Different side of crazy rich

6.7K 334 1
                                    

Suaminya berada diujung ruangan, di atas sofa tetap dengan pandangan masam. Gracia mengingat kalimat Nick waktu di kafe, the sexiest angry face. Tidak salah, suaminya memang terlihat demikian. Bagaimana wajah itu bisa tampan sekaligus dingin seperti mau memakan orang.

Wajah dan pandangannya mengingatkan Gracia dengan tokoh di film vampire. Apalagi dengan penampilannya sekarang, sebuah silk robe dengan motif jacquard berwarna kelabu metalik dengan aksen warna hitam membalut tubuh suaminya. Lapel dan mansetnya berwarna navy, sangat cocok dia kenakan. He is so hawt.

Tapi tetap tidak banyak percakapan, Archer bersandar di sofa tanpa banyak bicara, pandangannya ke arah istrinya yang asyik tengkurap di atas ranjang . Bagaimana Gracia bisa sesantai itu, Archer sedang kesal setengah mati, dan lihatlah, dia masih asyik membolak balikkan lembaran dari The Pescatarian Cookbook. Memangnya dia mau memasak...?

Telpon dari Ethan tadi sangat mengganggu Archer. Pria itu masih mengejar istrinya. Berapa lagi hati yang akan dipatahkan oleh istrinya. Dia sudah mematahkan hatinya tadi.

Hanya 1 shot wine yang bisa dia minum hari ini, Gracia ketat sekali. Dia mengunci wine rack itu, mengganti setting fingerprint-nya. Archer tidak bisa mengaksesnya lagi.

Jari Archer memutari bibir gelas wine yang bulat, gendut yang berpinggang. Kesal dihatinya tidak kunjung hilang. Akhirnya dia bangkit berjalan menuju ranjang sambil melepas silk robe yang dia pakai.

Jubah mewah itu tergeletak begitu saja dilantai. Pemiliknya meninggalkannya begitu saja dengan hanya memakai sebuah boxer briefs emporio warna senada.

"Hai." Sapa Gracia manis.

"Hanya hai?" Archer mengambil buku tebal itu.

Gracia menoleh ke arah suaminya yang masih bertampang marah, ngambek dan cemburu. Dia terlihat menggemaskan tapi sedikit mengerikan, matanya dingin sekali.

Archer menarik tubuh istrinya dan membalikkannya. Rambut Gracia terurai berantakan menutupi separuh wajahnya. Bermacam pertanyaan memenuhi kepala Archer. Dia tidak sedang meragukan istrinya, tapi dia hanya perlu tahu saja. Setidaknya dari bibir Gracia sendiri.

Gracia hanya menatapnya dengan polos ketika Archer naik ke atas ranjang. Dia terlihat dingin dan marah, wajah ini memang sering dilihatnya tapi tetap saja, sepertinya mengerikan.

"Ketika aku pergi. Tubuh ini...siapa saja yang sudah menyentuhnya...?" Tanya Archer dingin sambil menyibak rambut di wajah istrinya.

"Tidak ada." Jawab Gracia.

"Apa aku bisa percaya?" Tanya Archer.

"Tentu saja." jawab Gracia, dia sedikit paham dengan kecurigaan suaminya.

"Kenapa selalu bermain dengan pria bila aku tidak ada sweetie?" Tanya Archer dengan pelan dan serak.

"Aku tidak bermain, aku hanya berteman." Jawab Gracia.

Jari Gracia menyentuh pundak suaminya. Tapi tangan Archer lebih cepat. Dia memegang tangan Gracia dan memegangnya erat di atas ranjang.

"Don't touch me." Kata Archer dan Gracia mengalah. "Bibir ini, siapa saja yang sudah menyentuhnya?" Tanya Archer lagi.

"Hanya kamu." Jawab Gracia.

"Are you sure?" Tanya Archer pelan sambil jarinya menelusuri bibir istrinya. Gracia hanya mengangguk. "Kamu milikku, tapi masih banyak yang menginginkanmu." Kata Archer sambil melumat bibir istrinya.

"Aku." Ucapan Gracia terputus.

"Don't talk." Sahut Archer.

"Aku tidak bermain, aku tidak selingkuh, aku hanya..." Ucapan Gracia terputus lagi.

I call it loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang