Aku pacaran? PACARAN??!!! Akhirnya.. setelah sekian lama tidak pernah merasakan yang namanya pacaran, hari ini, statusku berubah. Yang sebelumnya jomblo ngenes - kata Tessa -, menjadi pacarnya kak Darren. Walaupun momennya tidak romantis sama sekali seperti yang aku bayangkan, malahan lebih seperti pemaksaan. Tapi, hatiku tetap terasa berbunga-bunga dan aku bahagia. Bagaimana tidak? Ini kak Darren loh. Sampai saat ini pun aku masih tidak percaya akan menjadi pacar seorang kak Darren. Tidak pernah terbayangkan sekalipun di benakku. Oh Tuhan, rasanya sebentar lagi aku akan pingsan. Bagaimana ini?
Dering ponsel kak Darren menyelamatkanku yang sebentar lagi akan pingsan.
"Halo.. Udah sampai?!.. di UKS.. oke "
Aku penasaran oleh penelepon tadi. Bukan cemburu. Tapi karena kuperhatikan ekspresi wajah kak Darren yang berubah jadi sebal. Tak lama kemudian terdengar pintu diketuk dan masuklah seorang pria berjas dan berbadan kekar. Aku jadi takut dan penasaran. Siapa mereka? Penculik kah?
"Selamat siang tuan muda, saya datang untuk menjemput anda"
"Oke"
"Eh eh.. lo mau ngapain?", cegah kak Darren.
"Saya ingin menggendong anda tuan", balas pria tersebut dengan wajah datar.
"Terus ngapain lo? Mau gendong gue kayak gini? Gitu?", ucap kak Darren seraya memeragakan.
Pria tersebut hanya mengangguk membenarkan.
Aku langsung berbalik badan, menyembunyikan tawaku yang sudah tidak bisa kutahan lagi. Sungguh lucu.
"Lo kira gue pengantin lo? Enak aja"
"Maaf tuan"
"Mmm iya", ucap kak Darren sebal.
"Eh lo kenapa?", tanya kak Darren padaku sambil menepuk bahuku.
"Eh? Pfftt.. nggak kok kak. Kakak mau pulang?", ucapku setelah berbalik.
"Lo ngetawain gue ya?", seperti biasa, pertanyaanku dibalas pertanyaan oleh kak Darren. Omong-omong, ekspresi sebal kak Darren saat ini membuat wajahnya kelihatan lucu.
"N-nggak kok. Siapa bilang?"
"Alah nggak usah ngeyel deh lo. Sebagai hukuman karena lo udah ngetawain gue, lo harus ikut gue"
"Hah?"
"Udah cepetan sini!"
"Mau ngapain kak?"
"Bantuin gue"
"Kok?"
"Emang lo tega ngebiarin gue jalan sendiri, sementara kaki gue lagi cedera gini? Oh gue tahu, lo emang nggak tulus sama gue"
"Loh kok gitu? Maksud aku, bapak bisa bantuin kakak jalan kan? Badannya lebih gede dari aku loh kak"
"Alasan lo. Yaudah pak sini bantuin gue. Cewek gue ini, sayangnya cuma sampe di mulut doang. Nggak ada buktinya. Ckckck pacar yang buruk"
"Eh eh eh.. iya maaf kak. Sini aku bantuin ya", ucapku dan kemudian memapah kak Darren.
"Tapi nanti kalo aku udah nggak sanggup, bapak bisa bantuin kan?", tanyaku pada pria berjas tersebut, yang dibalas anggukan.
Kamipun berjalan keluar menuju mobil.
"Sssshhhh...", kudengar ringis kesakitan kak Darren.
"Sakit banget ya kak?"
"Udah tau nanya. Ssshhh"
"Maaf..", lirihku merasa bersalah.
"Tuan, disana ada kursi roda. Tuan bisa naik disitu jika tuan sudah tidak tahan lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary
RandomSedari kecil aku diajarkan oleh untuk selalu bersyukur dengan apa yang telah kualami dalam hidup. Tapi ternyata ada momen-momen yang kusesali, yaitu saat dimana berat badanku naik drastis dan susah untuk diturunkan dan.. bertemu denganmu yang telah...