Love Two Different Lives 15

743 103 15
                                    

Lino sedang berjalan dipasar sore hari minggu sendirian dia merasa bosan jadi dia memilih mencari makanan di pasar, dia juga sudah lama tidak pergi kepasar.

"minho"

Hati lino tergerak ketika mendengar nama minho, lino menengok dan melihat ke arah sumber suara itu.

"iyah bu?" tanya minho yang ada diluar lalu dia langsung masuk kedalam warung kecilnya.

Lino menghampiri warung itu, yang punya warung tidak akan bisa melihat wajahnya karena lino sekarang menggunakan masker, tapi lino bisa melihat wajah si pemilik warung itu.

Pandangan lino tertuju pada anak muda yang wajahnya mirip 99% dengannya, lino menatap tajam anak muda itu.

"tolong bantu ibu didalam ngelayanin"

"baik bu"

Lino ingin melihat laki-laki itu lebih jelas jadi dia pura-pura membeli makanan agar bisa melihat dan mengamati lebih lama.

"saya beli odeng, tapi dibungkus"

"boleh, berapa?" tanya minho karena yang melayaninnya sekarang minho.

"dua"

Setelah itu minho langsung membungkuskan dua odeng untuk pembelinya, sementara lino terus menatap laki-laki yang sangat mirip dengannya ini.

Mungkin kalo lino melepas masker laki-laki itu akan bingung sama seperti yang dia lakukan sekarang.

"ini" ucap minho sambil memberikan odeng yang sudah dibungkus.

Minho memberikan uangnya, dan dia meminta ijin untuk beristirahat sebentar diwarung itu dan minho mengijinkannya, padahal lino ingin melihat minho lebih lama.

"apa dia yang ailee maksud selama ini?" batin lino.

"haii minho" ucap dua orang wanita yang datang ke warung minho.

"oh hai, mau beli?"

"boleh, aku beli topokki sama odeng yah"

"makan disini?"

"iyah disini biar bisa liatin kamu hehe"

Lino yang mendengar itu merasa jijik, murahan sekali wanita seperti itu anggapnya.

Minho yang sudah biasa dengan perlakuan mereka hanya merespon biasa saja, apalagi minho itu orangnya memang cuek.

"dua wanita itu manggil dia minho, berarti nama dia emang minho" batin lino.

"pasti semua ini ngga kebetulan, gue harus cari tahu" batin lino lalu lino berdiri dan meninggalkan warung itu tanpa pamit kembali.

•••

Senin pagi di chungdam high school sedang melakukan ujian tengah semester atau uts, anak-anak melakukan ujian dengan serius dan sunyi namun ada juga kelas yang gaduh tergantung guru yang mengawasi mereka.

Seperti di kelas ailee, ailee memang terkenal sebagai murid yang pintar tapi dia menganggap bahwa dirinya tidak pintar, kenapa? Karena dia sangat malas membaca buku dan dia cepat pusing jika membaca buku pelajaran.

"ay nomer 1 sampe 40" ucap jisung yang berada dibelakang ailee tapi tidak jauh juga.

"gila lo, mana gue tau"

"yaudah nomer 1 sampe 30" tawar jisung.

"emang gue tukang jualan otak-otak lo tawar"

Love Two Different LivesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang