Happy Reading Gess
Hari Senin telah tiba. Heejin dan Somi berlari dengan terburu - buru karena jarum jam sudah menunjukkan pukul 06.15. Mereka segera pamit pada Mamah Suzy yang sedang duduk bersantai di sofa sambil menontron drama korea kesukaannya.
"Mahh kita berangkat yaa!!" Ucap Somi sambil memegang roti di tangan kanannya dan tas di tangan kirinya.
"Sarapannya ga di selesaiin dulu?" Tanya mamah Suzy yang masih fokus dengan tontonannya.
"Gausah mahh takut telat. Ini juga kita udah makan roti. Dahh yaa mahh kita pergi! Assalamualaikum!" Ujar Heejin lalu keluar bersama Somi.
"WAALAIKUMSALAM! HATI - HATI YA!" Seru mamah Suzy.
Sangat tepat waktu. Mereka tiba di sekolah sebelum gerbangnya di tutup rapat oleh pak satpam.
Untung saja saat mereka masuk ke kelas, guru belum datang untuk memulai pelajaran.
"Ehh woyy kalian nanti liat pertandingan basket Dreamies lawan Skz ga?" Ucap Hyunjin saat Heejin dan Somi duduk di bangku mereka masing - masing.
"Emm pas pulang sekolah kan? Gue nonton deh kayak nya." Balas Heejin dengan senyum malu - malunya.
"Dihh ngapa lo senyum - senyum gitu? Sehat?" Tanya Somi sambil menaruh punggung tangannya ke dahi Heejin.
"Apaan sihh. Iyaa gue sehat elah." Ucap Heejin sambil menepis tangan Somi.
"Ehh iyaa kata kak Siyeon, lo pergi bareng kak Jeno ya kemaren?" Pertanyaan Hyunjin seketika membuat Heejin agak ragu untuk menjawab.
"H-hah?"
"Gausah kek penjual keong deh lo. Udah dikasih tau elah sama kak Siyeon. Jangan ngelak lagi." Ucap Hyunjin ngegas.
"Emm iyaaa gue pergi sama kak Jeno kemaren." Ucap Heejin akhirnya.
"Ehh tapi lo ga di apa - apain kan sama dia???" Tanya Somi sambil tiba - tiba mendekatkan wajahnya ke wajah Heejin.
"Engga usah berlebihan gitu kali. Kak Jeno baik kok." Jawab Heejin sambil mendorong jidat Somi agar menjauh menggunakan telunjukkan.
"BAIK APAAN TAIK!—"
Plak
"Mulut lo tuh yaa ihh pengen banget gue jait! Bacot banget heran. Nohh pada ngeliat ke arah kita semua kan jadinya." Ucap Hyunjin sedikit pelan setelah memukul mulut Somi hingga sang empu meringis kesakitan.
"Yamaap. Ulang - ulang. Baik apaan taik! Jadiin lo taruhan gitu lo bilang baik. Gila lo." Ucap Somi pada Heejin. Kali ini sambil berbisik. Agar tak ada yang mendengarnya kecuali Heejin dan Hyunjin.
Heejin menggeleng, "Engga ih. Kak Jeno ga sejahat itu kali. Dia juga minta maaf kok. Udah lah jangan di salahin lagi kak Jeno nya."
"Terserah lo deh. Capek gue sama kelakuan bucin lo." Ujar Somi sambil memasang tampang kesal.
"A-apaan sihh gue ga bucin. Lo kali yang bucin. Bucinin kak Haechan." Balasan Heejin mampu membuat Somi malu.
Iyaa. Kemarin Haechan mengungkapkan seluruh perasaan sukanya pada Somi. Haechan sepertinya benar - benar tidak mau keduluan dengan Yeonjun. Haechan takut Somi semakin dekat dengan Yeonjun. Padahal jelas - jelas, Yeonjun sekarang dekat dengan Siyeon.
"Anjirrr hahahaha lo udah jadian sama kak Haechan?? Serius??" Somi hanya mengangguk malu untuk menjawab pertanyaan Hyunjin.
"Ceritain dongg woyy gimana tuhh kemarenn." Ujar Hyunjin yang sangat disetujui oleh Heejin. Karena kemarin, Somi tak mau memberi tahu Heejin tentang bagaimana Somi dan Haechan bisa berpacaran. Somi hanya terus tersenyum dan tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved BadBoy | Lee Jeno [END]
Fiksi PenggemarCover by : @glamoursna ❝ pacaran karena taruhan?? memang bisa bertahan berapa lama?? ❞ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ note : sifat tokoh yang ada di cerita ini beda dengan real life-nya , semoga kalian bisa dengan bijak membedakannya dan saya mohon un...