46. Pasar Malam

607 64 68
                                    

Happy Reading Gess

Jeno membuka pintu UKS dengan perlahan. Sedikit meringis karena tangannya yang terluka menyenggol gagang pintu.

Jeno menatap lurus ke arah depan. Ternyata Jungkoook sudah tak ada lagi di UKS dan hanya menyisakan Heejin yang telah tertidur lelap dengan wajah pucat.

Jeno mengalihkan pandangannya dan berjalan ke arah lemari yang berisi obat - obatan.

Setelah mengambil beberapa kapas, perban, alkohol, dan obat merah, Jeno duduk di kasur yang berada tepat di samping kasur yang Heejin tiduri.

Jeno mulai mengobati lukanya sambil memandangi wajah damai Heejin dan saking terpananya Jeno pada Heejin, tanpa sadar, alkohol yang akan ia tuangkan ke kapas malah mengenai lukanya.

"Akhh anjing!!" Umpat Jeno sambil mengibas - ngibaskan tangannya.

Suara yang Jeno timbulkan ternyata mampu membuat mata Heejin terbuka dengan perlahan.

"Kak Jeno??" Heejin lalu berusaha bangun dan menatap Jeno yang sekarang berubah menjadi sok cool.

"Tangan kakak kenapa??" Tanya Heejin dengan suara lemasnya tetapi terselip nada khawatir disana.

"Gapapa."

"Itu lukanya parah banget kak. Sini aku yang ngobatin." Ucap Heejin masih menatap tangan Jeno.

"Gausah. Aku bisa-"

"Biasanya juga kalo kakak berantem sama anak Skz aku yang ngobatin. Sini kapas, perban, alkohol sama obat merahnya." Ahh gilaa mana bisaa Jeno menolak Heejin yang sekarang sudah berbicara sangat lembut padanya.

Jeno akhirnya menyerahkan semuanya pada Heejin. Heejin dengan senang hati mengobati luka - luka Jeno yaa walau kepalanya masih agak pusing sih.

"Aww p-pelan - pelan, Heejin." Ucap Jeno dengan nada memelas.

"Iyaa - iyaa ini udah pelan kok. Oh iya kenapa tangan kakak bisa sampe kaya gini??"

"Emm gapapa kok." Kebiasaan. Selalu saja Jeno tidak memberi tahu alasan mengapa pria itu terluka.

"Heejin."

"Iya??" Duhh Jeno jadi kelabakan sendiri saat Heejin menatapnya terang - terangan dengan wajah polos.

"Maafin aku ya. Karena aku, kepala kamu kena bola basket." Jeno menunduk. Ia merasa sangat bersalah. Apalagi kata - kata Soobin dan Hyunjin selalu terngiang - ngiang di otaknya.

"Iyaa gapapa. Aku tau kakak ga sengaja. Akunya juga ceroboh gara - gara ngelamun terus." Ucap Heejin sambil tersenyum manis lalu melanjutkan kegiatannya.

Astagaa hati Jeno kenapa sekarang suka jedag - jedug sih kalo liat senyumannya Heejin??

"Kenapa gemess banget sihh??" Gumam Jeno pelan dan masih setia menatap wajah Heejin.

"Hah? Kakak ngomong apa?"

Jeno menggeleng dan hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Heejin.

"Hari Sabtu ada acara??" Tanya Jeno tiba - tiba.

Heejin menggeleng. "Engga ada. Kenapa emangnya kak?"

"Mau jalan - jalan ga? Terserah mau kemana aja. Yang penting kita jalan."

"SERIUSS KAK???" Jeno terseyum sambil mengangguk.

"Mauu ke pasar malem boleh?" Tanya Heejin dengan mata berbinar.

"Iyaa boleh. Asal kamu sembuh dulu baru kita ke sana. Kalau hari Sabtu besok kamu belum sembuh, kita tunda sampai kamu sembuh."

Heejin mengangguk antusias. Sekarang ia harus banyak beristirahat agar nanti bisa pergi bersama Jeno.

My Beloved BadBoy | Lee Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang