BONUS CHAPTER

634 37 8
                                    

Tangisan bayi kini mulai terdengar dari bilik kamar rumah sakit. Hilang keresahan yang Lulu dan Oxy rasakan.

"Akhirnya," hela Laila yang telah lama menunggu.

***

Mereka memasuki ruangan, di depan mereka ada seorang bayi yang teramat lucu yang tengah digendong oleh Gio.

"Laki-laki?" tanya Oxy menyela. Jiwanya kini sedikit melembut setelah Laila benar-benar hadir pada hidupnya.

"Perempuan," gumam Gio dengan raut wajah yang senang.

"Siapa namanya?" tanya Laila dengan segera. Gio hanya tertawa kecil dan tersenyum miring.

"Aku belum menyiapkannya," gumam Gio dengan sedikit terkekeh.

Laila dan Oxy saling menatap dan memutar kedua bola matanya dengan malas. Harusnya mereka ikut berpartisipasi ataupun mendesak Gio sebelumnya.

Lulu harus tersenyum kecut dengan tingkah Gio. "Papa yang..."

"Panggilannya papa-mama? Cukup keren," sela Oxy. Sikap dinginnya kini bangkit karena tingkah Gio dan keteledorannya.

"Baiklah, sekarang di mana adikmu? Di hari yang bahagia ini dia belum juga kembali?"

"Aku di sini," gumam  Aluna dari muara pintu. Ia datang bersama Cakra sembari membawa dua bayi yang lucu.

"Kau apakan adikku!" sergah Oxy tiba-tiba. Laila terpaksa harus merangkul lengan Oxy lagi ketika kemarahannya telah naik satu tangga.

"Apa yang kau maksud? Maksudmu Cakra melakukan sesuatu terhadapku dan aku telah mengeluarkan dua anak yang lucu ini? Kau gila!" umpat Aluna yang tidak melihat tempat. Tingkah Oxy dan Aluna mampu membuat perhatian beberapa perawat tersita.

"Ini anak temenku," sela Cakra. Derajatnya sebagai dokter jika dia tidak lama.

"Baguslah, siapa nama anak ini? Cantik sekali?" tanya Oxy menghampiri anak yang dibawa Aluna.

"Bodoh.... Dia laki-laki," hela Aluna yang menghela nafasnya berat.

"IQ-mu memang tidak berguna untuk hal yang seperti ini," tambah Aluna lagi. Oxy hanya tersenyum canggung, ia menatap Laila, istrinya kini menutup wajahnya dengan majalah yang langsung dia ambil.

"Bagus, kau datang dan membuat perhatian Oxy tersita. Kau tidak memperhatikan keponakanmu sendiri?" protes Gio dengan sedikit menyela.

"Aku tengah melakukan itu," gumam Aluna dengan enteng. Dia sedikit mengayun bayi yang ia gendong. Cakra terlihat begitu mendalami bidangnya sebagai ayah dadakan.

"Jangan sampai kau menjatuhkannya," peringat Cakra ketika melihat Aluna yang tengah kesulitan.

"Aku paham itu, kau telah berkali-kali mengatakannya," hela Aluna sembari menatap sinis.

"Orang tua mana yang berani menitipkan anak mereka pada kalian, terutama Aluna. Semua orang tau kalau dia adalah...." Gio harus cepat menghentikan ucapannya ketika Aluna mulai menatapnya dengan tajam.

Tatapan Aluna berganti menjadi sangatlah riang. "Sebenarnya mereka adalah... Keponakan kembarku, mereka sepasang. Lucu, kan?"

"Bukannya kau tidak punya keluarga selain kami?" sela Lulu dengan mata yang menunjukkan khasnya ekspresi kaget.

Sepasang suami-istri datang ke ruangan tersebut. "Lama kita tidak bertemu."

"Apa?!"

***

Kini kedua bayi kecil itu telah berada di tangan kedua orang tuanya.

"Bagaimana kalian bisa selamat?" tanya Oxy yang senang sekaligus heran.

Leave The World with Yourlove [Lathfierg Series] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang