Satpam tersebut memilih melirik ke arah temannya yang lain. Mereka mendadak bingung.
"Gimana pak?" tanya Laila sedikit tidak bersabar dengan sikap satpam tersebut yang terlalu lama berakhir. Satpam itu berjumlah sembilan, bagaimana mereka bisa menampung satu wanita walaupun hanya semalam?
Deru motor memasuki area perusahaan membuat mereka lebih terkejut. Semua bersiap dengan senjatanya. "Siapa kalian?!"
Satpam-satpam tersebut berusaha menghadang dua motor yang masuk dengan bermodalkan pentungan. Dua motor itu berhenti.
"Siapa kami?" tanyanya terdengar angkuh. Mereka beranjak membuka helm namun terhenti. Banyak motor yang tiba-tiba parkir hingga menutup gerbang dan mengejutkan para satpam itu.
Para satpam telah mengangkat pentungan dan mengarahkan benda tersebut ke arah pasukan bermotor itu. Seorang satpam berlari ke dekat Laila berusaha melindunginya.
Namun tidak ada tanda perlawanan dari para tamu yang tidak diundang itu, mereka hanya diam dan mematung menatap ke arah para satpam. Satpam tersebut merasa gemetar, jumlah lawannya kali ini berkali-kali dari pasukan mereka sendiri.
Sebuah mobil Lamborghini parkir di depan gerbang, tepat berada di tengah pasukan yang tidak diundang tersebut.
Pintupun terbuka. Sebuah samurai terlebih dahulu keluar dari balik pintu, menyisakan tubuh yang berangsur tampil. Orang itu memakai jaket sampai tidak terlihat apapun kecuali matanya. Begitupun para pasukan bermotor itu.
Laila semakin gemetar dengan suasana yang begitu menegangkan baginya. "Kalian tadi mau tau siapa kita? Kami pasukan dari Lidya."
Seseorang pengendara bermotor itu akhirnya membuka helmnya walaupun tadi sempat terjeda.
"Lidya?" gumam satpam tersebut secara serentak. Laila hanya membuka lebarnya, ternganga.
Inikah kekuasaan Lidya yang begitu menakutkan bagi para pegawai, bukan saja menakutkan ini malah lebih mengerikan. Di saku mereka terlihat benda runcing, beberapa orang terlihat membawa samurai panjang.
"Di mana Oxy?" tanya orang itu.
"Bagaimana orang yang bernama Lidya itu Pak?" Laila bertanya karena penasaran, ia hanya ingin tau dan melihat jelas bagaimana figur orang yang membuat semua orang tunduk kepada permintaannya.
"Orang yang baru keluar dari mobil, ia selalu memakai penutup wajah ketika keluar kala malam hari. Dia orang yang berbahaya, namun hanya orang-orang tertentu yang menganggapnya malaikat," gumam Satpam tersebut seraya berbisik pelan.
"Dia tidak ada di sini," gumam Satpam tersebut dengan nada yang lebih gemetar.
"Restu! Antar Laila pulang! Dan kita akan bertemu di tempat yang telah kita bicarakan." Lidya langsung berbalik dan masuk ke dalam mobil. Semua pengendara bermotor itu pergi mengikuti mobil Lidya dan hanya menyisakan tiga motor saja.
"Ayo ikut aku!" ujar Dino dengan lantang. Dia adalah orang yang membuka helm barusan.
"Apa aku patut mempercayaimu? Lagipula kau adalah orang asing," sanggah Laila dengan lekas.
"Tidak apa-apa, kami tidak pernah memaksa. Kau tau jika Lidya turun tangan, ia tidak akan berbelas kasihan," sahut Restu dengan lekas.
"Ada baiknya Bu Laila ikut dengan mereka," gumam Satpam tersebut. Dengan ragu Laila beranjak untuk pulang bersama Dino. "Selesai?"
"Ya." Seketika mendengar jawaban tersebut Dino langsung menggas motor dengan maksimal. Laila tersentak kaget, dua motor di belakangnya mengikuti mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leave The World with Yourlove [Lathfierg Series] [End]
RomanceBook 3 of Lathfierg Series Tuntutan ekonomi yang menjadi penyebab masuknya Laila Nurfajah ke dalam kehidupan Oxyvier Lathfierg. Ditambah lagi dengan pekerjaan Oxy yang semakin memadat membuatnya harus mencari pengganti Lidya dengan segera. Mereka be...