Tak terasa 1 tahun sudah terlewati semenjak hari pertama aku mulai sekolah di SMA Nusantara. Sekarang aku sudah berada di kelas 11. Banyak kejadian yang telah ku lalui baik kejadian yang mengundang senyum maupun kejadian yang mengundang air mata. Ejekan yang ditujukan kepadaku tetap terdengar, malahan kurasa makin hari makin bertambah siswa yang ikutan mengejekku. Sudah banyak fakta yang ku ketahui tentang kak Darren, diantaranya kak Darren yang menguasai bela diri karate juga judo, kak Darren yang suka clubbing, kak Darren yang punya tato di punggung, dan banyak fakta lagi yang entah kenapa tidak akan pernah berhenti masuk ke telingaku lewat bibir Pingkan dan Carly. Dan seperti tidak akan pernah berhenti, kak Darren selalu mem-bully-ku baik secara langsung maupun tidak langsung. Dikarenakan hal itu, aku mengantisipasi dengan cara pertama, membawa seragam ganti setiap hari -sehingga tas yang ku bawa terasa berat. Kedua, aku sudah tidak makan di kantin saat jam istirahat, jadi aku membawa bekal dari rumah dan memakannya di dalam kelas, dengan alasan keamanan dan ketentraman jiwa.
Saat ini aku sedang makan di dalam kelas bersama Pingkan dan Carly. Mereka rela membeli makanan dari kantin dan membawanya ke kelas karena mereka tidak tega membiarkan aku makan sendirian.
Karena jam istirahat, di dalam kelas hanya ada kami bertiga. Teman-temanku yang lain lebih tertarik untuk makan di kantin atau makan bersama teman mereka yang ada di kelas lain atau mengapeli gebetan mereka.
"Menurutku yah, diantara anggota The Boys, cuma kak Darren yang kelakuannya lain banget", kata Carly membuka percakapan.
"Kok? Kamu tau dari siapa?", tanya Pingkan heran.
Aku hanya diam menyimak sambil memakan bekalku.
"Gini.. kemarin kan aku kebelet banget, terus lari-lari ke toilet, nggak sengaja aku nabrak kak Nick...", ucap Carly.
"Hah? Terus.. terus.. gimana? Dia ngebentak kamu?", sela Pingkan penasaran.
"Ihh kamu, makanya dengerin dulu. Aku kan jatuh, dan langsung minta maaf karena takut dibentak. Terus tanpa diduga kak Nick bantuin aku buat berdiri, dan cuma bilang hati-hati, terus senyum. Aduh senyumnya tuh.. bikin meleleh", lanjut Carly berbunga-bunga.
"Oh iya.. aku ingat.. waktu di kantin, aku juga pernah liat kak Andrew menolong pelayan yang terpeleset. Sedangkan siswa yang lain nggak ada yang mau bantuin, cuma nonton doang. Ternyata kak Andrew itu baik juga ya..", tambah Pingkan.
"Waah.. beda banget ya sama kak Darren. Ella aja nggak yang sengaja nabrak udah dibentak, terus dihina lagi. Ihh beda banget kelakuannya."
Aku hanya bisa tersenyum miris mengingat semua yang terjadi padaku akhir-akhir ini.
"Iya heuh.. dari situ aku menyimpulkan bahwa kak Nick itu baik. Titik.", kata Carly yakin.
"Setuju. Aku juga langsung berpikir kayak gitu ke kak Andrew. Nggak kayak kak Darren. Hiih serem amat", ucap Pingkan berapi-api. "Kak Lionel sama kak Nathan juga baik kok. Malah ramah banget mereka", tambahnya.
"Ella.. kamu yang sabar ya.. pokoknya kita berdua akan selalu mendukungmu", tambah Pingkan menyemangatiku.
"Dan lagi, ternyata kak Darren itu playboy loh", tambah Pingkan.
Aku yang sementara makan, berhenti sementara karena penasaran dengan kelanjutan cerita Pingkan dan Carly.
"Yaelah, aku juga udah tau dari lama. Gimana nggak, selalu ku perhatikan nih ya, cewek yang di gandeng kak Darren itu berubah-ubah. Paling cepat sih 3 hari. Kalo paling lama 1 bulan. Nggak ada yang lebih", balas Pingkan.
Orang tampan mah bebas..
"Kamu nguntit kak Darren ya?", tanya Pingkan menggoda.
"Ih nggak banget deh. Mending kak Nick kemana-mana. Dan lagi nih Gimana nggak mau perhatiin, kayak kalian nggak tau aja dimana ada kak Darren disitu ada kehebohan", jelas Carly sewot.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary
RandomSedari kecil aku diajarkan oleh untuk selalu bersyukur dengan apa yang telah kualami dalam hidup. Tapi ternyata ada momen-momen yang kusesali, yaitu saat dimana berat badanku naik drastis dan susah untuk diturunkan dan.. bertemu denganmu yang telah...