13

167 20 2
                                    

Kini keluarga Pratama sedang berkumpul di rumah, Regan pun sama berkumpul Karena orang tuanya sahabat baik sekaligus teman bekerja keluarga Pratama.

Laura memasuki rumah yg membuat pusat perhatian, dia dalam keadaan menyedihkan mata sembab, rambut acak-acakan dan lah sudahlah.

Ia berjalan melewati semua orang dengan kepala tertunduk, tidak menyapa ataupun melihat kesemua orang yg ada disana, mereka menatap Laura dengan prihatin.

Lalu Laura naik tangga dan masuk kedalam kamarnya, ia langsung membantingkan tubuhnya dia atas kasur, lelah itu yg dirasakan Laura. Lalu ia tertidur.

"Dia akan baik baik saja" yakin Lina mamah Regan, sambil memeluk Rina.

"Laura wanita kuat, dia satu satunya wanita yg pernah saya temui yg mampu mempertahankan kehidupannya sendiri tanpa campur tangan" kini Rama ayah Regan bersuara.

"Aku keatas dulu" pamit Rina, lalu ia pergi ke dapur dan mengambil makanan lalu ia masuk kedalam kamar Laura.

"Ra mamah boleh masuk" izin Rina, tidak ada sahutan lalu ia membuka pintu ternyata tidak di kunci, ia melihat Laura yg sedang berbaring telungkup di atas kasur.

Ia mendekati Laura dan menyimpan makanan diatas meja belajar Laura.

"Ra makan dulu yu" Rina mengusap rambut Laura dengan sayang.

"Ngga, mamah keluar" suara dingin itu keluar. Mendengar itu Rina menghela nafas panjang.

"Yaudah mamah keluar, jangan lupa dimakan ya Ra" lalu Rina mengecup kepala Laura lalu keluar.

Rina menuruni tangga dengan sesak yg amat luar biasa lagi lagi anaknya mengalami inilah.

" Bagaimana mana Rin " tanya Lina, Rina menggelengkan kepalanya.

"Sabar ya Rin" lalu Lina mengusap punggung Rina.

Lalu mereka semua mengobrol tentang Laura ataupun masalah lain sampai larut malam, Regan hanya mendengarkan dan mendapat sedikit informasi tentang Laura.

***

Laura bangun dari tidurnya ntahlah ia mimpi apa yg membuatnya terbangun, ia melirik jam dan sudah pukul 11 malam tapi suara orang masih berbicara, lalu ia pergi kekamar mandi dan membersihkan dirinya.

Setelah selesai Laura memakai piyama berwarna hitam.
Ia merasa lapar ia melirik makanan diatas meja, tetapi ia tidak menginginkan makanan itu.
Ia memutuskan untuk membuat mie instan, lalu ia keluar kamarnya dan semua mata tertuju padanya.

Laura mengabaikannya lalu ia pergi menuju dapur, Melihat itu Rina segera menyusul tetapi ia urungkan ketika melihat tangan luara menahannya, lalu Rina kembali duduk di sofa dengan yg lainnya.

Sampai di dapur ia terkejut ketika melihat Regan sedang memasak mie instan, Lalu Regan menatap Laura tetapi Laura mengabaikannya.

Ia menuju lemari es dan mengambil mie instan, lalu ia mendekati Regan yg sama sedang memasak.

" Ngapain Lo disini, belum pulang" tanya Laura tanpa melihat pada Regan.

"Lo ngusir gue" tanya Regan sambil menatap wanita bermata kucing itu.

"Gimana enak Lo aja" jawab Laura dengan acuh.

Tiba tiba hening to ada yg membuka suara, mereka sibuk dengan urusannya masing-masing.

Setelah selesai keduanya menuju meja makan lalu memakan makanannya dengan keheningan.
Tiba tiba suara makhluk alien yg membuat keduanya menatap tajam.

"Astagfirullah ada duo tuyul" kaget Rey sambil memegangi dadanya.

"Berisik" jawab keduanya tanpa menolehkan pandangannya.

Rey terkekeh geli, lalu ia mendekati Laura dan duduk disebelahnya, Rey mencium pipi Laura tetapi Laura tidak bereaksi apapun.

Rey membuka mulutnya lalu Laura menyuapi Rey dengan mie nya, melihat itu Regan tersenyum tipis melihat keduanya sangat kompak.

Laura lalu berdiri dan langsung pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Keduanya hanya melihat kepergian Laura dengan membuka mulutnya.

"Menurut lo, apa dia bisa berubah" tanya Rey tiba tiba pada Regan.

"Tergantung dari dia" jawab Regan sambil menyuapkan mie kedalam mulutnya.

Rey menghela nafas panjang.
"Laura emang sejak dulu sikapnya kaya gitu, emang udah keturunan dari bokap waktu dulu lebih parah dari itu, dia tidak banyak ngomong kalau ngomong juga bisa dihitung pake jari, nah sejak bertemunya dengan Bagas, Bagas mengubah sipat Laura aga terbuka." Mendengar kata Bagas Regan langsung mendengarkan dengan baik sambil memperhatikan wajah Rey." Dulu dia sifatnya sangat dingin cuek dan sangat tertutup, tetapi setelah bertemu Bagas kehidupan Laura lambat laun berubah karena Bagas, Bagas manusia pertama yg mengubah sifat Laura yg dingin menjadi hangat meskipun sifat dinginnya tidak pernah pudar tetapi setelah kejadian itu Laura kembali dingin lebih parah dari sebelumnya dia lebih tertutup tapi gue coba masuk kedalam kehidupannya dan membuat dia bersikap seperti biasa, gue mencoba berbicara dengan dia dan gue ubah sikap dia, usaha gue berhasil dia sekarang  dia aga terbuka dan sesekali tersenyum membuat gue bahagia, gue slalu bersikap seorang yg cerewet ataupun gila demi adek gue. " Rey berbicara panjang lebar sambil menatap langit dengan tatapan kosong. " Semoga suatu saat akan ada seseorang yg dapat mengubah adek gue menjadi seseorang yg slalu bahagia".

Regan menepuk pundak Rey memberi semangat. "Suatu saat akan ada seseorang yg merubah sifat dia, Jangan khawatir ini masalah waktu" yakin Regan.

"Semoga" jawab Rey.

***

Rina Rendi dan Rey sedang makan di meja makan, mereka hanya bertiga karena Laura pasti tidak akan mau kalau diajak.

Tiba tiba Laura datang membuat orang orang terkejut.

"De kaya jelangkung aja sih datang tanpa diundang pulang ngg diantar" Rey mengelus dadanya.

"Rara kamu mau sekolah" tanya Rina lembut, pasalnya Laura sudah mengenakan seragam sekolah.

Laura hanya menganggukkan kepalanya lalu memakan makanannya.
Setelah selesai Laura pergi tanpa sepatah katapun.

"De mau Abang anterin" Teriak Rey, yg dibalas gelengan kepala oleh Laura.

Laura mengambil helmnya dan keluar menuju garasi, Laura memakai motor untuk sekolah jangan lupakan sweater berwarna hitam yg slalu ia pakai.

Sesampainya disekolah Lalu Laura menuju parkiran yg sudah banyak orang yg ada disana, ia melepaskan helmnya.

Banyak pasang mata yg melihat kearah dirinya ada juga yg membisikkan sesuatu pada Laura, kebanyakan kaum Adam yg mengagumi Laura.

Tiba tiba dua orang perempuan mendatangi Laura.
"LAURA" Teriak kedua orang itu sambil menghampiri dirinya.
"Apa" tanya Laura seperti biasa cuek.
"Ra Lo inget gue ngga, gue Aca" satu wanita itu memperkenalkan dirinya.
Laura mengingat ingat, ahh iya dia wanita yg memperkenalkan dirinya sejak awal Laura sekolah, Laura menganggukkan kepalanya.

"Ra kita kekantin yu" ajak Ghina, lalu Laura menganggukkan kepalanya.

Lalu mereka bertiga pergi kekantin, kedua sibuk bercerita panjang lebar, dan Laura hanya mendengarkannya dengan malas.

HAI APA KABAR, LANJUTIN NGGA CERITANYA NIH^_^.

KALAU MAU LANJUT VOTE SAMA KOMEN YA:V

BUBAY 😈

Menolak Kesedihan (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang