"Makasih kak", ucapku setelah mobil kak Darren berhenti di depan rumahku.
"Iya"
"Mau mampir bentar kak?", tanyaku menawarkan.
"Nggak deh. Gue mau balik latihan. Lo tau kan besok mau tanding"
"Balik ke sekolah?"
"Iya"
"Maaf ya kak ngerepotin. Kalau tau kakak mau latihan, aku bisa pulang sendiri"
"Dan ngebiarin lo naik ojek lagi? Nggak deh. Entar lo bener-bener dibawa lari lagi"
Aku tersenyum, mendengar kak Darren mengkhawatirkanku.
"Nggak mungkinlah kak. Kakak bisa aja"
"Udahlah. Kan udah gue bilang, lo harus pulang bareng gue. Lagian gue nggak merasa repot kok. Santai aja. Masuk gih. Gue mau cepet balik"
"Eh.. iya kak. Makasih kak. Hati-hati"
Kak Darren hanya membalas dengan dehaman. Aku menunggu sampai mobil kak Darren tidak kelihatan, dan barulah aku masuk ke dalam rumah.
"Selamat siang.. Ella pulang", ucapku saat memasuki rumah.
Bisa kucium aroma masakan yang dimasak Mama. Harum banget.
"Selamat siang sayang. Kamu mandi dulu. Nanti habis itu kita makan ya", ucap Mama. Tak lupa aku salim sama Mama.
"Iya Ma. Tessa mana?"
"Si Tessa baru aja pergi ke kamar"
"Oh iya Ma. Ella ke kamar dulu"
Setelah mandi dan mengganti baju, aku langsung ke dapur, untuk melihat apa yang bisa kubantu.
"Ella, kamu nggak lupa bilang sama Darren kan buat nanti malam?", tanya Mama saat aku sedang menata meja makan.
"Iya aku udah bilang kok Ma. Tapi kak Darren ada latihan basket sampe malam, karena besok mau tanding. Katanya nanti diusahain"
"Oh iya udah deh. Kamu panggil Tessa sana. Udah kelar nih"
Setelah makan, Mama kembali ke toko buah. Tinggallah aku dan Tessa sendiri di rumah. Saat ini, aku dan Tessa sedang menyiapkan rempah-rempah untuk masakan makan malam nanti, sesuai dengan pesan Mama sebelum kembali ke toko. Sambil bercerita tentang artis Korea. Ya, bukan hanya Tessa saja yang menyukai segala sesuatu tentang Korea, akupun menyukainya, tapi tidak se-fanatik Tessa.
"Jadi pacar kakak bakal datang nanti malam?", tanya Tessa tiba-tiba. Aku kaget dengan perubahan topik pembicaraan ini.
"Hah? Pacar? Siapa?"
"Ya kak Darren lah. Siapa lagi coba"
"Kak Darren itu bukan pacar kakak dek. Cuma teman doang"
"Bukan pacar? Terus yang di toko buah itu apa? Terus waktu kalian kencan malamnya itu apa?"
Aku seketika jadi salah tingkah, saat Tessa mengingatkanku tentang kejadian beberapa minggu yang lalu.
"E-eh.. itu.. kakak bakal ceritain sama kamu, tapi kamu jangan bilang sama Papa Mama ya?"
"Yaelah kak, tanpa aku bilang pun, mereka udah tau. Mending kakak bilang aja deh"
"Maksud kakak, tentang kejadian yang di toko buah itu"
"Yaudah. Jadi?"
"Ehm begini.. waktu itu memang kak Darren menyatakan perasaannya sama kakak. Kamu juga dengar kan? Tapi, waktu itu karena kakak nggak percaya diri, jadi kakak menyangkal kata-kata kak Darren-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary
RandomSedari kecil aku diajarkan oleh untuk selalu bersyukur dengan apa yang telah kualami dalam hidup. Tapi ternyata ada momen-momen yang kusesali, yaitu saat dimana berat badanku naik drastis dan susah untuk diturunkan dan.. bertemu denganmu yang telah...