Seminggu sudah atas meninggalnya omah Laura, Laura masih menutupi kesedihannya dan ia kubur dalam dalam kesedihannya itu, dan ia akan berjanji menolak kesedihan masuk dalam kehidupannya.
Hari ini hari Minggu tepat pukul 09 Laura baru bangun, lalu ia turun dari kamarnya menuju meja makan, disana sudah banyak makanan yg tersedia. Ayah dan ibunya pergi ke London untuk mengurus pekerjaan omahnya, alhasil ia tinggal bersama abangnya.
Dan sialnya abangnya sekarang sudah pergi untuk berkumpul bersama teman temannya, lebih tepatnya geng motor nya.Laura malas untuk mandi ataupun makan ia berjalan menuju tengah rumah, ia duduk di sofa sambil memainkan handphonenya.
Mager satu kata itu yg mewakilinya.Ia ditinggal sendiri dirumah yg sebesar alaihim tau ga alaihim, kalau ngga cari aja di google ya hehe.
Laura kembali tidur di sofa lalu menghidupkan televisi tanpa minat menontonnya, Laura masih menggunakan baju mini, celana diatas paha, dan kaos putih polos setengah badan yg memperlihatkan perut mulus Laura.
Tiba tiba suara bel berbunyi, ia malas untuk membukanya lalu laura mengabaikannya, tetapi lama kelamaan suara bel ditekan tanpa henti. Dengan kesal Laura berjalan menuju pintu. Lalu Laura membukanya.
"Berisik tau ga, ini masih pagi ganggu orang tidur aja sih, pergi sana!!" Usir Laura Tanpa melihat tamu.
"Kita diusir ni Ra" ucap Ucup sedih.
"Ini udah siang Ra" timpal Caca dengan kesal.
Kini Laura tersadar dari ngantuknya ia mengucek matanya, dan melihat kelima orang sedang berada didepan rumahnya siapa lagi kalau bukan teman teman sekolahnya.
"Eh kalian, silahkan masuk" lalu Laura mempersilahkan mereka masuk, setelah mereka masuk, mereka terduduk di ruang tamu.
"Ra,rumah Lo gede banget luas banget melebihi padang Mahsyar" ucap Ucup kagum.
"Emang Lo udah pernah ke Padang Mahsyar cup, berarti Lo pernah mati dong" lalu Aldi pindah duduknya berdekatan dengan Regan.
"Gue bercanda elah" Ucup memutar bola matanya malas.
"Gue mandi dulu" pamit Laura.
Mereka semua melongo melihat Laura yg seperti biasa menjalankan kehidupannya seperti manusia biasa.
Emang dia Manusia, kalau adudu elien_-. Apasi author ngga jelas banget dah.Kini Laura sudah membersihkan tubuhnya, sekarang ia memakai celana jeans berwarna hitam diatas paha dan memakai baju putih yg kebesaran, cocok dengan kulitnya berwarna putih.
Ia menghampiri teman temannya yg sedang melamun tak jelas , tetapi tidak dengan Regan ia bersikap seperti biasa.
"Kenapa" tanya Laura polos.
"Ih ayang Rara ngga peka, kalau ada tamu itu di suguhi makanan ke, atau minuman lah ini malah di anggurin" ucap Ucup dengan ketus.
Laura lalu Menyengir, lalu ia pergi ke dapur untuk mengambil makanan.
Semua orang yg ada disana mematung."Apakah tadi Laura tersenyum" ucap Aldi masih tidak percaya.
"Subhanallah baru senyum sedikit aja udah bawa ketenangan apalagi ketawa, behhh surga dunia" balas Ucup.
Regan juga sama mematung karena melihat Laura yg sedang tersenyum, ini baru pertama kalinya Regan melihat Laura tersenyum selama ia sekolah.
***
Sekarang ke 6 orang itu sedang fokus terhadap tugas yg sedang dikerjakan, sebenarnya hanya Laura dan Regan yg mengerjakan tugas, dan yg lainnya sibuk bercanda dan memakan makanan Laura yg sangat komplit.
![](https://img.wattpad.com/cover/207866372-288-k993720.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Menolak Kesedihan (Completed)
Teen Fiction#Budayakan vote sebelum membaca cerita ini. Bagaimana kalau es bertemu es, apakah akan mencair atau malah semakin membeku???? Ini cerita Laura yg mempunyai sifat dingin dan misterius. Bertemu dengan Regan yg sifatnya tidak jauh berbeda dengan Laura...