Unvoice [COMPLETED]

Denganmu

Sebelumnya author minta maaf banget karena telat pake banget update kelanjutannya, itu semua karena kemageran jempolku gaes. 🙏😭

Sering kerja lembur bagai kuda sampai lupa makan apalagi ngetik part terakhir. Nangis boleh kagak?

Untunglah perutku masih bisa diajak kerja sama, jadi sekarang udah baik-baik aja. Alhamdulillah.

So, untuk melebur dosa. Eh? Melebur kesalahan author, sekarang author tebus dengan persembahan yang penuh cinta di part ini. Selamat membaca! ❤️

***

Mata indah gadis itu terlihat berbinar begitu selesai menyanyikan lagu terakhir di konser besarnya. Napasnya memburu dengan ekspresi penuh kelegaan dan kepuasan yang begitu ketara. Meski keringatnya membasahi pelipisnya, ia tetap terlihat bahagia seakan tak merasakan penat di kaki dan tangannya yang sudah bergerak sejak awal konser tadi. Saking bahagianya, dia ingin menangis rasanya.

Sebelumnya ia sempat memutuskan untuk berhenti bernyanyi, tapi karena mendapat dukungan dari Deva dann orang-orang di sekitarnya membuat gadis itu berani menekuni bakatnya lagi, lebih berani dalam menggapai sesuatu yang selama ini disebutnya sebagai mimpi.

Baginya ini terasa seperti mimpi, mimpi yang begitu indah hingga membuatnya tak ingin segera terbangun. Padahal dulu dirinya pernah merasa putus asa, merasa dibuang, tidak diharapkan, dibenci dan ketakutan yang lainnya. Merasa sangat takut sampai tidak ingin melihat beberapa pasang mata menatap ke arahnya, tetapi kini segalanya benar-benar berubah. Kini dengan kebahagiaan yang meluap-luap gadis bernama Kiera itu menatap jauh ke depan sana diantara ribuan mata yang sedang menatap dirinya, memanggil namanya seakan dirinya sangatlah berharga, seolah mereka begitu mencintai sosok Kiera Zee yang mereka kenal sebagai penyanyi yang pandai dalam dance dan suara merdunya. Sungguh Kiera merasa bahagia, senang rasanya bisa kembali meraih mimpinya setelah melewati waktu yang sulit penuh dengan air mata. Dan sampai kapanpun, ia berjanji tidak akan melupakan hari ini. Dimana hari ini, dia telah berhasil meraih mimpi kecilnya yang kini terasa besar karena melewati hal besar yang begitu menyakitkan. Namun, ia cukup puas dan amat bersyukur mengingat pencapaian luar biasa yang ia lewati selama ini.

"Terimakasih," suara Kiera bergetar hebat seakan ingin menangis.

Semua orang merasakan haru begitu melihat ekspresi Kiera yang kini terisak penuh haru. Suasana berubah hening dengan tatapan sendu, beberapa dari mereka ada yang menutupi bibir mereka seakan tak kuasa menahan tangisnya. Ada yang sedikit menyeka sudut mata mereka dan ekspresi sendu lainnya. Kini suasana telah berubah drastis dari sebelumnya yang benar-benar penuh antusias.

"Terimakasih banyak untuk kalian. Karena kalian, seorang Kiera Zee menjadi seperti ini. Dan untuk hari ini, hari yang sangat berarti buat aku," Kiera mulai terisak. "Aku bahagia sampai hari ini, aku bahagia sampai detik ini, aku bahagia karena memiliki kalian. Terimakasih, terimakasih banyak untuk semuanya. Aku sayang kalian, aku mencintai kalian semua. Sangat."

Kiera mengulum senyum dengan manisnya, ia menurunkan tangannya ke sisi badannya. Tanpa sadar ia meremas rok selututnya erat, mata indahnya menatap ke depan dengan perasaan bahagia, "Terimakasih Tuhan."

Suara tepukan tangan mulai terdengar, semakin lama semakin bergemuruh, sorakan yang memanggil namanya terdengar penuh semangat, mereka benar-benar memberi semangat lagi untuk gadis itu, berharap Kiera merasakan bahagia yang dirasakan oleh mereka,  berharap Kiera semakin tersenyum lebar dari sebelumnya. Sungguh mereka begitu menyayangi seorang Kiera Zee. Sangat mengagumi sosok cantik ini.

Kiera, di tengah kebahagiaan yang kini dirasakan, tiba-tiba saja melihat lelaki yang disayanginya melangkah mendekat. Melangkah tanpa ragu menuju ke arahnya lalu berdiri di depannya.