-36

3K 286 16
                                    

"Lo kenapa je?" tanya Yohan dan langsung memeluk gue gitu aja.

Gue menangis sejadi jadinya dalam pelukan Yohan. Gue meluapkan semua emosi ini, gue menangis, dan ga peduli dengan tatapan aneh orang orang sekitar.

"Lo kenapa Je?" tanya Yohan lagi kali ini dia mengelus kepala gue.

"Hangyul Han... Hangyul" kata gue.

"Hangyul kenapa?" Yohan bertanya dengan nada cemasnya.

"Hangyul hamilin Hyewon"

"Apaa??"

Yohan kaget banget pastinya.

Gue mengusap air mata gue dengan kasar sambil terus menatap Yohan.

"Usia kandungan Hyewon hampir sama dengan usia kandungan gue dan rahasia sebesar itupun gue ga tau. Jadi selama ini Hangyul udah sembunyiin dari gue"

"Gue udah pernah bilang kan sama lo? Kenapa lo ga percaya sama gue Je?" tanya Yohan sambil memegang kedua pundak gue.

Yohan kembali membawa gue ke dalam pelukannya. Yohan terus berusaha menenangkan gue. Dia mengelus punggung gue yang bergetar karena menangis.

Gue melepas pelukannya. "Anter gue pulang, gue  mau beres beres. Gue balik ke rumah mama aja. Anterin gue Han"

Yohan mengangguk dan segara menuntun gue memasuki mobilnya.

.

Di mobil Yohan gue ga henti hentinya menangis. Gue masih inget kata kata Hyewon yang tadi dan gue juga kecewa sama Hangyul pastinya.

Sekarang apa yang harus gue lakukan selain cerai sama Hangyul? Emang kenyataannya begitu kan? Hangyul pernah bilang kalo dia bakal ceraiin gue dulu. Dan sekarang semua yang dia inginkan benar benar terkabul.

Lalu, bagaiman dengan anak yang gue kandung? Dia bakal lahir tanpa ayah gitu?

Gue ga bisa menahan air mata gue sekarang.

Yohan mengelus punggung tangan gue dan terus menenangkan gue.

"Jeje, kita udah sampe" kata Yohan waktu kita udah sampe di depan rumah gue.

"Han lo tunggu sini bentar ya, gue mau ambil baju dulu" jawab gue lalu segera bergegas keluar mobil.

Tapi Yohan menolak, dia pun ikut turun dan ngikutin gue sampe kamar.

Yohan membantu gue memasukkan baju baju gue ke dalam koper. Sesekali Yohan mengelus punggung gue yang masih bergetar. Tangisan gue masih belum reda, rasanya gue masih ga mau berhenti nangis.

"Sudah?" tanya Yohan.

"Udah. Gue minta tolong sama lo Han" jawab gue memohon.

"Iya Je. Lo tenang aja, gue selalu ada buat lo. Gue ga habis pikir kenapa Hangyul bisa lakuin hal itu. Ayo kita pergi" Yohan menggandeng tangan gue buat keluar dari rumah itu.

-

Sesampainya di rumah orang tua gue, gue menyuruh Yohan buat balik aja. Awalnya Yohan nolak, tapi gue paksa dia buat balik aja dan yakinin dia kalo gue bener bener gapapa.

Gue masuk ke dalam halaman rumah orang tua gue sambil menyeret koper besar punya gue. Dengan mata sembab dan sesenggukan gara gara habis nangis tadi, gue menjadi pusat perhatian papa gue yang lagi nyuci mobil.

Bukan hanya papa gue, tapi bang Jaehyun dan mama juga.

"Kamu kenapa Je?" tanya mama sambil menghampiri gue.

"Kenapa bawa koper segala?" tanya papa sambil terus nyuci mobilnya.

Gue kembali nangis, dan kali ini mama langsung meluk gue.

[✔] annoying husband ; lee hangyul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang