-What If I

61 3 103
                                    

haloo guyss hehehe udahh lamaa bangettt inii ga buka wattpad yah ak...

karenaa akuu kangennn pasangan angst ku inii, aku mau bikin what if tentang mereka.

entah kedepannya bakal ada berapa what if, aku beri judul ini what if I karena siapa tau bakal ada lagi yakannn

okayy

agak panjanggg ini, semoga ga bosen yaa

Happy Reading Gess

Bagaimana jika kisah mereka bahagia?

Mari kuceritakan apabila mereka benar - benar ditakdirkan untuk bersama tanpa terpisah oleh kematian.

Malam itu, setelah beberapa jam dokter menangani Heejin, ia keluar bersama seorang perawat. Membuat semua orang yang sedang berkumpul disana menatap sang dokter, menunggu kabar baik yang semoga saja disuarakan.

"Heejin sempat dalam kondisi kritis. Tapi untungnya, dia dapat melewati masa kritisnya. Mungkin Heejin bisa sadar satu jam kedepan. Heejin bisa seperti ini juga karena ada faktor kelelahan dan juga terlalu memaksakan dirinya yang belum terlalu pulih untuk keluar dari rumah sakit. Untungnya dia anak yang kuat. Lalu, setelah ini, Heejin akan segera dipindahkan ke ruang rawat inap, dan untuk kerabat yang ingin melihat, tolong jangan terlalu banyak orang dulu yang melihat Heejin ya, karena kondisi Heejin masih terlalu lemah. Untuk maksimal orang yang masuk hanya bisa dua orang dua orang. Saya permisi." Ucapan dokter berhasil membuat semua yang ada disana dapat bernafas lega.

Terlebih lagi Jeno, ia bahkan sampai lemas terduduk. Ia teramat takut. Takut mendengar hal - hal buruk tentang keadaan Heejin yang mungkin bisa dokter katakan.

Siyeon lalu memeluk Jeno. Berusaha menenangkannya. "Heejin kuat, kan Jen? Lo harus yakin, Heejin bisa sembuh."

Jeno menangis, membalas pelukan Siyeon tak kalah erat.

Tolong Tuhan, hanya satu pinta Jeno. Jangan ambil Heejin darinya.

"Heejin gak akan ninggalin gue, kan, Yeon??" Jeno berucap sangat lirih, membuat hati Siyeon pun ikut teriris mendengarnya.

"Heejin gak akan ninggalin lo. Tenang, ya? Heejin pasti sembuh," Sambil mengusap punggung Jeno, Siyeon terus memberikan kata - kata penguat untuk Jeno. Bahkan Jaemin pun turut membantunya.

Satu Jam Kemudian..

Heejin telah dipindahkan ke ruang rawat inapnya. Heejin pun telah sadar walau masih menggunakan masker oksigen. Satu persatu keluarga masuk, melihat keadaan Heejin sesuai dengan ketentuan dari dokter, yaitu masuk minimal dua orang.

Bahkan saat Papa dan Mamanya yang masuk, Heejin masih sempat untuk menanyakan dimana keberadaan Jeno. Maka setelah semua anggota keluarga masuk, tibalah giliran Jeno.

Jeno mengusap wajahnya yang masih terdapat sisa sisa air mata, tak ingin Heejin melihatnya menangis.

Jeno dibiarkan masuk sendirian, karena Heejin juga yang memintanya.

"Kak.." Ucapan pertama yang keluar dari mulut Heejin saat melihat Jeno masuk. Membuat Jeno sebisa mungkin menahan air matanya untuk turun.

My Beloved BadBoy | Lee Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang