17 tahun kemudian...
Di pagi hari pagi yang sangat cerah di chungdam high school kedatangan murid baru seorang pria yang dinilai sangat tampan, pada awal kedatangannya seolah membuat para gadis terpesona.
Laki-laki itu berjalan dengan sangat dingin dan cuek, dia tidak memperdulikan gadis yang terus menatap dia dikanan maupun disebelah kirinya.
"ganteng banget deh" ucap mereka semua yang bahkan sangat terdengar jelas sekali olehnya.
Dan tak lama laki-laki itu menghilang karena dia memasuki ruang guru, lalu setelah itu bell sekolah berbunyi dan itu tandanya mereka semua harus masuk kedalam kelas mereka masing-masing.
Sementara itu di salah satu kelas 11 Ipa2 terdengar suara yang sangat berisik dan gaduh, karena didalam kelas mereka ada yang bermain kejar-kejaran, ada juga orang yang meminta-minta uang pada yang lemah, ada juga yang nyanyi-nyanyian tidak jelas dan masih banyak lagi.
Pak bambam memasuki ruangan kelas itu, yang sontak langsung membuat mereka yang sedang main kejar-kejaran dan lain sebagainya langsung mencari kursi mereka masing-masing untuk segera duduk.
Setelah semuanya duduk ketua kelas mulai menyiapkan mereka "berisalam" perintah ketua kelas, lalu mereka langsung membungkuk tanda memberi salam pada sang guru.
Dan setelah itu pak bambam mengenalkan seorang siswa baru yang tadi pagi membuat heboh sekolah karena wajahnya yang tampan.
"silahkan perkenalkan nama kamu"
"perkenalkan nama saya lee minho kalian bisa panggil saya minho" ucap laki-laki itu lalu membungkukan badannya.
Dan setelah itu pak bambam mempersilahkan minho untuk duduk dan memulai pelajaran. Dan ketika sudah mulai merasa jenuh belajar, aroma kantin yang wangi sudah menghiasi ruangan kelas, bell istirahatpun berbunyi dan semuanya bersorak bahagia.
"minho, kalo kamu ada apa-apa bisa tanyakan pada ailee dia km di kelas ini" ucap pak bambam pada minho dan dibarengi dengan anggukan oleh minho.
Minho si anak baru, dia adalah seseorang yang memiliki wajah tampan namun dingin, dia tidak pernah bicara dengan siapapun kecuali hanya untuk kepentingan pelajaran, kerjaan dia setiap hari kesekolah hanyalah untuk membaca buku.
Dia itu adalah seorang kutu buku yang sangat parah, bahkan ailee sang ketua kelas pernah melihat minho sedang membaca buku pelajaran yang sangat-sangat tebal di dalam perpustakaan.
Ailee tak mengerti lagi dengan otak anak baru itu, dia berfikir sepertinya anak baru itu sangat cerdas, dia juga sangat aktif dalam mengikuti pelajaran tetapi dia tidak aktif dalam bersosialisasi dengan teman dikelasnya.
Sampai pada ahirnya sebuah fakta terkuak bahwa minho adalah seorang anak dari keluarga miskin di seoul, ibunya adalah seorang penjual makanan cepat saji dipasar dan ayahnya dikabarkan sudah tiada.
Setelah fakta itu terungkap begitu jelas dan nyata, mereka yang dulunya sangat menyukai minho jadi tidak menyukainya lagi, bahkan tidak sedikit dari mereka yang mengucapkan kata-kata hinaan pada minho, namun minho tak pernah menggubrisnya.
"percuma saja ganteng tapi miskin" ucap hana anak wanita dikelas yang dulunya dia menyukai minho.
"ganteng aja ngga cukup" ucap nina temannya hana, anak-anak cewek berkumpul di kursi hana dan nina mereka duduk berkumpul lalu membicarakan orang, salah satunya adalah minho orang yang mereka bicarakan padahal minho jelas ada disana dan mendengar jelas ucapan mereka padanya.
Ailee sang ketua kelas yang mendengar itu langsung menghentikan kegiatan ghibah mereka, karena ini bisa termasuk kedalam kasus bullying, ailee tidak mau kelasnya mendapat julukan kelas yang suka membully.
"heh, kalian bisakan bisakan gak usah ngomongin orang" ucap ailee yang langsung membuat mereka terdiam termasuk minho yang mendengarnya langsung menatap ailee datar.
Wajahnya seolah-olah berkata apaan sih ni anak, gue aja yang di omongin biasa aja, sensi banget.
"emangnya kenapa? Minho aja gak keberatan kita ngomongin dia" ucap hana, lalu ailee tersenyum tipis pada hana, pasalnya hana berani menjawabnya, didalam kelas ini tidak ada yang berani melawan ailee tanpa terkecuali, alasan utamanya adalah karena ailee seorang km.
"bubar sekarang" perintah ailee lalu mereka semua langsung bubar meninggalkan bangku hana dan nina. Begitu juga ailee yang melanjutkan kegiatannya tadi.
Sebenarnya ailee sangat merasa penasaran pada laki-laki bernama lee minho itu, dia benar-benar sangat cuek dan jutek, dia bahkan tidak mengucapkan sepatah kata apapun saat dirinya memberi belaan tadi.
"apa dia gak bisa ngomong?" batin ailee.
Sojin teman sebangku ailee pun hanya bisa menatap ailee dengan penuh keanehan, untuk apa ailee membela laki-laki itu, lagi pula tanpa ailee bela dia pasti bisa membela dirinya sendiri.
Dia juga cuek saja terhadap orang-orang yang suka menjelek-jelekannya, jika dia saja tak merespon mereka lalu untuk apa ailee harus cape-cape memarahi mereka.
"ngapain si lo belain dia?" tanya sojin yang sedang menatap ailee.
"gue cuma gak mau ada pembullyan di kelas ini, makanya gue bela, gue fikir anaknya tau cara berterima kasih ternyata ngga"
"makanya, udahlah biarin aja"
Dan setelah itu hari-hari kedepannya berjalan seperti biasa, terbukti bahwa minho memang seorang murid yang sangat cerdas, dia selalu mendapatkan nilai bagus setiap ulangan dan tidak pernah di remedial, satu fakta lagi terungkap bahwa minho masuk kesekolah ini karena dia mendapatkan beasiswa.
Dan hal itu tentu saja membuatnya semakin dihujat anak-anak bukan hanya dikelasnya tapi juka dikelas-kelas lain, tapi sekali lagi dia tidak memperdulikannya dan malah semakin cuek.
Kepribadian minho yang sangat tertutup membuat ailee sangat ingin mengetahui bagaimana sifat aslinya minho, apakah jika dirumahpun dia tidak pernah berbicara, tapi rasanya tidak mungkin jika dia tidak berbicara bila berada dirumahnya.
Sekarang kelas ailee sedang mengikuti pelajaran olahraga mereka bermain basket karena guru olahraga kami sedang sakit jadi kami memilih untuk berolahraga sendiri.
Para wanita bersorak dipinggir lapangan mendukung anak-anak cowok yang sedang bermain basket dengan sangat seru.
Namun pandangan ailee mengerut kekita dia tak mendapati minho ikut bermain basket, minho tidak ada bersama anak-anak yang sedang bermain basket.
Ailee mencoba berjalan mencari anak penyendiri itu, dia menelusuri sekitar lapang dan tak lama dia menemukan minho yang sedang duduk dibawah pohon mangga sambil membaca buku yang bertuliskan Fisika.
Ailee menghampiri minho yang sangat serius membaca buku, bahkan minho sampai tak sadar bahwa ada orang disana selain dirinya.
"kenapa di sini?"
Suara ailee yang bertanya pada minho sontak membuat minho langsung menoleh kearahnya, tanpa menjawab pertanyaan ailee, dia langsung memalingkan pandangannya dari ailee dan kembali membaca bukunya.
Ailee mengerutkan dahinya, dia bingung apakah suarannya benilai sangat indah dan mahal baginya, sampai-sampai untuk mejawab pertanyaannya yang sangat mudah dia tidak mau menjawab.
"apa lo gak denger? ini pelajaran olahraga kenapa lo baca buku fisika?" tanya ailee namun sekali lagi minho tak menggubris perkataan ailee.
Minho beranjak dari duduknya dan berjalan meninggalkan ailee, ailee yang menyadari itu langsung berdiri menghadap minho.
"gak bisa ngomong yah?" ucap ailee sedikit marah, lino berhenti dari jalannya.
"sengganya lo harus bisa ngehargain orang yang mau ngomong sama lo, dasar cowok aneh" sentak ailee yang sudah merasa kesal dengan sikap minho yang tak kunjung menjawab pertanyaannya.
Namun minho tak menghiraukan ailee, minho berjalan kembali melajutkan perjalananya menjauhi ailee.
"cih, buat apa gue peduli sama dia?" keluh ailee dan setelah itu ailee memilih untuk pergi dan bergabung bersama teman-temannya kembali kelapangan basket.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Two Different Lives
FanfictionKetika seorang anak kembar yang terpisah bertemu kembali setelah bertahun-tahun, lalu mereka terjerat cinta segitiga, apa yang akan terjadi? Dan siapa yang akan mendapatkan cintanya? Lee minho & Kim ailee & Lee know