Happy Reading Gess
Semalaman Heejin tidak bisa tidur karena memikirkan hal yang terjadi beberapa saat lalu.
Sedangkan Somi yang berada di sampingnya sudah tertidur pulas. Somi tidur bersama Heejin karena Heejin masih takut dengan kejadian tersebut alhasil Somi dengan senang hati menemani Heejin tidur.
Entah kenapa setiap Heejin menatap Jeno, wajahnya sangat familiar. Seperti sudah kenal lebih dari 3 tahun padahal Heejin baru mengenal dan menyukai Jeno saat MOS beberapa bulan lalu. Aneh sekali.
Heejin berusaha memejamkan mata dan akhirnya bisa tertidur tepat pukul 3 pagi.
•
•
•
•
•"Gue dimana ini anjir?" Tanya seseorang pada dirinya sendiri dalam hati.
"Kok gue jadi anak kecil dah?" Batin orang tersebut masih bingung karena tiba - tiba ada di tempat seperti kamar anak - anak bernuansa pink yang menurutnya sedikit asing dan dengan ukuran badan yang bisa dibilang seperti anak perempuan berumur 11 tahun.
Tanpa diperintah, tubuhnya berjalan menuju kaca.
"Ini seriusan waktu gue kecil? Kok beda bat ya sama gue yang udh gede? Ada paan dah." Batinnya lagi. Anehnya dia tidak bisa mengeluarkan suara sama sekali. Seolah dia menjadi arwah yang sedang memasuk tubuh anak perempuan tersebut tanpa bisa berbuat apa - apa.
Perempuan kecil itu berjalan keluar dari kamarnya dan bertemu dengan seseorang.
"Mamah?" Sudah cukup. Dia pusing dengan apa yang terjadi. Maksudnya apa? Dia ada dimana? Masa lalukah? T-tapi mengapa ia tidak bisa mengingat masa lalunya.
Terdengar suara dari anak perempuan tersebut sedang meminta izin pada sang ibu untuk bertemu 2 orang. Mungkin 2 orang itu adalah temannya.
"Hati - hati ya Lala." Ucap sang mama yang diangguki oleh sang gadis.
"HAH? NAMA GUE DULU ITU LALA? OHH IYA IYA INGET NIH GUE. NAMA ITU NAMA PANGGILAN GUE PAS KECIL. TAPI BENTAR GA SALAH DENGER KAN GUE? MAU KETEMU DIA? PAS KECIL GUE KENAL SAMA DIA? Terus siapa nama satu orang lagi yang td disebutin? Kek kenal." Orang tersebut selalu membatin.
Anak kecil tersebut sampai di sebuah taman. Ia mencari seorang laki - laki. Dan matanya bisa menemukan laki - laki tersebut sedang duduk di salah satu kursi taman.
Anak kecil tersebut mulai menghampirinya tetapi sang lelaki hendak pergi tanpa mau mendengarkan penjelasannya. "A-aku bisa jelasin semuanya kak. I-ini salah paham."
"Nyimak aja lah gue." Batin seseorang yang masih kebingungan itu. Mungkin ini mimpinya? Jadi dia lebih baik diam.
"Gue ga butuh penjelasan lo dan jangan deket - deket gue. Gue ga sudi temenan sama orang jahat kaya lo. Gue benci sama lo." Deg. Laki - laki itu. Mengapa dia berucap seperti itu? Dadanya sangat sakit mendengar perkataan itu.
"D-dia? B-benci gue? K-kenapa?" Tiba - tiba dia keluar dari tubuh anak perempuan tersebut.
"Ini ngapa gue bisa keluar dari tubuhnya dah?" Tanyanya masih bingung.
"Anjirr dia nangis." Ucapnya saat anak kecil itu menangis yang karena anak laki - laki di depannya.
Anak kecil itu pergi. Berjalan di sepanjang trotoar dengan air mata yang masih menggenang dipipi gembulnya itu.
Tinnn.
Semua orang mencari sumber suaranya. Ternyata sebuat mobil dengan rem blong melaju dengan kecepatan tinggi dan akan menabrak seorang anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved BadBoy | Lee Jeno [END]
FanfictionCover by : @glamoursna ❝ pacaran karena taruhan?? memang bisa bertahan berapa lama?? ❞ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ note : sifat tokoh yang ada di cerita ini beda dengan real life-nya , semoga kalian bisa dengan bijak membedakannya dan saya mohon un...