-48

3.6K 285 31
                                    

Gue terbangun dengan keadaan pakaian yang masih utuh..

Tenang, tenang, gue ga ngapa ngapain kok semalem sama Hangyul. Kita cuma sebatas ciuman aja, kaga sampe yang itu.

Yap, gue terbangun dengan posisi Hangyul yang lagi meluk gue dari belakang. Gue yakin nih anak pasti masih molor.

Gue usap usap tangannya, kemudian gue berbalik dan mengusap surai hitamnya. Hangyul damai banget kalo lagi tidur.

"Ayo bangun! Udah pagi" gue menepuk nepuk pelan pipinya Hangyul.

"Jam berapa?" tanya Hangyul yang masih ngantuk itu.

"Masih jam lima, tapi kamu ga mau bangun gitu? Hari ini aku harus kerja dan kamu pasti ngurusin kedai kan?" tanya gue.

"Hhhmm. Tapi aku masih ngantuk" bukannya bangun, Hangyul malah makin ngeratin pelukannya.

Gue sebisa mungkin berusaha buat lepas dan akhirnya berhasil. Gue berdiri dan membenarkan tatanan rambut gue yang sedikit berantakan.

Gue melipat kedua tangan di depan dada sambil menatap Hangyul yang masih ngebo itu.

"Yakin masih ga mau bangun? Oke, aku ga mau balik lagi sama kamu. Bye" ancam gue dan berniat pergi ke kamar mandi.

"Eh, jangan dong! Iya nih aku bangun" gue berbalik badan dan melihat Hangyul yang udah duduk sambil mengucek ucek matanya.

Muka bantalnya bikin gue gemes sendiri.. Persis banget kek Naya.

Gue berjalan mendekat dan menepuk nepuk kepala Hangyul. Sama seperti apa yang gue lakuin ke Naya tiap pagi.

"Anak pinter" kata gue.

"Aku bukan Naya" protes Hangyul yang langsung narik tangan gue buat ikutan duduk di sebelahnya.

"Kenapa malah narik aku sih? Aku mau mandi" protes gue.

Hangyul menatap gue dengan muka macam anak kecil yang ngebet banget dibeliin permen.

"Mau morning kiss dulu"

Gue menarik paksa tangan gue yang dipegang sama Hangyul.

"Ga ada! Ayo cepet mandi!" tolak gue.

"Satu kecup aja deh. Boleh ya?" mintanya dengan sangat.

Gue membuang napas dan kemudian menatap Hangyul tajam. "Satu aja ya?"

Doi dengan semangat langsung manggut manggut.

Gue mengambil posisi jadi menghadap ke Hangyul. Gue menangkup pipinya dan kemudian gue kecup singkat bibirnya.

Dia kek kurang puas gitu.

"Kok cuma bentaran sih?" protesnya.

"Katanya cuma satu kecup?"

Hangyul mempoutkan bibirnya. "Au ah"

Dia langsung beranjak dan pergi gitu aja ke kamar mandi.

Pasti ngambek nih.

-

Setelah selesai siap siap, gue segera memasak sarapan buat kita berdua. Hangyul yang udah rapi mau berangkat ke kedai dan gue yang udah siap buat pergi ke kantor bang Jaehyun.

Btw Hangyul masih ngambek tau gara gara yang tadi.

Gue yang sibuk masak sama sekali ga mempedulikan Hangyul yang lagi menatap gue dengan tatapan sebel banget di kursi meja makan.

Gue risih banget sih sebenernya diliatin kek gitu, tapi ya mau gimana lagi. Kalo nurutin risih ya bisa ga makan gue pagi ini.

Gue terlonjak kaget waktu tiba tiba Hangyul meluk gue dari belakang.

[✔] annoying husband ; lee hangyul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang