Seungyoun memperhatikan Hyewon yang sedang mengemasi barang barangnya. Dengan perut yang sudah membesar membuatnya kesusahan meraih barangnya yang terletak di tempat yang lumayan tinggi.
"Kamu mau kemana?" tanya Seungyoun.
"Aku mau balik ke apartemen aku sendiri"
"Aku ga izinin. Kamu tetep tinggal sama aku, sampe anak kita lahir!" kata Seungyoun tegas.
"Aku udah bilang berkali kali kan, kalo ini tuh bukan anak kamu. Ini anak Hangyul" jawab Hyewon dengan tatapan marah ke arah pacarnya itu.
"Jangan aneh aneh Hyewon! Aku beberapa kali mergokin kamu muntah muntah dan nemuin beberapa test pack di tong sampah kamar mandi" Seungyoun menunjukkan beberapa test pack yang ia temukan.
"Sejak kapan?"
"Sebelum kamu berangkat liburan bareng temen temen kamu. Aku sengaja diem aja, biar kamu sendiri yang bilang. Tapi apa? Malah kamu bilang kalo itu anak Hangyul. Apa apaan ini?"
Seungyoun menggenggam erat tangan Hyewon dan menatap mata gadisnya itu dengan sangat dalam.
"Hyewon, biarin aku yang tanggung jawab dengan anak ini. Dia anak aku, bukan anak Hangyul. Aku yakin itu" kata Seungyoun memohon.
Hyewon melepas tautan tangan mereka dengan kasar. "Ngga! Ini bukan anak kamu kak. Ini anak Hangyul. Tolong biarin aku pergi"
.
Gue terbangun.
Jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi dan temen temen gue masih pada ngebo semua.
Ini kenapa suasan rumah sepi gini, ga biasanya deh.
Hujan kek nya masih belum berhenti, tapi ga sederas semalem. Mungkin pagi ini cuma gerimis aja.
Gue turun dan melihat keadaan ruang keluarga yang sangat sepi tidak ada kehidupan. Gue menengok ke arah meja makan, dan disana kosong. Ga ada makanan apapun.
Fix ini masih pada tidur semua. Toh mungkin hari ini hari libur.
Gue memutuskan buat membuka pintu depan. Ya, biar ga gelap gitu. Soalnya kan mendung juga dan biar agak terang dikit.
Saat gue membuka pintu depan, gue dikagetkan dengan Hangyul yang masih tetap berdiri di depan rumah gue. Posisinya masih sama seperti semalam, ga berbuah sedikitpun.
Gue liat dia dan dia juga liat gue. Kita sama sama kagetnya.
Gila sih, nih orang kuat banget semaleman berdiri disana.
Badannya Hangyul basah kuyup gara gara kena hujan.
Gue semakin ga tega buat biarin dia berdiri disana. Ya semarah apapun gue, tapi gue juga masih punya hati nurani.
Dengan cepat gue mengambil payung dan berjalan nyamperin Hangyul yang udah kedinginan itu.
"Kamu ngapain masih disini?" tanya gue dengan nada yang masih marah banget.
Hangyul tersenyum.
Wajahnya pucat dan bibirnya bergetar menahan dinginnya udara pagi ini.
"Akhirnya kamu keluar juga" jawab dia pelan.
"Kamu ngapain nungguin aku? Pulang sana! Hyewon udah nungguin kamu" kata gue bermaksud buat ngusir.
"Mbak Jeje, itu suaminya dari semalem berdiri disana terus. Kasian loh. Lagi marahan ya?" tanya salah satu tetangga gue yang kebetulan lewat depan rumah dengan menenteng belanjaan.
Gue ga peduliin tetangga gue yang sukanya gosip itu. Gue masih tetap menatap tajam mata Hangyul.
Hangyul juga menatap gue dengan wajah sayunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] annoying husband ; lee hangyul
Fanfiction[COMPLETED] Punya suami gini amat anjir.. Lee Hangyul x Jung Jeje (OC) . Started🎯: 27-11-2019 End⛳: 26-02-2020 Ps: Jangan dicopas ya gaesss!! Sesungguhnya, orang yang mengcopas karya orang lain adalah perbuatan tercela dan tidak disukai oleh All...