Tok tok tok
Suara ketukan pintu membuat lubna harus menghentikan aktivitas nya didapur.
"assalamualaikum"
"waalaikumsalam" lubna membuka pintu dan seketika kaget melihat dua orang yang bertamu di apartementnya ini pagi-pagi.
"ummul, wilda..." yah yang bertamu saat ini adalah kedua sahabatnya. Langsung saja mereka berpelukan menyalurkan rindu karena sudah lama tidak bertemu.
"aku kangen kamu lubnaaaa" ucap wilda saat mereka melepaskan pelukannya.
"aku juga kangen kalian,, ayo masuk dulu" ucap lubna mempersilahkan mereka masuk dan duduk di ruang tamunya.
"kok bisa kalian ada disini?"
"bisa dong, apa sih yang tidak bisa untuk sahabat kami ini" ucap ummul.
"bisa aja kalian, terus kenapa gak ngabarin?"
"kita mau bikin kejutan lubna. Ohiya suami kamu mana?" tanya wilda.
"ada di kamar, sebentar yah aku panggil." ucap lubna lalu memanggil arkhan. Tak lama kemudian arkhan muncul menggunakan baju kokoh dilengkapi peci dikepalanya.
"masya allah suami mu ganteng sekali?" ucap wilda spontan tanpa berkedip, langsung saja ia dihadiahi pukulan di lengannya.
"istigfar wilda, dia tuh lakinya sahabat kamu." ucap ummul.
"astagfirullah" ucap wilda sambil mengelus dadanya.
"sahabatnya lubna?" tanya arkhan yang mengambil tempat duduk didepan mereka namun tetap disamping lubna.
"iya, aku wilda dan ini ummul" ucap wilda seraya menangkupkan kedua tangannya begitupun ummul.
"arkhan" ucap arkhan melakukan hal yang sama.
"jodoh memang tidak kemana yah lubna, padahal kalau kamu terima kak gibran dulu mungkin imam khayalanmu gak kesampaian" ucap wilda lagi ceplas ceplos. Dan untuk kedua kalinya ia mendapatkan pukulan dari ummul. Yang mengkodenya untuk diam.
Seketika wilda menyadarinya dan melihat raut wajah lubna yang sedang menggelengkan kepalanya.
"ohiya humairah, kamu sajikan minuman untuk tamu kita ini" ucap arkhan yang sontak membuat wilda dan ummul menatap ke arah mereka.
"humairah?" tanya mereka berdua. Yang membuat pipi lubna lagi lagi memerah.
"oh soswet nya, sepertinya aku juga ingin cepat cepat menikah." ucap wilda lagi.
Arkhan yang melihat itu hanya tersenyum, ia sebenarnya sadar akan panggilan itu. Namun ia terlalu menyukai pipi merona lubna sehingga ia teringat akan panggilan Muhammad kepada Aisyah.
"aku ke dapur ambil kalian minum" ucap lubna cepat kemudian menatap tajam wilda yang dibalas wilda dengan cengiran.
"kalau boleh tahu, kalian sahabatan sama lubna sudah lama?"
"aku kenal lubna pas SMA kita satu kelas sedangkan wilda udah dari SMP" ucap ummul.
"tapi kami penasaran bagaimana lubna bisa kenal-" wilda menggantungkan ucapannya sejenak berpikir.
"arkhan, panggil arkhan saja." ucap arkhan seakan mengetahui isi pikiran wilda.
"iya arkhan, bagaimana ceritanya kamu bisa menikah sama lubna."
Arkhan kemudian menjelaskannya dari pertemuannya dengan lubna hingga akhirnya menikah.
"Ternyata skenario Allah itu tidak bisa di tebak. Padahal dulu lubna sangat menyukai mu sampai sampai lamaran kak gibran ia tolak" ucap ummul.
![](https://img.wattpad.com/cover/208216199-288-k171254.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Menanti Takdir (END)
Romance18++ [PUBLISH ON 13 DESEMBER 2019] [FINISH ON 14 MARET 2020] RANK# ON WATTPAD #11in-ikhlas [26-03-2020] Lubna humairah al-kathiri gadis cantik berhijab dengan tutur kata yang lembut, ia sangat berharap kepada Allah SWT agar menjadikan Arkhan malik g...