40. Pura - Pura Lupa

745 71 80
                                    

Happy Reading Gess

Di Markas Dreamies

Jeno sebenernya tidak berniat ke markas seperti apa yang ia bilang pada Heejin. Tapi karena ia sangat malas bertemu Lami, akhirnya ia memutuskan untuk menginap di markas.

Markas Dreamies itu bisa dibilang menjadi rumah kedua bagi semua member Dreamies, lebih tepatnya mereka patungan untuk membeli rumah tersebut lalu dijadikan sebagai markas. Di sana juga sangat nyaman karena ada AC, 2 kasur king size, kulkas, televisi, ps, dan persediaan makanan yang banyak. Jadi wajar jika sebagian member Dreamies memilih untuk kabur ke markas daripada mengikuti pelajaran guru kiler yang sangat membosankan. Tetapi, hanya satu kekurangan dari markas mereka. Yaitu, sedikit berbau rokok.

Saat Jeno sedang melamun, Jaemin datang dengan wajah datar dan membawa banyak minuman beralkohol.

"Banyak banget busett." Seru Haechan yang tak dipedulikan oleh Jaemin.

"Gue cabs guys! Banyak bat homework yang belom gue kerjain." Ujar Mark pada member Dreamies.

"Rajin ama lo." Celetuk Haechan.

"Of cours. Gue emang rajin. Ga kaya lo setiap ngerjain homework selalu nyontek." Balas Mark dengan nada mengejek lalu segera pergi dari markas.

"Sialan lo."

"Ehh bang gue balik duluannya. Nanti jam 12 malem gue diajak nyokap bokap ke Paris." Pamit Chenle.

"Anjritt mau ngapain lo nanti malem Paris woy??" Tanya Haechan.

"Nyokap pengen beli tas disana. Sore gue balik lagi kok ke Indo." Mendengar ucapan Chenle, Haechan hanya bisa menganga dan memasang wajah shock.

"Gausah norak lo. Gitu doang aja pake segala shock." Ucap Renjun sambil memukul mulut Haechan yang sedang terbuka.

"Yeuuu anjing lo." Umpat Haechan yang lagi - lagi tak dipedulikan.

"Udahh ya bang Jisung mau balik juga. Dah dicariin mamah. Ayo Le balik bareng." Ujar Jisung lalu mengajak Chenle keluar dari markas Dreamies.

"Lo kaga balik juga Chan?" Tanya Renjun.

"Lo ngusir gue?" Tanya Haechan balik.

"Tuh nyadar."

"Bener - bener lo ya, Njun." Jengkel Haechan lalu menghampiri Jaemin dan ikut meminum beralkohol milik Jaemin.

"Mau kemana lo Jen? Mau balik juga?" Tanya Haechan saat melihat Jeno berdiri dari duduknya.

"Gausah kepo." Ujar Jeno lalu berjalan keluar markas.

Jeno keluar markas hanya untuk mengangkat telfon dari bundanya.

"Halo bun, kenapa?"

"Pulang Jen, Lami nyariin."

"Gak."

"Emang kenapa Jen?"

"Bunda tau kan aku benci sama Lami? Dan kenapa bunda biarin dia tinggal di rumah?"

Jeno berusaha mengontrol emosinya saat membahas tentang Lami.

"Bunda tau kamu ga suka sama Lami, tapi bagaimana pun dia itu saudara kamu Jeno."

"Dia ga anggep Jeno saudara bun, dia nganggep Jeno lebih dari itu." Balas Jeno dengan nada frustasi.

"Dia udah sembuh Jeno. Dia juga rutin konsul ke psikiater."

"Jeno ga bakal percaya gitu aja. Dan kalo sampe pacar Jeno kenapa - napa karena Lami, Jeno ga bakal bisa maafin Lami."

Bunda Tiffany terdiam sejenak. Memikirkan kejadian - kejadian masa lalu tentang Lami yang sangat sangat sangat terobsesi dengan Jeno, sampai - sampai membuat siapapun cewek yang suka atau dekat dengan Jeno di teror dan diancam untuk menjauhi Jeno. Ryujin dan Nancy adalah dua dari sekian banyak cewek yang menjadi korban Lami. Iya, Nancy. Cewek yang pernah di ceritain Jaemin pada Heejin. Sebenarnya saat Jaemin menceritakan tentang Nancy dia tak menceritakan juga kebenaran yang sebenarnya terjadi karena munurut Jaemin, hal yang Lami lakukan benar - benar buruk dan tak pantas di ceritakan. Lami benar - benar lebih gila dari Nancy.

My Beloved BadBoy | Lee Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang