39.Dying Angel

6.1K 365 11
                                    

Sebuah ducatti hitam berhenti tepat dihadapannya ketika Gracia masih sibuk dengan tasnya di halaman rumah sakit.

Gracia mendelik marah. Ini sangat berbahaya, sedikit lagi Gracia bisa terluka.

Sesosok tubuh berperawakan tegap memakai jaket berwarna hitam membuka helm dan tersenyum manis.

" Hello girl..."

" Kamu....." Kata Gracia kesal.

Archer tidak menjawab, dia menyodorkan 1 helm kepada Gracia.

" Naiklah, aku akan membawamu lihat balapan ku bersama Jerome dan teman-temannya."

" Kenapa balapan lagi?"

" Why not?'

" Tidak adakah hobimu yang lain?"

" Ada, hobi baruku. Mengajakmu kencan dan menggodamu sepanjang hari."

" Hobi apaan itu. Oke lah aku naik percuma juga ngasih tau kamu." Gracia memasang helmnya dan naik di jok belakang.

Archer tersenyum, dia segera memasang helmnya kembali dan menyalakan motornya.

" Pegangan Gracia. Aku tidak mau kamu jatuh dijalan."

Gracia menjawab dengan pukulan lembut di pundak Archer, tangannya segera menyelusup ke pinggang Archer.

Pergi dengan Archer naik motor. Baru kali ini. Sensasinya jelas beda. Mereka menjadi lebih dekat, dia bisa berlama-lama memeluk tubuh pria ini dari belakang. Aroma musk dan Woody tercium tipis dari leher Archer.

Ducatti hitam itu melaju kencang menuju pinggiran kota, sebuah range Rover mengikutinya dari belakang.

***

4 buah motor berjajar. Seorang gadis berpakaian sexy berjalan genit sebelum menjatuhkan sebuah saputangan di tengah jalan.

Secepat kilat motor menderu menyisakan riuh sorak para gadis disitu. Beberapa orang polisi tampak mengamankan jalan.

Gracia menunggu di tepi jalan, masih mengenakan pakaian semi formal seperti orang kesasar.

Dia memandangi sekitarnya. Hobi anak-anak kaya dan manja ini. Sukanya balapan dan unjuk gigi.

Untungnya itu bukan balapan liar. Sekretaris ayah Jerome sudah mengurus ijin untuk jalur pelaksanaan balapan dan beberapa polisi untuk mengamankannya. Mereka tahu sekali cara membuang duit dengan mudah. Batin Gracia.

Deru mesin motor terdengar dari kejauhan. Sebuah ducatti hitam melaju kencang menuju garis finish, disusul sebuah Yahama merah dan sebuah motor warna biru dan hitam bercorak merah entah merk apa.

Archer tertawa puas melepas helmnya. Jerome mendatanginya dan menepuk punggungnya.

" Aku tidak menyangka. Kamu lebih handal dengan roda 2." Kata Jerome.

" Tentu, kalian belum tahu." Jawab Archer menyombong.

" Temanku mengundang untuk drifting lagi, bergabunglah, mungkin 2 Minggu lagi. Bawa si putih kesayanganmu itu. Kalau kamu kalah, si cantik itu jadi milikku." Kata Jerome.

" 2 Minggu lagi? Itu terlalu dekat dengan acara pertunanganku. Sepertinya aku akan libur dulu, kalau tidak. Gadis di seberang itu akan menggantungku." Jawab Archer sambil tertawa.

" Tunangan? Kamu masih muda. Bermainlah dulu."

" Aku sudah cukup bermain, saatnya aku menikmati hidup dengan wanita. Dan segera mengajak putraku juga balapan nantinya." Seloroh Archer

" Kamu sudah seperti bapak-bapak. Pergilah, gadismu mulai cemberut." Jerome ber hi five dengan archer.

" Sure."

I call it loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang