-5

5.9K 563 39
                                    

"Woah.. Ini kenapa kacamatanya pada bagus bagus semua?" gue heboh sendiri waktu liat liat berbagai macam kacamata yang ada disana.

Sekarang gue lagi ke Miniso sama Hangyul. Sesuai permintaan doi yang minta temenin beli earphone, akhirnya gue saranin doi buat beli di Miniso aja. Dengan alasan kalo beli earphone disana bakalan awet, ya meskipun harganya agak mahal.

Tapi dibalik semua itu, ada maksud terselubung juga sih gue.. Haha.

"Ayok kita pulang" ajak Hangyul waktu dia udah selesai bayar di kasir.

"Bentaran ah.. Gue lagi liat liat kacamata nih. Bagus bagus banget sih anjirr, jadi pengen beli"

Hangyul dengan cepat narik tangan gue. Gue noleh ke arah dia. Mukanya udah masam anjir, takut gue minta beliin kali. Tapi buru buru gue nepis kasar tangannya dan ngeluarin kartu kredit dari dalam dompet gue.

"Ga usah takut! Gue beli sendiri" gue pun akhirnya berjalan di sekitar rak rak kacamata dan memilih kacamata yang gue sukai.

Gue melihat lihat begitu banyak kacamata yang menurut gue bagus semua. Pengen gue beli semua aja rasanya.

Gue melihat kacamata model kek--

Gue melihat kacamata model kek--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kurang lebih seperti itu.

Dan sialnya, tempatnya tinggi banget. Duh pengen gue beli yang warna kuning. Bagus banget ih, cinta pada pandangan pertama nih gue.

Gue mencoba berjinjit supaya bisa menggapai kaca mata itu.

Namun sia sia, gue ga bisa ngambil. Tinggi banget bangsat :))

Tapi ga lama kemudian, gue merasakan dada bidang seseorang mengenai puncak kepala gue. Tangan kekarnya terangkat untuk mengambilkan salah satu kacamata yang gue incar.

Gue berbalik badan melihat siapa cowok itu.

Dugaan gue salah.. Bukan, dia bukan Hangyul. Gue ga liat Hangyul disana, ga tau kemana perginya tuh bocah.

Cowok itu bukan Hangyul, melainkan....

Kim Yohan.

"Hei" sapa Yohan sambil senyum ke arah gue.

Gue cengo seketika.

"Oh.. Hei" bales gue sambil celingukan. Takut aja Hangyul nongol tiba tiba.

"Sendirian aja?" tanya Yohan. "Nih kacamatanya" doi memberikan kacamata incaran gue ke hadapan gue.

"Gue..."

"Dia jalan sama gue" suara Hangyul membuat Yohan berbalik.

Hangyul berdiri di dekat rak casing, tangan kanannya membawa satu bungkus casing iPhone.

"Udah selesai?" tanya Hangyul sambil ngerebut kacamata yang ada di genggaman gue. "Kita bayar sekarang!"

Tangan kirinya menggeret lengan gue buat menjauh dari Yohan.

[✔] annoying husband ; lee hangyul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang