06

227 28 0
                                    

Kringgggggggg.

Bel berbunyi dengan keras, dan setelah itu keluarlah seluruh murid yg terkurung di dalam kelas dengan kebosanannya.
Bagai burung yg keluar dari sangkar begitu bebas.

Regan Aldebaran

Lelah, satu kata yg mewakili hari ini.
Bel berbunyi gue langsung pergi untuk pulang, gue lihat murid baru itu sedang membereskan buku bukunya.

Lalu ia bertanya pada seseorang.
"Ghina Lo pulang mau bareng sama gue" tanya murid baru itu.
Lalu Ghina mengangguk.

Dengan biasa dia berjalan tanpa bicara sedikitpun, benar benar sebuah es.
Gue ikut keluar kelas, gue lihat dari kejauhan dua perempuan yg sedang berbicara satu cerewet satu dingin.

Saat gue sedang berjalan tiba tiba jalan gue dihalangi oleh seseorang.
Dia Kevin ntahlah gue tidak pernah punya urusan dengan dia, tetapi dia slalu memulai masalah.

Dia menatap gue dengan tatapan musuh.
"Apa " tanya gue dengan malas.
"Gue tangtang Lo jam 8 malam, jangan sampai terlambat kalau Lo terlambat Lo pengecut" lalu ia pergi bersama ke 3 temannya.

Gue memperhatikan mereka lalu diarah belakang ada yg menepuk bahu gue, siapa lagi kalau bukan dua macam.

"Kenapa, biasa "tanya Aldi, lalu gue hanya menganggukkan kepala.
"Ngga ada bosen bosennya tuh curut, dia yg nangtangin dia yg kalah" ejek Ucup.
"Sesuka hati dia" jawab gue dan gue langsung pulang.

***

Gue sedang menatap langit yg gelap, ntahlah gue ngga suka jika langit terang.
Saat gue natap langit terang gue pasti akan mengingat dia dan saat itu gue ngga suka melihat langit yg cerah.

"ABANG AYO MAKAN" teriak gina adik gue.
Dengan malas gue turun kebawah disana sudah ada keluarga gue.
Lalu gue duduk tanpa bicara langsung gue makan makanan itu.

"Bang kamu udah temuin orang yg nyelamatin gina" tanya mama gue, gue hanya menggelengkan kepala.

"Tau nih Abang, orang nyelamatin eh malah di timpuk tuh orang dasar manusia laknat" ucap Adik gue sambil nyindir gue.

"Eh Ade jangan gitu , kan Abang niatnya baik mau nyelamatin Ade, tapi salah emang bener sih Abang aga salah dikit" ucap mamah sambil terkikik.

"Ayah" tanya Gina.
"Hmmm" jawab ayah.
"Gina mau ikutan eskul bela diri boleh" tanya Gina.
"Kenapa harus ikutan eskul sama Abang kamu juga bisa" ucap mama.
"Ngga ngga mau, gina bosen kalau diajarin sama Abang, ngga bakalan ada pembicaraan juga ngga ada bercandanya ngga seru" ucap Gina sambil mendelik ke arah gue.
"Ayah bolekan" tanya Gina lagi.
Lalu ayah menganggukan kepalanya.
Dengan cepat Gina memeluk ayah lalu menciumnya.
"Makasih yah ,ayah memang the best" lalu dia kembali ketempat duduknya.

Gue liat jam sudah menunjukkan pukul 07:30 dan gue harus segera ada di sana.
Menepati janji kemarin.

Gue langsung saja pergi ke kamar mengabil jaket sama helm, lalu gue pergi keluar.

"Abang hati hati, jangan pulang malem" lalu gue mengagukan kepala.

Gue naik motor gue dan terus tancap gas, untuk ketempat tujuan.

***

Author

Regan sudah sampai di tempat tujuannya, ia melihat sudah banyak orang yg ada disana.
Lalu Regan menghampiri Aldi dan Ucup yg sudah berada disana.

"Belum datang dia "tanya Regan pada keduanya, mereka hanya menggelengkan kepalanya.

Setelah aga lama menunggu akhirnya Kevin dan teman temannya datang dan langsung saja Regan menaiki motornya dan bersiap siap.

Menolak Kesedihan (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang