25. mengejar sunset

6.7K 403 9
                                    

Sebuah email masuk. Gracia langsung membukanya. Matanya terbelalak. Orang ini menyalahgunakan kekuasaannya sekali lagi. Orang ini kenapa selalu saja bersikap seenaknya sendiri. Menjadi pacar seorang Archer Ashton rasanya Gracia kehilangan waktu untuk diri sendiri, ditambah pekerjaan sampingan yang bisa dijadikan alasan untuk selalu bisa dituruti keinginannya. Ah ini menjengkelkan.

Dia menutup email berisi surat perintah itu. Dia melihat ke arah tumpukan laporan observasi yang mesti dikerjakannya. Dan besok dia harus ikut Archer selama 7 hari, oh oke, layanan klien VVIP, sedikit menjengkelkan. Malam ini dia harus lembur atau pekerjaannya di rumah sakit tidak akan bisa selesai.

Gracia menelpon Daniel, dia harus tau jadwal anak itu dan Daniel hanya mengirimkan screenshot. Gracia tersenyum kecut. Dia belum pernah sekalian menjadi tenaga medis untuk travel atau pun sejenis ini. Tapi dalam hati dia yakin, ini cuma akal-akalan Archer saja. Orang itu selalu tak pernah kehabisan cara.

Beberapa hari terakhir Gracia mengabaikannya. Pekerjaannya banyak sekali di rumah sakit. Ya dokter rumah sakit memang seperti itu. Jangan harap nemu cerita romance layaknya di film, itu hanya mungkin terjadi antara 1 banding 1 juta. Kejadian sebenarnya lebih sering berlarian kesana kemari.

Ya memang mereka berada di rumah sakit dengan tujuan mulia, saving a life. Menolong orang. Bukan mencari pacar. Gracia memandangi layar komputernya lagi. Baiklah dia akan disini semalaman, toh dia nanti bisa tidur di pesawat. Benda pipih itu berdering, Archer Ashton.

"Ya Tuhan beri aku kesempatan bernapas dehhh, tolong ya Bapaaak ... !" gumamnya kesal.

***

Kimmy melihat keponakannya. Nafsu makannya bagus sekali pagi ini, biasanya kalau pagi dia hanya minta susu dan roti gandum, sesekali dada ayam. Seharusnya sejak dari dulu saja Gracia merawatnya. Dia kalem tapi bisa cukup galak dan tegas. Dan lagi sebagai pacar Archer akan mati kutu bila mau mengelak.

"Apa ada berita bagus?" Tanya Kimmy

"Aku mau pergi, sebuah project photoshoot, rapat menggantikan grandma dan sisanya berlibur."

"Kamu bisa liburan kapan pun kamu mau, kenapa yang ini sepertinya sangat spesial?"

"Karena aku akan membawa Gracia." Jawab Archer sambil mengedipkan matanya.

"Pantas saja."

"Ada yang salah?"

"Lakukan semaumu sweetie."

"Tentu saja, aku tidak perlu ijinmu." Archer tertawa demi melihat bibinya mencibir.

Kimmy mencibir sekali lagi, Archer tidak akan pernah perlu ijin dari siapapun untuk bersenang-senang. Sekalipun keluarganya tidak setuju, mereka akan dengan terpaksa tetap mengiyakan. Dan itu menjadikannya seperti sekarang, anak orang kaya manja yang gemar memerintah.

***

Seperti yang diduga sebelumnya, Gracia berada di pesawat hanya pindah tidur. Baru lepas landas sebentar dia sudah tidak bersuara lagi. Archer hanya menggelengkan kepalanya.

"Gadismu lebih bisa menikmati hidup dari pada kamu boss." Kata Simon.

"Benar, dia tenang sekali seperti tidak pernah memikirkan apapun." Archer menatap lekat wajah polos yang terlelap itu.

"Para wanita biasanya meminum kopi banyak-banyak agar bisa tetap terjaga bersamamu. Tapi lihatlah dia. Anak itu malah tidur seperti bayi." Simon menggeleng.

"Itulah yang aku suka darinya Simon. Dia berbeda." Gumamnya.

"Kau akan membawanya ke set?" tanyanya.

"Kenapa tidak?" tanya Archer polos.

I call it loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang