Love Two Different Lives 25

642 101 16
                                    

"aww" teriak lino karena tangannya terkena kompor yang panas, sampai mereh, apalagi tangan minho kan memang sedang terluka karena botol soju semalam.

Lino kesakitan dan dia terus memegangi tangannya itu, lalu lino melihat ke bawah karena odengnya pada jatuh.

"ho kamu kenapa?"

"tangan minho sakit bu, yah bu odengnya jatoh, gimana dong bu?" tanya lino dia sangat ingin menangis sekarang, bukannya membantu dia malah menyusahkan.

"udah ngga papa, sini ibu obatin tangannya"

"tapi bu itukan banyak yang jatohnya bu"

"ngga papa tangan kamu lebih penting dari odeng itu"

Sana langsung meraih tangan anaknya dan dia olesi dengan salep yang biasa dia gunakan jika tangannya terkena kompor.

Mereka duduk didalam warung, dan sana segera mengoleskan salep pada tangan anaknya.

"bu maafin minho yah, itu odengnya sayang pada jatoh" ucap minho dan matanya sudah berkaca-keca.

"ngga papa sayang, ngga papa, minho jangan nangis ko minho cengeng sih? Udah jangan nangis ibu ngga papa ko"

"iya bu"

"tangan kamu kenapa ini diperban?"

"e itu bu, minho jatoh terus tangannya kena aspal jalanan"

"ya ampun, dimana?"

"di sana, di jalan waktu pulang sekolah"

"makanya kamu ati-ati yah"

"iya bu minho juga kaget karena ada motor yang mau nyerempet"

"yaudah yang penting badan kamu gak papa kan"

"ngga ko bu"

"yaudah kamu duduk aja disini yah, ibu mau buka warung dulu"

"iya bu"

Sana menyuruhnya duduk dan istirahat karena wajahnya lino terlihat lelah, lalu sana melanjutkan jualannya kembali dan membuka warungnya sendiri.

Lino menatap ibunya dan dia menunduk sambil melihat tangannya, dia merasa sedih karena dia sangat payah, bukannya membantu malah menyusahkan ibunya.

Lino keluar dia berniat untuk mempromosikan jualannya didepan sama seperti yang biasa minho lakukan jika dia berjualan.

"ho, kamu duduk aja"

"ngga bu lin, minho mau bantu ibu biar minho berdiri disini kaya biasa"

"yaudah terserah kamu"

Lino berbicara sambil memasarkan makanannya supaya banyak yang datang ke warungnya, karena seperti biasa selalu banyak cewek yang datang untuk hanya sekedar bertemunya, tapi tentunya mereka juga beli.

"ihh minho tambah ganteng aja sih"  ucap seorang wanita yang baru saja datang bersama kedua temannya.

"boleh cubit pipinya gak?" susul yang lainnya.

"boleh dong, tapi gak geratis"

"ahhhh" mereka teriak kegirangan "kita bayar 5000 won deh"

"boleh, tapi harus beli juga"

"iya dong pasti"

Setelah itu mereka mencubiti pipi lino, dan tentunya mereka juga membeli makanan di warung lino.

Setelah waktu semakin malam, lino merasa sangat kelelahan, dia membantu ibunya menutup warungnya dan setelah itu mereka segera pulang ke rumah.

Lino masuk kedalam kamarnya, dia duduk ditampat tidur minho, lino membuang nafasnya pelan dia sangat ingin menangis melihat keadaan kamar ini, tentunya dia ingin istirahat tapi bagaimana mungkin dia bisa istirahat dengan nyenyak dikamar ini.

Love Two Different LivesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang