Love Two Different Lives 51

456 82 7
                                        

Lino benar-benar banyak belajar dari semua kejadian yang ahir-ahir ini dia lewati, dari orang-orang baru yang dia temui ailee, han, seungmin bahkan hong joong.

Hong joong menyadarkan lino kalau lino harus besikap lebih baik dan jangan selalu merendahkan orang lain, karena ketika dia diposisi orang itu rasanya sakit sekali di hina oleh orang lain, jadi lino tidak mau lagi menghina orang lain dan bersikap seenaknya sekarang, karena dia sudah merasakan bagaimana sakitnya di posisi itu.

Han dan seungmin mengajarkan bahwa ternyata berteman dengan orang miskin itu tidak seburuk yang dia kira, justru han dan seungmin itu sekarang sudah di anggap sahabat oleh lino sama seperti felix dan yang lainnya.

Dulu saat dia masih di hyundai dia bersahabat bersama orang-orang seperti hong joong dan dia sering membully orang-orang seperti han dan seungmin, dan sekarang di chungdam dia justru malah bersahabat dengan orang-orang rendah yang dulunya sering dua bully dan mereka membantunya dengan begitu tulus.

Lalu ailee, ailee adalah wanita yang merubah pandangan lino tentang suatu masalah yang besar, pandangan tentang menganggap wanita seperti ailee itu rendah, pandangan tentang uang itu adalah segalanya dan masalah akan selesai jika ada uang ailee mengajarkan lino tentang menghargai uang dan menghargai perasaan orang lain.

Ailee membuat lino tidak salah memilih wanita dengan cara dia menyiram yeri, ailee juga selalu membuat lino merasa nyaman didekatnya ailee itu bagaikan rumah tempat beristirahat bagi lino.

Kelucuan dan keseruan keluarga ailee juga yang membuat lino iri karena dia tidak memiliki keluarga yanh bahagia seperti ailee, ailee juga wanita yang mandiri dan sudah bisa mengurus caffe orang tuanya, tidak seperti dia yang selau menyusahkan orang tuanya, lino sangat belajar banyak dihari-hari kemarin sejak saat itu.

Bukan hanya lino yang mendapatkan pelajaran berharga tapi minho juga, dengan menjadi lino minho jadi mengalami hal-hal yang mungkin sebelumnya tidak pernah terlintas difikirannya, seperti bolos sekolah disegani orang-orang di sekolah merasakan bagaimana hidup menjadi seorang lino yang kaya dan serba berlebihan.

Bertemu teman-teman lino yang brandalan, yang dulunya minho tidak punya teman dan tidak mau punya teman justru dari mereka semua minho belajar arti persahabatan sesungguhnya, mereka itu solid dan saling menguatkan, meskipun mereka anak nakal tapi hati mereka itu baik dan minho rasa ternyata punya sahabat itu asik dan seru.

•••

Minho masuk kedalam rumahnya karena pintunya sedang terbuka, ketika itu dia melihat lino dan ibunya sedang berpelukan, minho tidak peduli ibunya akan tahu semuanya sekarang toh memang semua ini sudah seharusnya terungkap sekarang.

"minho" panggil sana lalu lino menatap minho.

Wajah minho merah dan matanya sembab seperti habis menangis, dia memang menangis sepanjang jalan pulangnya, minho menghampiri ibunya lalu dia memeluk ibunya dan menangis. Lino hanya bisa diam menatap pemandangan langka itu.

Setelah tidak lama minho melepaskan pelukannya "ibu udah tau kan sekarang?" tanya minho.

"ibu udah tau sejak dulu kalo kalian bertukar"

"maafin minho ya bu, minho udah ninggalin ibu, sama anak nakal ini" ledek minho tapi lino tidak merasa tersinggung dengan ucapan abangnya itu.

Minho menatap lino lalu minho memeluk minho dan memukul-mukul pelan punggung adiknya itu.

"pulang yah, mamah lo udah tau semuanya"

Lino langsung melepaskan pelukan abangnya itu "lino mau disini aja bang"

"gak usah keras kepala, lo pulang sekarang" ucap minho lalu lino menggeleng.

Lino menunduk lagi-lagi dia tidak bisa menahan air matanya "kalo gue pulang itu artinya gue susah ketemu ailee bang, tapi gue ngertiko gue harus pulang sekarang, gue minta maaf udah buat lo dimarahin mamah, satu lagi anggap aja ailee pacar lo sampe gue balik lagi, dan biarin gue yang jelasin semuanya ke dia, kalo lo ketemu sama dia jagain dia gue takut gue susah ngeliat dia lagi"

"lo jangan ngomong gitu, lo masih bisa liat ailee kapanpun lo mau gue yakin"

"gue gak yakin bang"

Lino menangis lalu minho mencoba menguatkan lino dengan memeluk lino beserta ibunya. Momen ini sangat langka, momen dimana kejadian ini terjadi setelah 17 tahun lebih ahirnya sana bisa melihat anak-anaknya sudah tumbuh dewasa dan menjadi anak yang sangat tampan.

Dia senang sekarang minho dan lino ada dihadapannya, tapi ini semua tidak akan berlangsung lama karena mina tidak akan terima dengan semua ini, dia pasti akan berusaha memisahkan lino darinya dan minho, dan ketika itu terjadi sana tidak bisa berbuat apapun karena ini memang perjanjian mereka dan lagi dia tidak punya cukup apapun untuk melawan mina yang kaya dan memiliki segalanya.

Setelah itu lino segera pulang kerumahnya dengan berjalan kaki, tapi sebelum itu tentunya dia berpamitan dahulu pada ibunya dan abangnya.

"lino pulang ya bu, maafin lino selama di sini lino ngerepotin ibu, lino juga udah nakal sampe buat ibu dipanggil kesekolah"

"gak papa sayang, ibu senang kamu udah mau tinggal disini dan ketemu sama ibu, kapan-kapan kamu main lagi yah, jangan lupain ibu sama abang kamu, ibu sayang banget sama kamu"

"iya bu, lino ngga akan pernah lupain kalian, lino juga janji suatu saat nanti kita akan tinggal bersama dan gak ada yang bisa misahin kita lagi"

Setelah itu sana dan lino berpelukan dan itu tidak berlangsung lama "bang, gue minta maaf yah udah ngerepotin lo, lo juga jadi di marahin sama mamah karena hal ini"

"gak papa gue gak papa, lo jaga diri baik-baik, belajar yang bener sekarang bukan saatnya buat nakal lagi"

"iya bang makasih gue belajar banyak dari lo"

"gue juga belajar banyak dari lo no"

Setelah lino berpamitan pada ibu dan abangnya dia segera pulang kerumahnya, lino berhenti didepan rumah ailee, dia menatap bangunan sederhana itu.

"pasti ailee udah tidur sekarang, selamat malam bidadariku semoga kamu mimpi indah" batin lino dengan senyum yang menghiasi wajahnya.

Lino kembali menyusuri jalanan hingga dia sampai dirumahnya yang sudah lama dia tinggalkan, dia bisa melihat mamah dan papahnya yang sedang menunggu dia didepan rumahnya.

"lino" panggil mamah lino lalu dia berlari menghampiri lino dan memelik lino.

"kamu dari mana aja, kenapa kamu ngga bilang kalo mau ke rumah ibu kamu"

"mamah gak pernah cerita soal ibu sama bang minho, kenapa?" tanya lino padahal dia sudah tau jawabannya.

"mamah sayang sama kamu, mamah gak mau kehilangan kamu itu alasan mamah"

"mamah ngga akan pernah kehilangan lino, karena lino juga sayang sama mamah, begitu juga sayangnya lino ke ibu dan bang minho"

"iyah sayang, mamah minta maaf yah" ucap mamahnya lino lalu dia mengusap-usap punggung anaknya itu dengan penuh kelembutan, sementara suaminya hanya menatap mereka dari belakang.

Love Two Different LivesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang