-13

4.6K 450 29
                                    

"Pilih mana yang kalian suka! Papa mau pergi dulu, ada rapat sama klien"

Kata papa yang kemudian meninggalkan gue dan Hangyul yang lagi milih milih baju buat resepsi nanti.

Gue pun mengangguk begitu juga dengan Hangyul. Pegawai yang tadi nganter papa keluar pun kembali dan membantu kita buat milih mili baju pengantin.

"Saya sarankan buat mbaknya pake baju yang ini deh. Cocok kok" pegawai itu menunjukkan wedding dress sederhana namun elegan berwarna putih.

Gue pun meminta pendapat ke Hangyul. Si doi cuma manggut manggut aja. Ya udah, gue terima aja dan masuk ke fitting room.

10 menit kemudian gue pun keluar dengan wedding dress yang tadi direkomendasikan sama mbak pegawainya.

"Gyul gimana?" tanya gue ke Hangyul yang lagi duduk dan fokus maen hp.

Doi mendongak.

Dan seketika dia melongo. Gue ga tau ya, doi melongo gara gara liat kecantikan gue apa gara gara liat badan gue yang tiba tiba berubah jadi keceng karena dress nya yang pass body.

"Coba ngaca deh lo!" suruhnya dan gue pun berjalan menuju kaca besar yang ada di sana.

Gue pun melihat pantulan bayang gue dan Hangyul berdiri di belakang gue, sambil liatin gue dari atas sampe bawah.

"Cantik"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cantik"

Gumam dia pelan banget, tapi masih kedengeran sama gue.

Apa? Gue ga salah denger kan?

Hangyul bilang gue cantik? Untuk pertama kalinya? Wah, keajaiban dunia nih.

"Oh kurang satu. Bentar!" Hangyul kembali ke tempat duduknya dan mengambil sesuatu dari dalam waist bag punya dia.

Kotak?

Apa jangan jangan cincin? Pliss, gue ga mau gr dulu..

"Ini kalung punya bunda. Bunda minta ke gue supaya lo pake kalung ini, buat lo nih. Gue pakein ya" Hangyul nyingkirin rambut gue ke arah samping dan mulai makein kalung dengan liontin mutiara itu ke leher gue.

Real, hati gue dag dig dug sangat.. Ini untuk pertama kalinya Hangyul bersikap sweet ke gue.

Hembusan napasnya terasa hangat di ceruk leher gue, menyebabkan sensasi geli yang ngebuat bulu kuduk gue berdiri.

"Coba hadep sini!" dia pun ngebalik badan gue buat ngehadep dia.

Hangyul ketawa pelan. Apanya yang lucu sih bangsat?

"Pipi lo merah. Gemes!" Hangyul acakin rambut gue dan berakhir nyubit pipi gue.

"Dih" gue mendecih sebal.

"Jangan baper dulu! Inget ya, gue cuma sayang sama Hyewon"

"Iya tau Hyewon! Hyewon seorang cintanya Hangyul. Eh, tapi katanya mau putus sama Hyewon?"

[✔] annoying husband ; lee hangyul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang