Love Two Different Lives

Love Two Different Lives 54

Beberapa hari berlalu, semenjak lino pulang kerumahnya dia tidak pernah bertemu dengan ibunya minho ataupun ailee lagi karena ibunya melarangnya untuk pergi kemanapun, dia juga sudah hilang kontak dengan ailee karena hpnya yang dulu sudah tidak tahu dimana keberadaannya.

Lino sekarang sedang duduk dibalkon kamarnya, dia melihat keluar dan berharap ailee lewat kedepan rumahnya tapi itu tidak mungkin untuk apa ailee lewat kedepan rumahnya, pasti saat ini ailee sedang bersama abangnya karena dia juga pasti mengira bahwa abangnya itu adalah dirinya, fikir lino.

Sebenarnya mamahnya menyuruh lino untuk belajar karena dia besok akan ujian ahir di sekolah, tapi lino merasa unmood dan tidak bersemangat, dia sangat merindukan ailee sekarang.

"lino" panggil mamahnya yang membuka pintu kamar lino.

Mamah lino berjalan kedalam lalu mendapati lino yang sedang berdiri di balkon kamarnya.

"lino"

"eh, iya mah?"

"mamah mau ngomong sama kamu"

"ngomong apa mah?"

"kalo udah kelulusan nanti kamu kuliah ke london yah"

"hah, kuliah ke london?"

"iyah"

"kalo gue kuliah ke london gue jauh dong dari ailee, ibu sama bang minho" batin lino.

"kenapa gak di sini aja mah? Lino mau kuliah disini aja"

"no, kamu itu adalah penerus perusahaan papah dan kamu gak boleh main-main, dan lagi pendidikan disana itu lebih baik dari pada disini, mamah mau yang terbaik buat kamu" jelas mina namun lino hanya diam, dia tidak mau kuliah di london.

"tapi mah"

"no, kamu sayangkan sama mamah? Kalo kamu sayang turutin apa mau mamah"

"lino fikir-fikir lagi ya mah"

"ya udah, tapi mamah berharap banget kamu mau ya sayang"

"iya mah" jawab lino lemas, lalu mamahnya pergi tapi lino menahan tangannya.

"mah"

"kenapa?"

"hp lino yang dulu mana?"

"emang kenapa?"

"lino mau telfon temen lino"

"siapa? Minho?"

"bukan mah"

"siapa?"

"ailee, lino kangen sama dia mah"

"siapa ailee?"

"dia pacar lino"

"pacar, sejak kapan kamu punya pacar"

"udah lama mah"

"pasti ailee ini adalah temennya lino, dan dia juga pasti sama kaya minho anak orang miskin, aku gak mau anakku bergaul dengan mereka" batin mina.

"hp nya ngga ada, udah mamah buang"

"ko di buang si mah?"

"ya abisnya buat apa nyimpen baranh kaya gitu, udah sekarang kamu belajar yang bener yang rajin supaya kamu bisa lulus dengan nilai yang baik"

"iya mah"

Sebenarnya minho merasa kesal sama mamahnya, kenapa dia harus mengurungnya didalam kamar terus dan kenapa sekarang dia malah menyuruh lino untuk kuliah di london, lino tidak mau hidupnya diatur-atur tapi dia juga menyayangi mamahnya, dia tau mamahnya juga sangat menyayangi dia apalagi selama ini lino sudah numpang hidup berasama mamah angkatnya, dia juga harus bisa membalas semua kebaikan yang telah mamah angkatnya berikan.