20. Happy Birthday Gracia

7.1K 453 18
                                    

Embun pagi masih belum hilang, Gracia sudah sibuk maju mundur melihat kalender, sebentar lagi usianya genap 27 tahun. Baru beberapa waktu lalu dia menyelesaikan program spesialisnya, dia masuk sekolah awal. beruntung dia masuk kelas akselerasi, dia bisa lulus SMP dan SMU nya dengan cepat. Sehingga dia bisa menyelesaikan studinya dengan cepat juga.

Tidak banyak yang seusianya sudah menyandang gelar dokter spesialis. Menjadi dokter itu memakan waktu yang tidak sebentar, kuliah, koas, internship, mengurus str, sip. Belum lagi kalo spesialis, panjang sekali. Tapi semuanya sudah dilaluinya, dia berusaha dengan sungguh-sungguh dan akhirnya bisa menjadi dokter seperti impiannya. Ya meski masih junior.

Besok dia berulang tahun. Biasanya dia akan merayakannya dengan duo rese temannya itu, sesekali mengundang sesama dokter di rumah sakit tsb. Tapi dokter jarang punya waktu luang, yang hadir selalu hanya beberapa. Sisanya sibuk entah piket entah jaga emergency room.

Archer belum memberi kabar kapan dia pulang, dia bilang kepergiannya 2 Minggu, berarti diulang tahunnya dia tetap seperti jomblo kayak biasanya. Gracia beranjak dari depan kalender. Dia menaiki tangga menuju kamarnya. Dia mengambil sebuah boneka kecil pemberian Archer. Gracia sudah merindukan Archer. Kenapa dia tidak segera pulang.

Matanya mulai sedikit berair. Dia menarik napas panjang. Dia terbiasa jadi jomblo sejak mulai kuliah spesialis, tidak ada yg dia khawatirkan. Tapi sekarang berbeda, ada pacar jadinya dia lebih berharap. Gracia mengganti pakaiannya, dia harus segera ke rumah sakit dan menyelesaikan pekerjaannya hari ini, atau besok dia tidak akan bisa merayakan apapun.

***

Gracia tersenyum ceria, hari ini ulang tahunnya. Dia berencana mengajak Meta dan Rio makan-makan dan karaoke. Kebiasaan mereka kalau ada yang berulang tahun. Gadis itu mengintip ruangan Rio, cowok itu sedang mengerjakan setumpuk laporan. Dia hanya menoleh sebentar kemudian melanjutkan pekerjaannya.

"Yoooooo." Sapa Gracia ganjen

"Jangan ganggu, sibuk." Rio menjawab ketus.

Gracia mendelik marah. Dasar kurang ajar, disapa baik-baik jawabnya begitu. Gracia berbalik, dia menuju ruangan Meta yang ternyata juga sedang sibuk, dia memandangi layar komputernya, tangannya sibuk mengetik sesuatu.

"Meeee...!"

"Syuh syuh." Meta memotong kalimatnya, dia mengibaskan tangannya menyuruh Gracia pergi.

Gracia merengut dongkol. Kedua temannya benar-benar kurang ajar, dia baik hati mo kasih tau bakal traktir mereka, eh malah diomelin, satunya lagi malah diusir.  Ya sudahlah. Nanti dia akan merayakannya sendiri, dia akan membeli sebuah cupcake, dia akan pasang lilin sendiri, nyanyi sendiri, tiup sendiri dan memakan kuenya sendiri.

Bibirnya masih manyun saat membereskan ruang kerjanya, dia memutuskan untuk pulang saja. Pekerjaannya sudah selesai. Memang tidak ada tempat yang lebih nyaman selain di rumah sendiri. Gracia membuka kulkas, dia meminum susu cokelat itu langsung dari kotaknya, kebiasaan itu bisa membuat mamanya menjerit. Anak gadis tidak boleh minum dengan cara seperti itu. Ah orang-orang tua memang suka sekali mengatakan hal yang aneh-aneh.

Gracia mengambil hpnya, belum ada pesan masuk dari Archer, hanya ada pesan terakhirnya tadi malam, hanya ucapan selamat tidur, dan sebuah foto Archer yang sedang naik jetski. Orang itu sedang bersenang-senang sendiri, sedangkan dia disini ulang tahun aja belum ada yang ngucapin kecuali mama. Dia meremas boneka sapinya dengan gemas.

Ada suara ketukan pintu. Tanpa buang waktu Gracia membukanya.

"Doorrrrrrrr ... !"

Confetti berhamburan. Nampak tampang 2 orang manusia bawa sebuah cake di tangan.

I call it loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang