33.Heart Made to be broken

5.9K 376 33
                                    

Sesi belanja gila-gilaan ala ibunya Archer sudah selesai. Gracia menelpon rumah sakit. Dia ada keperluan mendadak.Mereka sekarang sedang berada di pesawat. Menuju kantor tempat Archer bekerja.

Ella hanya mampir menurunkan Gracia saja dan dia langsung bertolak menuju rumahnya sendiri. Dia harus segera menandatangani sebuah kontrak penting. 2 orang wanita di tugaskan menemani dan mengawal Gracia, dan memberikan apa saja yang dia butuhkan.

Gracia tiba di hotel. Matanya melihat ke arah berbagai macam kotak menumpuk di kamarnya. Hasil kerjaan Ella waktu itu. Tidak ingin banyak buang waktu. Dia segera bersiap. Dia akan mengunjungi Archer.

Ella bilang Archer tidak tahu kalo ibunya membawa gadisnya kemari. Ellahanya bilang, anak itu terlalu banyak bekerja. Dia harus sedikit Bersantai. Itulah kenapa dia mengirim Gracia.

Gracia memakai sepasang sepatu boot dan celana hitam. Memakai kaos di balut dengan sebuah jaket. Sebuah syal mengalungi lehernya. Kacamata hitam dan topi baret menyempurnakan penampilannya.

Gracia berpesan kepada bodyguard nya, jangan mengikutinya masuk kedalam gedung. Gracia bisa sendiri. Dia tidak ingin diganggu, sudah berada di lobby dan menurut Ella, ruangan Archer ada dilantai 30. Kalo ada yang menghalanginya masuk. Gracia disuruh menghubungi Daniel. Tentu saja Daniel, siapa lagi.

Pintu lift terbuka. Gracia pernah ke sini. Dia tau di mana ruangan Archer. Dengan langkah pasti Gracia menuju ke arah meja 2 wanita berambut pirang yang dulu pernah melayaninya. "Do you still remember me? I wanna see mr. Archer." Gracia bertanya

"Sure Ma'am. Follow me please." Kata wanita berambut pirang itu sambil menunjukkan ruangan Archer.

Jantung Gracia berdegup kencang. Rindu itu dia tahan entah berapa lama. Suara Archer pun jarang dia dengar belakangan ini. Hanya pesan singkat yang masuk ke hp nya. Rindu itu begitu menyiksanya. Dia sadar. Menjadi calon istri seorang pria seperti Archer, tidak boleh hanya memikirkan diri sendiri.

Dengan pelan dia membuka pintu. Tampak Archer sedang tidur bersandar di sofa. Wajahnya terlihat tenang dan dasinya berantakan. Gracia tersenyum, mungkin dia memang terlalu banyak bekerja seperti yang dikatakan Ella. Gracia mengayunkan langkahnya masuk tapi langkahnya seketika terhenti. Archer ternyata tidak sendiri. Ada seorang wanita tidur bersandar di pundaknya.

Apa? Dia jauh kemari hanya untuk menyaksikan pacarnya tidur dalam peluk wanita lain? Ayolah apa kabar dengan kalimat puitis yang biasa diucapkannya setiap hari itu. Dan ketika dia datang tanpa pemberitahuan rupanya kelakuan aslinya terlihat. Gracia menyesali diri, kenapa bisa demikian bodoh.

Langkahnya tiba-tiba terasa berat. Gracia menahan napasnya. Giginya bergemeretak dan wajahnya terasa panas. Tangannya mengepal erat. Kakinya melangkah mundur, mundur dan mundur. Hingga dia tidak bisa menahan airmatanya lagi. Dia menutup wajahnya dan pergi dari tempat itu.

Dia menabrak tubuh seorang pria. Gracia tidak perduli, dia hanya ingin pergi dari situ. Sudahlah cukup yang disaksikannya itu, dengan buru-buru dia  berjalan menuju lift. Wajahnya banjir airmata dan dia tidak peduli lagi.

Gracia pergi, dia menyelinap menghindari para bodyguardnya dan segera menyetop taxi. Dia tidak ingin diganggu. Dia tidak tahu akan kemana, dia hanya ingin pergi dari situ. Archer sialan.

***

Daniel sedikit terkejut. Archer tidak bilang Gracia akan datang. Tapi barusan dia lihat Gracia keluar dengan wajah tidak karuan. Daniel ingin menyapanya, tapi Gracia malah menabraknya dan berlalu pergi.

Dia membuka ruangan Archer. Dia menarik napas panjang. "Apa yang kalian berdua lakukan?" Tanya Daniel getir.

Clara membuka mata dan segera bangkit dari kursi. Dia memakai jasnya lagi, kenapa harus ketahuan segala. Padahal dia sedang mencuri waktu sebentar. Boss yang demikian tampan itu kerap membuat hatinya bergetar, sayangnya dia tidak tertarik dan membuat Clara terpaksa menikmati peluk dalam tidurnya saja. Dia segera berlalu dan segera keluar diikuti mata Daniel yang memerah karena marah.

I call it loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang