Twenty Seven

410 36 2
                                    

Lidya memasuki pesta di rumah Guarda yang terbilang cukup megah dan mewah.

Ia memegang lengan Zhiro dengan erat seolah ia akan kehilangan di dalam pesta ini. Zhiro begitu lama menatap Lidya dalam gaun berwarna merah muda yang menambah kesan anggun pada istrinya.

Ia sempat berpikir untuk menggagalkan rencananya untuk pergi dan memilih menyimpan kecantikan Lidya hanya untuknya. Sebenarnya, Zhiro telah menggantikan gaun yang telah dipesan Gio untuk adiknya. Warna merah cerah kesukaannya benar-benar akan membuatnya tidak rela kecantikan istrinya dibagi.

Benar saja, bagaikan raja dan ratu pemilik pesta mereka menjadi pusat perhatian seluruh mata yang  memandangnya.

Lidya dan Zhiro melangkah jauh lebih dalam hingga ia menemukan seseorang yang begitu tampan tengah mengamati meriahnya pesta dari sudut ruangan.

"Kau telah menunggu di sini?" ujar Lidya mengawali pembicaraan. Lelaki itu menoleh dan tersenyum sembari menatap Lidya dan Zhiro secara bergantian.

"Tidak begitu lama, cukup mudah bagiku untuk menunggu. Kalian tampil seperti biasanya dengan penampilan yang memukau dan menjadi pusat perhatian," decak Cakra sembari mendekati mereka.

"Di mana yang lain?" tanya Zhiro sembari melirik ke arah sekitarnya.

"Tadi aku sempat melihat mereka, mereka pasti tengah berkumpul di suatu tempat. Aku akan mencari mereka," gumam Cakra sembari undur diri dari hadapan mereka.

"Zhiro!" panggil seseorang dari sekelompok pemuda yang tengah berdiri di sisi lain di ruangan.

"Siapa itu?" tanya Lidya bercampur penasaran.

"Teman sekolah dasarku. Mau ke sana? Aku akan mengenalkanmu pada mereka," ajak Zhiro. Lidya mengangguk dengan lekas agar suaminya tidak menunggu jawabannya begitu lama. Zhiro langsung menggenggam tangan Lidya dengan lembut seraya menariknya pada sekelompok pemuda tersebut.

Lidya hanya tersenyum mengamati teman-teman Zhiro yang menatapnya seakan mereka tengah terpana karena Lidya.

"Perkenalkan. Ini istriku, Lidya dan ini teman-temanku," ujar Zhiro terlihat lebih ramah.

"Lidya Vanessa Groye," salam Lidya dengan santai. Ia sengaja menghilangkan nama Lathfierg dari nama utamanya, tentunya demi kelancaran pesta ini.

Mereka tidak mengetahui, jika setiap penjuru ruangan dilengkapi oleh kamera pengintai yang sangat tersembunyi. Dan dibalik wanita cantik dan pemuda tampan sebagai tamu undangan, terselip beberapa sosok bawahan Lidya atas perintah Rozi. Pesta ini berlangsung dengan penjagaan yang teramat ketat.

Lidya mencari seseorang yang menjadi pemilik pesta. Ia menebarkan pandangannya ke segala penjuru.

"Apa yang tengah kau cari?" tanya Zhiro sembari tetap mengalihkan perhatiannya kepada istrinya seorang. Para teman Zhiro mengamati Lidya dengan penuh keheranan.

"Gioza. Ada yang ingin aku bicarakan," gumam Lidya sedikit berbisik. Zhiro mengangguk paham lalu ikut mengedarkan pandangannya, namun sia-sia.

Lidya tetap mengamati dengan saksama, berharap yang dia cari akan ia temukan di sudut matanya.

"Aku akan mencari Gio terlebih dahulu," gumam Lidya seakan ingin beranjak pergi.

"Aku akan menemanimu," gumam Zhiro menawarkan diri. Namun Lidya seketika menggelengkan kepalanya pelan.

"Kau ingin meninggalkan teman-temanmu? Kau telah lama tidak bertemu dengan mereka," bisik Lidya dengan sangat lembut. Namun dibalik kelembutan yang ia tunjukkan hari ini tersimpan banyak rahasia yang tidak terduga.

Leave The World with Yourlove [Lathfierg Series] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang