39

119 12 0
                                    

Kini kedua pasangan ini sudah berada di sebuah pasar malam.
Laura sedikit risih karena banyak orang yg memperhatikannya dan mencari perhatiannya.

"Gan, gue kaya ondel-ondel ya?" Tanya Laura.

"Ngga tau, kata gue sih ngga" balas Regan jujur. "Kalau boleh gue jujur, gue saat ini pengen teriak kalau Lo itu cantik. Tapi gue malu hhe" batin Regan.

"Ghina mana sih?" Tanya Laura.

"Tuh" tunjuk Regan pada Aldi dan Ghina yg sedang mendekat ke arah mereka berdua.

"Gue mau pergi jalan-jalan dulu ya, kalian berdua nikmatin aja. Inget jangan pulang duluan. Kalau kalian pulang duluan gue Tabok kalian berdua!!!". Ancam Ghina.

"Eh Ghina, Aca sama Ucup mana?" Tanya Laura.

"Ngga tau gue, dia bilang nanti nyusul ke sini, nanti kalau kita makan bersama mereka ikutan ko. Bye gue pergi dulu. Kalian jangan kaya mayat hidup ya" lalu Ghina dan Aldi meninggalkan Regan dan Laura yg bingung sendiri.

"Sekarang apa?" Tanya Laura polos.

Regan mengedikan bahunya, ia juga sama tidak tahu.

"Mau nyoba wahana?" Tanya Regan.

"Boleh kalau itu ngga mambuat mati" balas Laura asal, yg dihadiahi jitakan di kepalanya.

"Ayo" Regan menarik tangan Laura pelan.

Dan disinilah keduanya mencoba berbagai wahana permainan, rasa canggung dan aneh menghilang begitu saja. Digantikan dengan kebahagiaan dan tertawa bersama.

Banyak orang-orang yg melihat mereka dengan rasa iri. Kagum dan segalanya.

Malam ini mereka mulai dengan kebahagiaan, keceriaan, mereka hilangkan sejenak sifat dingin, kaku, dan lainnya.

Sampai pada akhirnya, mereka duduk kelelahan.

"Gue ngga nyangka hal ini memerlukan tenaga ekstra" kekeh Regan.

"Disana ada jagung bakar, Lo mau?" Tawar Regan.

Laura mengangukan kepalanya, lalu Regan berdiri menghampiri tukang jagung bakar itu.

Laura Tersenyum menatap langit yg ditaburi bintang.

"Hai Gas, gimana kabar Lo? Lo liat ngga gue bahagia tanpa Lo? Hhe maaf ya gue Tersenyum tanpa Lo, maaf ya gue bahagia tanpa Lo, maaf juga gue kayaknya ngga bisa nyusul Lo, gue kayaknya bahagia disini" Laura tersenyum manis.

"Kayaknya Regan baik deh, kayaknya dia ngga nyebelin kaya Lo, kayaknya dia ngga seperti fuck boy yg ada di luaran sana, apa Lo ngirimin dia buat gantiin lo?. Meski kita ngga memiliki hubungan apa-apa gue bahagia sama dia, tapi saat ini, ngga tau kalau besok lusa ataupun hari-hari lainnya".

"Lo disana sendiri ya? Atau udah punya pacar? Pasti pacar Lo kuntilanak ya?".

"Lo rela Bagas di miliki orang lain?" tiba-tiba Regan duduk di samping Laura sambil memberikan jagung bakar.

"Kalau itu memang takdir gue bisa apa?" Laura memakan jagungnya.

"Lo masih mengharapkan dia?" Tanya Regan sambil memperhatikan wajah Laura.

"Gimana gue mau mengharapkan dia, sedangkan kami berbeda dunia Sekarang" Laura tersenyum miris.

"Dan bagaimana hubungan Lo sama Lidya?" Tanya Laura.

"Kalau bisa gue juga masih mengharapkan dia, tapi udah gue buang jauh-jauh hal itu".

Laura menghadap Regan. "Kesan pertama Lo ketika gue masuk sekolah apa? Jujur!"

Menolak Kesedihan (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang