

Ceklek.

Yuri yang tiba-tiba membuka pintu berhasil memotong perkataan Taeyeon.

"Kau dari mana?"tanya Taeyeon.

"Belanja, ini pakailah"Yuri memberikan paper bag kepada Taeyeon.

"Dan ini juga untukmu, gantilah pakaian kalian jangan sampai Seulgi melihat darahnya sendiri saat dia bangun nanti"kata Yuri setelah memberikan paper bag juga untuk Wendy lalu duduk di sofa.

Taeyeon dan Wendy menunduk melihat kemejanya sendiri lalu akhirnya mereka tersadar. Kemeja mereka berdua memang penuh noda darah Seulgi karena memang mereka berdualah yang tadi membantu menekan luka Seulgi, sedangkan Yuri menyetir.

"Gumawo uncle, aku akan ke toilet sebentar. Uncle Taeng pakai toilet disini saja"kata Wendy lalu keluar dari ruangan Seulgi.

"Gumawo"kata Taeyeon lalu hendak masuk ke dalam toilet.

USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang