-39

3.1K 286 51
                                    

"Apa apaan ini? Kamu serius mau cerai sama aku?" tanya gue kaget waktu Jeje nyodorin surat cerai ke hadapan gue.

Setelah gue keluar kantor bersama Jeno, Jeje menelpon gue dan menyuruh gue buat ketemuan di caffe depan sma.

Gue kaget dong, ada apa?

Dan Jeno pun dengan senang hati mau mengantarkan gue kesana.

Sesampainya disana gue dikejutkan dengan kedatangan Jeje bersama Yohan. Gue menatap Yohan penuh kebencian, namun tatapan itu kian melemah saat gue melihat Jeje juga ikut membawa malaikat kecil gue, Naya.

"Aku ga pernah main main dengan ucapan aku. Emang ini keinginan kamu dari dulu kan? Tunggu apa lagi? Ayo tanda tangan!" Jeje mendesak gue agar segera menandatangani surat cerai itu.

Gue menoleh ke Jeno. Jeno cuma manggut manggut aja dan meyakinkan gue kalo semua keputusan Jeje adalah yang terbaik buat gue.

Gue dengan berat hati pun terpaksa menandatangani surat cerai itu di atas materai.

Oke. Tinggal menghitung hari aja gue udah bener bener pisah sama Jeje dan anak gue.

Jeje tersenyum kecut. "Selamat menjalani kehidupan baru Hangyul" katanya.

"Terimakasih untuk semuanya Jeje, aku harap kamu bahagia dengan kehidupan baru kamu. Ayo Jen kita pergi!" ajak gue ke Jeno.

Gue segera pergi dari sana. Gue bener bener ga sanggup nahan air mata lagi, dan gue ga mau nangis di depan anak gue dan Jeje.

Dan akhirnya gue menangis di dalam mobil dengan Jeno yang berusaha menenangkan gue.

.

"Bantuin gue buat ambil barang barang di dalem!" suruh gue ke Jeno saat kita udah nyampe di basement apartemen Hyewon.

Kita berdua turun dan berjalan menuju lift.

"Kamu serius udah cerai sama dia?" tanya Hyewon ga percaya waktu kita berdua udah sampe apartemennya.

"Sesuai permintaan lo kan? Sekarang, gue mau pergi dari sini" kata gue.

"Kemana?"

"Gue mau tinggal sendiri. Gue mau memulai kembali hidup gue mulai dari nol. Dan lo tenang aja, pernikahan kita akan secepatnya kok. Yuk Jen" gue menarik tangan Jeno tanpa memedulikan teriakan Hyewon.

"AKKHH!!" gue auto berhenti waktu Hyewon merintih kesakitan.

Gue berbalik dan bener aja. Hyewon udah tersungkur ke lantai.

"Hyewon!!" guer berlari ke arahnya dan menyuruh Jeno buat anterin dia ke rumah sakit.

-

Setelah hampir satu jam, akhirnya anaknya Hyewon lahir.

Hyewon melahirkan anak perempuan dengan selamat. Bayinya pun juga sehat. Gue bersyukur mereka berdua baik baik aja.

"Ini anak kamu Gyul" kata Hyewon.

Gue diem aja, gue cuma menatap bayi perempuan itu dengan penuh tanda tanya di dalam otak gue.

Bayi itu sangat mirip sama kak Seungyoun. Mulai dari matanya, hidungnya, sampai mulutnya jelas banget mirip sama kak Seungyoun.

Ga ada mirip miripnya sama Hyewon, apalagi gue. Gue heran, apa iya ini anak gue?

"Kenapa anak gue mirip sama kak Seungyoun?" tanya gue.

Hyewon langsung kicep. "Ngapain mirip kak Seungyoun? Ini jelas anak kamu kok"

Gue membuang napas kasar. "Ya udah, setelah lo keluar dari sini kita nikah"

[✔] annoying husband ; lee hangyul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang