Pelajaran berlangsung dengan keheningan hanya ada suara guru yg sedang menerangkan, disamping Laura seperti biasa ada Regan yg sama seperti dirinya yg memperhatikan guru.
"Ra Ra Laura" bisik seseorang yg ada dibelakang.
Lalu Laura membalikan badannya, itu Ucup yg sedang memanggil namanya.
"Gue ngantuk" adu Ucup, mendengar itu Laura mengernyitkan dahi."Masalahnya sama gue" balas Laura, mendengar itu Ucup so berfikir.
"Eh iya ya, kenapa gue bilang sama ayang Ara" Ucup menggaruk kepalanya yang ya gatal.
"Ganggu" Laura berucap ketus sambil membalikkan badannya kedepan.
Kringggggggg (anggap bel ya)
"Baiklah anak anak sampai disini pertemuan kita, semoga ilmu yg saya ajarkan bermanfaat bagi kalian semua" ucap Guru itu sambil keluar kelas.
Semua murid yg ada dikelas berhamburan keluar menuju kekantin.
Tetapi tidak dengan Laura ia malah memakai earphone dan memejamkan matanya."Ra Lo mau kekantin ngga" ucap Ghina sambil menepuk bahu Laura pelan.
"Ngga kalian duluan aja" jawab Laura. "Atau mau nitip Ra" sambung Aca. Laura menggelengkan kepalanya.
Lalu mereka berdua pergi kekantin meninggalkan Laura yg sibuk sendiri.Laura berdiam dikelas hampir 25 menit, tetapi ia tidak minat untuk keluar, ia masih setia mendengarkan musik dari handphonenya.
Tiba tiba seseorang masuk kedalam kelasnya, mereka adalah Ucup Aldi dan juga Regan.
"Ra Lo ngga kekantin" tanya Ucup sambil duduk di sebelah Laura.
"Ngga" jawab Laura singkat jelas padat.
"Gue masih laper nih" Rengek Aldi. "Lo itu di, tadi udah makan baso dua mangkuk lagi masa udah laper "ucap Ucup ta percaya. "Yeh itumah kan tadi" balas Aldi Ta terima.
"Berisik" ucap Laura dan Regan bersamaan.
Aldi dan Ucup saling melirik dengan tatapan penuh makna.
"Ema gue kata, kalau seseorang berbicara bersamaan kemungkinan mereka berjodoh" goda Ucup pada keduanya.Lalu Laura dan Regan menatap Ucup dengan tatapan tajam, melihat itu Ucup langsung membungkam mulutnya.
"Sorry sorry, mulut gue rem nya blong" kekeh Ucup.
"Cup anter kekantin Yo" Rengek Aldi lagi.
Laura Mendengar itu sangat jengah, lalu ia mengambil sesuatu didalam tasnya, ia mengambil kotak makan yg isinya roti susu sama jeruk, Lalu memberikannya pada Aldi.
"Diem" lalu Laura kembali menutup matanya.
Mereka bertiga melihat itu tak percaya. "Makasih Ra, dengan senang hati gue menerimanya" lalu Aldi memakan makanan itu dengan lahap.
"Minggir" usir Regan pada Ucup yg sedang duduk di bangkunya.
Dengan segera Ucup berpindah tempat."Ra Lo kenapa sih hidup jadi es" ucap Aldi tiba tiba sambil memakan jeruk.
Mendengar itu Laura melepaskan earphone dari telinganya.
Lalu menatap Aldi dengan tatapan yg susah ditebak.
Merasa diperhatikan lalu Aldi menatap Laura dan benar saja Laura sedang menatap dirinya dengan intens."A-apa si Ra jangan natap gue kaya gitu serem tau" Aldi berbicara dengan gugup.
Lalu Laura tersenyum sinis, ia berdiri lalu pergi dari kelas yg membuat ketiga orang itu lagi lagi terkejut dengan sifat Laura yg susah ditebak dan minterius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menolak Kesedihan (Completed)
Teen Fiction#Budayakan vote sebelum membaca cerita ini. Bagaimana kalau es bertemu es, apakah akan mencair atau malah semakin membeku???? Ini cerita Laura yg mempunyai sifat dingin dan misterius. Bertemu dengan Regan yg sifatnya tidak jauh berbeda dengan Laura...