Love Two Different Lives

Love Two Different Lives 40

Mina sedang membaca majalah di ruang tv nya sendiri karena suaminya sedang bekerja, tiba-tiba ketika dia sik membaca telfon rumahnya berbunyi.

"hallo, ini siapa?"

"hallo dengan ibu mina?"

"iyah, saya sendiri"

"ini saya profesor jungmin dari sekolah lino anak ibu"

"oh iya prof, anak saya kenapa? Apa dia ngelakuin kesalahan lagi?"

"tidak, justru sebaliknya, kali ini dia berubah menjadi baik tadi guru matematika bilang lino mengerjakan soal dengam sangat hebat didepan kelas, saya turut senang melihat perubahan lino bu"

"sukur kalo begitu pak, saya senang sekali mendengar berit ini, dan tentunya perubahan anak saya juga tidak jauh dari didikan guru-guru di sekolah, terima kasih ya pak"

"iyah bu sama-sama, kalau begitu saya rasa cukup itu yang mau saya sampaikan"

"iya iyah pak"

Setelah itu sambungan telfon terputus, mina tersenyum bahagia lalu dia berjalan kembali kekursinya.

Dia berfikir anatara percaya dan tidak percaya atas perubahan lino, tapi dia juga bahagia anaknya bisa berubah menjadi lebih baik lagi.

•••

Lino berjalan dengan lesu bersama ailee, dia takut ibunya akan menangis jika dia memberikan surat itu pada ibunya.

"ho, yang sabar yah"

"gue harus gimana? Ibu pasti kecewa sama gue"

Ailee hanya bisa diam dia juga tidak tahu harus bagaimana, dia tidak bisa membantu jika hal ini menyangkut orang tua.

Setelah mereka sampai didepan rumah ailee, ailee segera masuk kedalam rumahnya.

"gue masuk ya ho"

"iyah"

"jangan sedih, lo ngomong baik-baik sama ibu lo"

"iya ay, makasih yah"

"iyah, gue masuk"

"iyah"

Setelah itu ailee masuk dan lino melanjutkan kembali jalan kerumahnya, dia bingung apakah dia harus pulang atau kabur saja, atau dia harus menelfon abangnya.

Tapi kalau dia menelfon minho, minho pasti akan marah padanya karena ini menyangkut ibu mereka.

Lino berdiri dihadapan pintu rumahnya dia masih gugup untuk membuka pintu rumahnya.

Tapi tiba-tiba pintu rumah terbuka "minho, ngapain kamu berdiri di sana?"

Lino menatap ibunya dan sana terkejut melihat wajah minho seperti orang yang habis berantem, dan pinggir bibirnya berdarah, itu pasti sangat perih.

"ho kamu kenapa? Ko bisa sampe kaya gini?"

"aku minta maaf ya bu, aku emang gak sebaik itu, aku udah berusaha tapi susah bu"