16. doctor's visit

7.9K 474 7
                                    

Gracia melihat hpnya. Dia memang sengaja tidak membalas pesan Archer. Dia sedang berpesta, ngapain dia harus susah-susah mengirim pesan atau menelponnya. Dia juga tidak tau kapan Archer akan pulang. Gracia mengambil berkas itu, dia sempatkan lagi membacanya sebelum berangkat ke rumah sakit. Dia mencermati kata demi kata dan berulangkali Gracia terpaksa mengernyitkan kening.

Kesulitan menelan obat oral? Ini akan menyulitkan, bagaimana nanti kalo dia sakit? Trypanophobia, Gracia memejamkan matanya, sempurna. apalagi sih ini. Trus kalo dia sakit gimana caranya kasih obat dan ngerawatnya. Dia menutup berkas itu dan memasukkannya ke dalam tas. Sedikit tergesa Gracia meraih kunci mobilnya.

Hpnya bergetar sesaat sebelum memasuki parkiran. Dia melirik. dr. Kim.

dr. Kimela.
[nanti visit ke rumah. Dia demam.]

Tugas pertamanya menanti. Tapi sebelum itu Gracia harus menyelesaikan visit dan rawat jalan anak-anak di rumah sakit dulu. Beruntung hari ini tidak ada jadwal operasi satu pun, Gracia akan bisa mengunjungi Archer dengan cepat.

Dia mengetik di layar hp nya.


[selamat pagi sayang, apa kabarmu hari ini?]

Gracia meletakkan tas dan pergi menuju ruang rawat inap anak-anak di lantai 5 diikuti oleh 2 orang perawat. Pasien rawat inap kali ini juga tidak sebanyak kemarin. Ini akan selesai dengan cepat dan Gracia bisa langsung pergi. Setelah visit. Dia mendapati pasien rawat jalannya juga tidak banyak. Baguslah, dia bisa segera menyelesaikan jurnalnya dan pergi mengunjungi kekasihnya, eh kliennya. Kekasih atau klien sama saja. Gracia membatin sambil tersenyum terkikik sendiri.

Smartphonenya sepi sekali. Gracia mengintip, belum ada balasan. Kenapa belum membalas? Bukannya dia sudah sampai di rumah sejak pagi? Gracia menarik napas panjang dan melanjutkan menulis jurnal.

Benda bergetar.

Archer.
[selamat sore, aku sibuk sekali sejak tadi malam, maaf tidak membalas pesanmu.]

Gracia mendengus sedikit kesal, sibuk apa dia. Dia baru saja menyelesaikan projectnya dengan marathon selama 1 minggu. Dia cuma sibuk berpesta. With the gents? Yakin cuma pria aja? Tanpa wanita? Semoga dia tidak membawa pulang 1. Gracia mengomel sendiri. Dia mengambil doctor bag miliknya. Tangannya sibuk memasukkan segala macam peralatan. Sejenak Gracia terdiam dan tertawa. Dia mau mengunjungi pacarnya tapi lihat apa saja yang dia bawa.

Gracia melangkah dengan cepat menyusuri koridor rumah sakit dan bertemu dengan Rio di ujung koridor. Temannya yang satu ini tumben sekali masih jam segini sudah keluyuran di luar.

"Kemana G...? Perhatikan jalanmu." Kata Rio.

"Kencan." Jawab Gracia nyengir sambil melambaikan tangannya.

***

Cuaca sedang tidak bagus. Tetesan air hujan mulai berjatuhan. Ya memang sudah mulai masuk musim penghujan. Kaca di depannya mulai mengganggu penglihatan Gracia , dia segera menyalakan wiper. Rumah besar itu selalu sunyi. Entah berapa orang yang tinggal di sini. Beberapa kali Gracia datang kemari tapi hanya melihat Mr. Pram, seperti saat ini. Baru dia menghentikan mobil, Mr. Pram sudah berjalan menuju mobilnya.

"Saya ingin bertemu dengan Archer." Kata Gracia.

Mr. Pram hanya mengangguk dan mengantar Gracia ke kamar Archer. Dia selalu tidak banyak bicara. Terkadang Gracia merasa heran dengan semua pelayan yang berada di rumah dr. Kim, mereka sedikit sekali bicara. Kalau tidak perlu mereka akan diam saja. Kok betah.

I call it loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang