Selamat membaca...makasih yang kasih support dengn follow+vote dan komennya. Lup!
P Terth mulai mendekati Plan berbicara dari hati kehati atas saran isterinya yang memberikan dukungan penuh. Untuk mau berkonsultasi dengan dokter tapi Plan bersikukuh menolak dengan mengatakan dirinya baik-baik saja. Namun P Terth kembali menyesal telah melakukannya karena Plan mencoba untuk bunuh diri.
"P tidak menpercayaiku!" Plan berteriak dari dalam kamar mandi mengunci dirinya disana
"tidak benar. P mempercayaimu, buka pintunya" P Terth mulai membujuk
"tidak! P tidak mempercayaiku lagi"
"P hanya ingin kau sembuh"
"aku tidak sakit!"
"Plan..semua orang mengkhawatirkanmu" P Terth berbicara dengan Plan sementara menyuruh Merry untuk mencari orang
"P berbohong lagi. Tidak ada orang yang mengkhawatirkanku! Tidak orang yang peduli padaku!"
"Plan...kau ingat...dulu kau bilang ingin melakukan pameran. Kau melupakan mimpimu? Sebenarnya P selalu ingin bertanya kenapa P tidak pernah melihatmu melukis lagi tapi P tidak berani bertanya langsung padamu. Apa benar kau melupakan soal melukis? Jawab P" P Terth mengetuk pintu beberapa kali
"tidak! aku tidak menginginkannya lagi. Omong kosong!" Plan kembali teringat apa yang dikatakan Mean tentang pameran tapi Plan juga mengingat bagaimana laki-laki itu merendahkannya. Harga dirinya sudah dihancurkan. P Terth juga akan kembali ke Amerika siapa yang akan tinggal bersamanya?
"Plan?"
Tok!tok!
"silahkan pak" Merry datang dengan dua orang
P Terth mundur agar dua orang itu bisa membuka pintu kamar mandi. Ahli.
Pintu terbuka! Dan mereka terkejut. P Terth berlari menghampiri Plan yang terbenam didalam bak dengan air berwarna merah
"Plan!" semua orang berteriak
P Terth mengambil Plan. Memberi handuk dan mematikan kran. Semua orang khawatir. Suami isteri itu berbagi tugas dengan baik. P Terth yang membuat pertolongan pertama dan Merry yang pergi memanggil dokter.
"Plan bangun. Bangun. Kau harus baik-baik saja!" P Terth memompa dan memanggil Plan berkali kali sampai dokter tiba untuk memeriksa.
"apa yang kau pikirka Plan, apa?" P Terth putus asa walau bagaimanapun dirinya yang paling tahu bagaimana Plan tapi tidak menyangka Plan akan melakukan hal sejauh ini. anak itu sakit sendiri. Anak menderita.
"apa yang dia pikirkan?" pertanyaan itu terus diulang-ulang P Terth dan Merry yang mendengar hanya diam tidak bisa membantu hanya bisa memahami bagaimana kedekatan keduanya.
"P harus istrahat" ucap Merry
P Terth menggeleng
"jika P sakit siapa yang menjaga Plan? Lihat kantung mata P" keras kepala. Merry harus mulai belajar bagaimana harus menyingkapi sang suami. Kemudian P Terth menganggguk tidak boleh egois karena sekarang ada orang yang memikirkannya.
"bagaimana Chiba?"
"dirumah"
Setelah beberapa Merry dan P Terth pergi berobat Plan bangun dan mendapati dirinya seorang diri. Menarik nafas. Plan bangkit dan melepaskan jarum infusnya. Ponselnya berdering dan itu dari Gun
"hallo P"
"Ia P disini"
"P tidak melihat wisudaku, sungguh jahat"
Plan melihat kalender diponselnya yang sudah ditandai jika hari ini Gun wisuda "P akan tiba" ucap Plan pendek
"aku menunggu P"
"baiklah"
Plan pergi dengan pakaian yang ada disana. Melewati tangga agar tidak ada yang mencegahnya karena harus sampai diuniversita jika tidak Gun akan sangat marah. Bagaimana ia bisa membuat Gun marah disaat-saat seperti ini. Anak itu harus mendapatkan keinginannya.
"P!" Gun menghampiri Plan yang datang sedikit terlambat "P terlambat" ucap Gun cemberut yang sangat manja pada Pnya "tapi P terlihat pucat. P sakit?" Gun khawatir tentang Plan yang tidak bisa mengurus diri
"tidak..ini" Plan menyerahkan bunga yang ia bawa untuk Gun. Spesial
"uaaa...terimakasih P..ayo berfoto" Gun menarik Plan dan juga papanya
"siapa yang akan mengambil foto?" tanya Plan
"aku akan mengambilnya P" Off muncul begitu saja dengan camera ditangannya. Anak itu terlihat biasa-biasa saja tapi Gun yang diam
"tidak! cari orang lain. Oo dia..kau foto bersama" Off tidak menolak saat Plan menariknya masuk kebarisan dan berpose
Setelah berfoto tadi pamannya pulang lebih dulu sedangkan Gun dan Off pergi foto bersama teman-temannya dan merayakan kelulusan sebentar tinggal Plan yang memutuskan untuk pulang. Ditengah jalan saat akan memanggil kendaraan sebuah kendaraan lain berenti didepannya. Plan tidak terkejut itu adalah Mean. Pria yang maha benar.
Pria itu keluar dari mobilnya dan membuka pintu disamping kemudi dan memberi kode agar Plan masuk "kau tidak tahu malu?"
"aku tidak memilikinya" jawab Mean. Semua orang melihat mereka seperti dalam drama seorang pria kaya dengan mobil mewah menjemput pacarnya dipinggr jalan atau lebih tepatnya sedang membujuk sang pacar yang sedang merajuk dan Plan membenci itu. mengikutinya.
Mean membawa Plan kerumahnya dan memamerkan pada Pnya jika dirinya berhasil menemukan dan membawa Plan kerumah. Semua orang tidak membahasnya lagi karena Plan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa jika disinggungpun Plan tidak akan menanggapi dan asyik bermain bersama Chiba dengan bola yang ia hadiahi.
Bersambung...
Ok. Klo lo baek-baek aja..gue juga beak Plan. Wkwkwk
Follow my instagram : @busamvung_id
KAMU SEDANG MEMBACA
MEANPLAN II KENALI AKU ✅
Fanfiction#8 MEANPLAN 16/02/20 'tak kenal maka tak sayang' Perjalanan hidup tidak selalu manis. Kebahagiaan Meanplan renggang begitu saja saat seseorang dari masalalu kembali dan menawarkan kebahagian lain. Ketika rahasia satu persatu terungkap. Apa pilihan y...