22

139 17 1
                                    

Sudah seminggu Regan dan Laura belajar bersama, dan juga selama seminggu itu mereka semakin dekat, keduanya seperti teman yg sangat akrab atau bisa dibilang lebih seperti teman.
Sikap dingin mereka aga mencair tetapi ntah karena apa, banyak orang yg senang melihat kedekatan mereka ada juga yg sangat membenci mereka siapa lagi kalau bukan Zulfa.

Hari sudah siang tepat tiga hari lagi Laura dan Regan akan mengikuti olimpiade.

Sudah 2 jam terlewatkan karena guru sibuk mempersiapkan perlombaan lainnya, dan 3hari ini Regan dan Laura diperbolehkan untuk beristirahat.

Dan kini keenam orang itu sedang bercanda ria di kantin, tetapi seperti biasa Laura dan Regan terdiam, semuanya sibuk membahas soal ini tertawa tetapi kedua makhluk itu seperti makhluk yg tak kasat mata.

Laura memfokuskan pandangannya pada aca, sedari tadi ia perhatikan aca terdiam, biasanya aca akan paling cerewet atau antusias ketika berbicara tetapi ia seperti sedang memikirkan sesuatu, dan tatapannya pun seperti kosong.

"Ca Lo kenapa?" Tanya Laura tetapi aca sepertinya tidak mendengar.

"Kenapa dia" tanya Ghina, Laura hanya mengedikan bahunya.

"ACA!"teriak Ucup keras, hingga Aca terlonjak kaget.

"Eh iya apa" cicit Aca. " Lo kenapa sih ca" tanya Ghina lagi.

"Ngga ko gue ngga kenapa Napa" balas Aca sambil tersenyum.
"Lo tau fungsi sahabat, sahabat itu buat berbagi masalah kesedihan kebahagiaan, kalau Lo nyimpen masalah Lo sendiri berarti Lo ngga ngehargain kita sebagai sahabat Lo, ya meskipun gue sahabat baru Lo" jelas Laura.

Ketiga Manusia itu melongo setelah mendengar penuturan Laura yg panjang lebar.
"Ra Lo ngga kejedot pintu kan" pertanyaan konyol yg diucapkan Ucup.

"Setan Lo, dah gue mau balik bye kalo mau main kerumah gue main aja" lalu Laura bangkit dari duduknya.

Ghina Ucup dan Aldi saling berpandangan.
"MAU!!" Teriak ketiganya.
"Lo ikut ngga Gan" tanya Aldi.

Lalu Regan bangkit dari duduknya menyusul Aldi, tetapi tidak dengan Aca ia masih menatap lantai dengan tatapan kosong. Ia seperti sedang memikirkan sesuatu.

Tiba tiba seorang guru berhenti dihadapan Aca.
"Aca kapan kamu mau bayar uang sekolah, kamu udah nunggak 5 bulan, kalau kamu ngga bayar dengan berat saya harus mengeluarkan kamu dari sini".

"Saya sakan segera melunasinya Bu" balas Aca. Lalu guru tadi melanjutkan perjalanan.

Kini aca semakin menundukkan kepalanya, ia sangat Bingung apa yg harus ia lakukan.

"Kenapa Lo masih disini ayo" Laura menepuk pundak Aca yg membuantnya terkejut.

"Emm Ra gue ngga ikut" Laura mengernyitkan dahinya bingung.

"Kenapa" tanya Laura, tetapi Aca tidak menjawab. Dan langsung saja Laura menarik tangan Aca untuk ikut bersamanya.

***

Kini mereka berenam berada dirumah Laura, Ntah apa yg mereka lakukan yg jelas mereka tertawa kencang, mereka sedang berada di rumah pohon Laura, memang belakang rumah Laura sangat luas dan terdapat pohon yg sangat besar terdapat rumah pohon yg sangat nyaman.

"Bonyok Lo kemana Ra?" Tanya Ghina, Laura menggelengkan kepalanya ia sibuk memasukan makanannya kedalam mulut.

"Masih kerja nanti malam pulangnya" balas Laura acuh, Ghina menganggukkan kepalanya.

"Boring ajink" racau Ucup memang sedari tadi ia tertidur di atas pohon Karena udaranya yg sejuk.

"Bang Rey pulang, Kalian tunggu disini gue nyamperin dia dulu" lalu Laura turun dari rumah pohon itu ketika ia ingin menuruni tangga tiba tiba kepala muncul dekat kakinya lantas Laura berteriak.

Menolak Kesedihan (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang