18. Panik

891 80 33
                                    

Happy Reading Gess

"KASIH NAFAS BUATAN BEGO."

Jeno kaget mendengar ucapan— lebih tepatnya teriakan Renjun.

"LO GILA YA?" Sahut Jeno pada Renjun.

"DIA UDAH MINUM BANYAK AIR BEGO. LO MAU BIKIN ANAK ORANG MATI HAH?" Balas Renjun dengan nada yang masih tinggi karena terlalu panik.

"YATAPI KAN GA KASIH NAFAS BUATAN JUGA KALI."

"Udahh cepetan anjingg lama bat lo keburu anak orang matii itu mana darah di kepalanya udah keluar banyak banget lagi." Renjun langsung mendorong tubuh Jeno sehingga berada tepat diatas Heejin.

Sebelum Jeno memberi nafas buatan, Heejin tiba - tiba terbatuk dan mengeluarkan semua air sungai yang masuk ke dalam mulutnya.

Jeno bisa bernafas lega sekarang karena hal tersebut tidak akan pernah terjadi.

"Jenn ituu dia belom bangunn dari pingsan cepet - cepet bawa ke tempat camping keburu kehabisan darah nanti." Perintah Renjun yang diangguki oleh Jeno.

Jeno menggendong Heejin ala bridal style lalu membawanya ke tempat camping. Tidak peduli bajunya yang basah tercampur dengan darah yang terus keluar dari kepala Heejin.

Saat mereka sampai di tempat camping, semua orang bingung dan juga kaget secara bersamaan terutama Somi, Hyunjin, dan Jungkook tentunya.

Jungkook terlihat sangat panik. Ia ingin berlari menghampiri adiknya itu tetapi di tahan oleh Somi.

"KENAPA LAGI SIH?" Tanya Jungkook masih panik.

"Jangan sampai semua orang tau. Inget kak ini belum waktunya semua orang tau kalau Heejin itu adek kak Jungkook." Ucap Somi tak kalah panik tapi berusaha untuk tetap tenang. Jungkook hanya merespon dengan anggukan lalu berlari ke arah Jeno.

"HEEJIN KENAPA??" Tanya Jungkook pada Jeno.

Jeno dan Renjun masih terdiam dan enggan menjawab.

"Ya ampuunn Heejin kenapa bisa beginii." Tiba - tiba bu Irene bersama guru lainnya datang dengan keadaan panik.

"Lebih baik Heejin di bawa ke rumah sakit sekarang karena kalau tidak di bawa ke rumah sakit bisa - bisa kehabisan darah. Jungkook sepertinya kamu dekat ya dengan Heejin lebih baik kamu yang mengantarkan Heejin ke rumah sakit bersama Jeno. Dan untuk bu Irene selaku wali kelas Heejin bisa ikut mendampingi mereka karena sudah tahu kemana arah jalannya." Perintah pak Suho yang diangguki semua guru termasuk bu Irene.

"Kalian bisa kan?? Kamu juga sudah mempunyai SIM kan Jungkook? Kamu bisa pakai mobil saya." Lanjutnya.

"Tapi kenapa harus saya pak?" Tanya Jeno tiba - tiba.

"Karena kamu yang menyelamatkannya tapi itu terserah kamu mau ikut apa enggak." Jawab pak Suho.

"Saya ikut pak." Jeno langsung menjawabnya.

"Oke ini kunci mobil saya kalian bisa melewati jalan pintas itu karena tidak sampai 10 menit kalian sudah sampai di bawah dan bisa langsung ke rumah sakit terdekat." Ucap pak Suho lagi memberi kunci mobilnya pada Jungkook.

"Kakk lo yakin bakal nyetirin mobilnya? Lo bilang tadi pusing badan lo juga deman kak liat tuh muka lo aja pucet banget." Ucap Somi menghampiri Jungkook.

"Gue gapapa Som lagian g-gue juga u-udah anggep Heejin kaya a-adek gue sendiri jadi udah seharusnya gue nolongin dia." Ucap Jungkook dengan terbata - bata yang membuat Somi dan Hyunjin kaget.

"O-ohh iya ya lo udah nganggep Heejin kaya adek lo sendiri ya haha. Y-yaudah kalo gitu hati - hati ya kak." Ucap Somi yang akhirnya menyetujui Jungkook untuk pergi.

My Beloved BadBoy | Lee Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang