23

139 17 0
                                    

Sampailah hari yg ditunggu tunggu, hari ini Laura dan Regan akan berlomba ke Bandung.
Tidak cuman mereka berdua tetapi banyak murid yg ikut perlombaannya lainnya.

Laura memasuki bus bersama Regan, saat Laura masuk semua kursi sudah penuh kecuali kursi pojok tinggal menyisakan dua kursi.
Mau tak mau Laura harus satu kursi bersama Regan.

Laura duduk di bangku bersama Regan.
Ia memakai earphone lalu menutup matanya begitupun dengan Regan, karena sepertinya perjalanan akan sedikit jauh.

Mungkin sudah 30menit Laura tertidur, Laura membuka matanya ia sadar kalau ia tertidur dipundak Regan, dengan cepat Laura bangun.

"Eh sorry gue ngga tau" ucap Laura kikuk.

"Sans" balas Regan. "Nih kartu pengenal Lo" Regan memberikan sebuah kartu pada Laura.
Laura mengambilnya lalu membacanya.
Laura sangat terkejut dengan nama SMA yg akan ia datangi.

"Setan" gumam Laura, merasa aneh Regan menatap Laura.

"Kenapa? Ada yg salah?" Regan menaikan sebelah alisnya.

"Kalau gue tau dari awal gue ngga akan ikut lomba ini, coba Lo liat SMA nya. Ini tuh mantan sekolah gue dan pasti nanti gue akan bertemu Azka, dan gue akan melihat bayangan Bagas disana" suara Laura yg terdengar marah seketika berubah menjadi sedih.

Mendengar itu Regan merangkul pundak Laura.
"Inget kita kesana cuman mau lomba bukan untuk cari masalah ataupun mengenang masa lalu Lo".

"Tapi kan Azka-. "Abaikan dia" potong Regan.

Laura menghela nafas kasar, lalu ia menganggukkan kepalanya.

***

Hampir satu jam perjalanan menuju Bandung akhirnya sampai juga.
Laura dan Regan keluar dari bus mereka.
Laura memandang SMA yg ada dihadapannya dengan tatapan sedih.

"SELURUH ANGGOTA YG IKUT PERLOMBAAN SILAHKAN MASUK!"teriak panitia pada seluruh anggota yg mengikuti lomba.

Lalu Laura dan lainnya memasuki area sekolah itu. Laura melihat seluruh siswa SMA kencana itu berbaris di lapangan seperti sedang menyambut.

Laura terus memperhatikan setiap Sudut sekolah tidak ada yg berubah batin Luara.

"LAURA!"teriak seseorang, lalu Laura membalikan badannya.

Laura tersenyum ia merentangkan kedua tangannya bersiap untuk memeluk, lalu kedua itu memeluk Laura dengan erat.

"Ra Lo masih inget kita kan" ucap salah seorang perempuan itu.

"Gue ngga pernah punya penyakit amnesia" Laura terkekeh.

"Ra dia siapa?" Tanya salah satu perempuan itu sambil menunjuk Regan yg berada di samping Laura.

"Oh ini, dia Regan temen baru gue dan sekaligus patner lomba gue" Laura memperkenalkan Regan. " Gan kenalin dia Lola sama fani dia temen temen gue yg dulu waktu sekolah disini" lalu Laura memperkenalkan kedua sahabatnya pada Regan.

"Halo Regan gue Lola" ucap Lola dengan nada Alay.

"Najis Lo" bisik Fani." Hai Regan apa kabar lama ngga bertemu ya" lanjut Fani.

"Jangan dengerin makhluk mars ini, otaknya pada ilang sampe sekarang ngga ditemukan, jadi maklumin aja " mendengar itu Fani dan Lola mengerucutkan bibirnya.

"Eh Laura kamu ikut lomba juga" tegur seseorang.

"Eh bapa, iya pa" Laura menyalami guru itu.

"Kalau ada perlombaan kami selalu ngandelin kamu, tapi sekarang kamu akan jadi lawan sekarang" guru itu terkekeh.

Menolak Kesedihan (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang