31

124 10 0
                                        

Malam ini tepatnya pukul 9 Laura bersiap untuk pergi keluar, ia mengambil helm nya dan pergi keluar, Sebelum Laura keluar ia akan dapat beribu-ribu pertanyaan dari Rey.

"Mau kemana kamu Ra?" Rey sudah melotot kearah Laura sambil berkacak pinggang.

"Gue mau main, lo tau Lola sama Fany? Temen SMA gue dulu. Sekarang mereka nungguin gue".

"Lola sama Fany? Ihhh awas kalau Lo bohong. Kenapa harus pake motor si Ra, bisa kan pake mobil. Udah malem nih". Larang Rey.

Dengan cepat Laura keluar rumah tanpa mengindahkan ucapan Rey. "Dah gue pergi dulu ya bang, jangan tungguin gue".

Rey menggelengkan kepalanya, lalu ia kembali kekamarnya.

Laura mengeluarkan motornya dari garasi, lalu ia memakai helmnya dan langsung saja ia tancap gas.

Setelah lima menit lamanya di perjalanan Akhirnya Laura sampai di tempat balapan motor itu. Disana rata-rata cowo Semua, hanya sebagian perempuan yg ikut.

Laura turun dari motornya dan berjalan menuju salah seorang laki-laki. Lalu Laura menepuk pundak laki-laki pelan. Lantas laki-laki membalikan badannya.

"Anjir ada Laura, gimana kabar Lo Ra? Udah lama ngga ketemu? Lo ikut juga?" Tanya laki-laki itu.

"Gue baik, kalau Lo? Iya gue mau ikutan" Laura terkekeh.

"Gue mah selalu Baek ra, Lo masih ikut beginian, kan Lo udah vakum. Lo ngga takut apa terkena tampol sama Rey. Lo bayangin aja kalau Rey marah, beruang aja kalah sama dia". Laki-laki itu terkekeh dengan ucapannya sendiri.

"Iyalah gue kesini dengan kebohongan, kalau gue minta izin gue dikurung tuh di kamar sampe busuk" Laura tertawa.

Laki-laki itu sejenak terdiam, ia mematung ketika melihat senyuman Laura, sadar diperhatikan Laura berhenti tertawa.

"Ada yg salah ya sama gue?" Tanya Laura.

"Ah ngga, gue kagum aja selama berteman sama Lo gue ngga pernah liat Lo tertawa lepas kaya gini. Dan ini baru pertama kalinya gue liat, gue harus catat di buku sejarah gue".

"Ah Lo berlebihan, oh ya vir lo ikut juga?" Tanya Laura mengalihkan pembicaraan.

"Ngga gue ngga ikut, gue cuman nonton doang. Gue harus berhenti sejenak maen motor, kaki gue juga hampir hilang tuh gara-gara motor. Lo ikutan apa tujuannya?". Tanya laki-laki yg bernama virgi itu.

"Hah kaki Lo hampir hilang? Ngga sekalian hilang aja?."

"Dah ah gue males, kalau kaki gue hilang populasi cewek yg menggemari gue hilang dong" kekeh virgin.

"eh vir gebetan baru Lo?" Dua orang laki-laki menghampiri virgin dan Laura.

"Bukan gebetan, tapi calon masa depan gue" virgin merangkul bahu Laura.

"Wih, pinter juga lu nyari cewe" timpal salah satu seorang cowok.

Laura hanya menatap keduanya dengan datar, melihat tatap Laura yg datar kedua laki-laki itu diam.

Sadar dengan Tatapan Laura, kedua laki-laki itu terdiam.

"Hehe dia ngga suka bercanda sama cowo yg baru kenal, kenalin ini temen gue  namanya Laura" virgin mencoba menyiarkan suasana.

"Bentar lagi dimulai kan? Gue cabut dulu ya Vir, nanti kita ketemu lagi" lalu Laura pergi dari hadapan ke-tiga laki-laki itu.

"Beuhhh cantik-cantik sinis" cibir salah seorang laki-laki itu.

"Yeh aslinya dia Bae, oh dia juga bakal ikutan balap motor ini" kagum Virgin.

"Alah kaga percaya gue" elahnya.

"Kita liat aja" tantang Virgin.

***

Kini suara deruman motor memenuhi sepanjang jalan, tidak hanya suara deruman motor, tapi suara ricuh memenuhi jalan itu.

Kini sebentar lagi balapan motor akan segera dimulai, seluruh peserta menggerum gerumkan motornya, begitupun Laura, tatapannya tajam Laura lurus ke depan.

Seorang perempuan yg memakai baju kekurangan bahan maju kedepan sambil membawa bendera dengan motif seperti papan catur.
Lalu ia segera menghitung.

1.....
2.....

Dan, lalu bendera pun jatuh ke tanah, dah begitu pula seluruh peserta menancap gas dengan kecepatan paling tinggi.

Laura dengan tatapan datarnya memimpin, banyak orang yg ingin mendahului Laura, tetapi dengan mudahnya Laura menghalanginya.

Di saat tikungan, Laura menurunkan kecepatannya, saat ia melihat kebelakang tiba-tiba sebuah motor mendahuluinya, dengan cepat Laura membantingkan stang motornya, alhasil Laura kehilangan keseimbangannya dan melewati jalur, ia menabrak trotoar jalan.

Laura terjatuh, "sial!!" Umpat Laura, ia merasakan kepalanya pusing, lalu ia memegang dahinya, ia merasa heran karena dahinya berair.

Saat melihat ternyata darah segar keluar dari dahi Laura, Laura tidak memperdulikan hal itu. Ia bangun dan menaiki motornya, dengan cepat ia menjalankannya lagi.

Kali ini Laura sudah ketinggalan jauh, ia menaikkan kecepatannya menjaga dua kali lebih cepat.

Satu persatu peserta telah Laura lewati, dan sampailah satu peserta di hadapan Laura yg membuat Laura jatuh tadi.

Laura akan menyelip, tetapi orang itu terus menghalangi Laura, karena sangat kesal Laura memilih jalan yg s sangat sulit, dan pada akhirnya berhasil, Laura bisa mendahului orang itu.

Kepala Laura sangat pusing, tetapi ia mengabaikan itu ketika melihat garis finis di depan mata.

Dan akhirnya Laura Berhasil menjadi orang pertama yg melewati garis finis itu, suara riuh tepuk tangan memenuhi jalan itu.

Laura memberhentikan motornya, dan Virgin mendekati Laura, Laura membuak helmnya, saat itu juga darah Laura masih keluar.

Melihat keadaan Laura, Virgin sangat terkejut. "Ra, Lo gpp? Siapa yg buat Lo gini? Siapa yg buat Lo jatuh?" Tanya Virgin beruntun.

Laura Tersenyum, lalu ia menghapus darah di dahinya, lalu ia berjalan melewati virgin menemui laki-laki yg membuat Laura jatuh.

Virgin yg melihat kemarahan di mata Laura langsung menyusul Laura.

Tibalah Laura di hadapan laki-laki itu, Laura menatap laki-laki dengan tatapan benci. Saat didatangi Laura yg sedang terluka, laki-laki terkejut. Tetapi ia tidak tahu kalau Laura yg buat ia celakai.

Tanpa aba-aba Laura langsung mendaratkan satu pukulan ke arah rahang laki-laki itu, hal itu membuat laki-laki itu tersungkur.

Dan akhirnya terjadilah keributan, seluruh orang melingkar Laura dan laki-laki itu.

"Heh Lo cewe stress, apa mau Lo! Sembarangan mukul orang! Mikir bangsat! Lebih baik Lo pergi! Obatin luka Lo itu!" Laki-laki itu bangun.

"Lo yg buat gue terluka bangsat! Kalau Lo mau mengikuti perlombaan main secara sportif, jangan pernah main curang" mendengar itu laki-laki itu terkejut.

"Jadi Lo yg ikut perlombaan tadi?" Tanyanya gugup.

Laura mengabaikan pertanyaan laki-laki itu. Ia pergi meninggalkan kerumunan itu.

Melihat Laura pergi, virgin segera menyusul Laura.

"Ra Lo ngga papa?" Tanya Virgin khawatir.

"Vir gue boleh minta tolong? Anterin gue kerumah sakit ya bentar" pinta Laura.

"Kaga Lo pinta aja gue pasti anter Lu, kita naik mobil gue aja, motor Lo nanti temen gue yg bawa" lalu Virgin menarik tangan Laura pelan.

Wih author update nih, maaf ya lama hhe.

Mangafin kalau banyak typonya🤧.

Yaudah seperti biasa jangan lupa vote komen ya, and share.

Dan jangan lupa follow ig aku: @Ritastnhyti_

BUBAY😈


Menolak Kesedihan (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang