Bab 32

1.3K 117 13
                                    

"Jadi gimana?", tanya Pingkan semangat setelah aku duduk.

"Selamat pagi juga, Pingkan"

"Eh.. iya.. selamat pagi Ella. Jadi gimana? Yang kemarin itu loh. Yang makan malam"

"Ya ampun kepo banget kamu"

"Udah cerita aja, nggak usah bicara yang lain dulu"

"Jadi gini, awalnya kan aku pikir itu cuma makan malam sama Papa, Mama sama adiknya kak Darren..."

"Terus?"

"Ternyata makan malam sama keluarga besarnya"

"Apa? Serius? Terus?"

"Aku jadi gugup beratus kali lipat. Tapi, saudara-saudara kak Darren ramah semua loh. Hanya Opa kak Darren yang.. yah.. auranya itu loh, aku yakin kalo kamu ketemu kamu bakal sangat hormat dan segan. Wah.. auranya tuh bukan main"

"Syukurlah. Jadi nggak ada kejadian yang.. yah.. kamu tahulah.."

"Ada sih", aku seketika jadi agak down mengingat yang satu ini.

"Apa.. apa?"

"Kamu kok semangat banget sih?"

"Ihh cepetan.."

"Kata opa kak Darren, aku harus ngecilin badan, supaya bisa pantas sama kak Darren"

"Wah.. kok Opanya ngomong gitu sih?"

"Tapi menurutku ada benernya juga sih. Aku harus sempurna supaya bisa pantas bersama kak Darren. Kamu tahu kan yang terjadi saat aku dan kak Darren jalan bareng. Cacian dimana-mana.."

"Tapi aku nggak setuju. Pantas tidaknya kamu sama kak Darren ya ditentuin oleh hati kalian. Kalo hati kalian udah cocok, ya pantaslah. Nggak usah peduliin deh kata orang"

Wah, kok bisa sama ya perkataan Pingkan dengan tante Nicole? Apa mereka sehati?

"Iya. Aku dapet pencerahan dari tantenya kak Darren. Oh ya, kak Darren juga punya sepupu kembar loh. Lucu banget lagi", ucapku mengalihkan topik.

"Wah kembar? Cowok atau cewek?", respon Pingkan semangat.

"Cowok. Kayaknya masih TK deh. Mereka ngajak aku main loh, Ping. Ih lucu deh mereka. Polos-polos gitu"

"Wah.. aku pengen ketemu deh. Uhh.. nanti kalo ketemu, bakal aku gemes-gemes"

"Hush.. dasar kamu... Eh, itu Carly udah dateng. Pas banget udah mau bel"

•••••••

Setelah melewati minggu UAS, akhirnya hari ini kami akan menerima hasil belajar selama satu semester.

"Baiklah saat ini akan dibacakan ranking setiap kelas. Akan dibaca dari kelas 10. Dan mohon bagi nama yang disebutkan, agar mengambil tempat di depan bersama wali yang ada", pengumuman dari pak kepala sekolah membuatku gugup.

Dan yang kutunggu-tunggu pun akhirnya tiba juga. Pengumuman ranking kelasku. Jantungku berpacu lebih cepat. Mama ada di sebelahku, mengerti, dan menggenggam tanganku memberikan semangat.

Apakah aku akan mendapat ranking?

"Untuk kelas 11 IPS 1. Juara satu diberikan kepada... Gabriella Wijaya"

Puji Tuhan!

"Selamat ya sayang. Kamu nggak pernah ngecewain Mama dan Papa"

ExtraordinaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang