Huhhh siap siap ya gess chapter kali ini agak panjang
Semoga ga bosenHappy Reading Gess
Heejin masih berjalan tak tentu arah di bawah derasnya hujan dengan tangisan yang masih belum juga reda.
Jalan yang Heejin lewati cukup sepi. Agak seram juga sih. Tetapi Heejin mana peduli dengan itu semua.
Tiba - tiba, ada sebuah mobil berhenti tak jauh dari Heejin.
"Woyy jamett itu bukannya pacarnya Jeno yang kata taruhan dari lo itu ya?" Ucap salah satu orang yang berada di mobil itu.
"Gue bukan jamet bangsat! Ehh iyaa tapi bener. Dia cewek yang di jadiin taruhan." Jawab orang yang di sebut jamet tadi.
"Jin, keknya dia lagi nangis deh. Diapain tuh sama Jeno??" Tanya yang lain. Di mobil itu hanya ada 3 laki - laki.
Iya, 3 laki - laki itu anak Skz. Hyunjin, Lino, dan Changbin.
"Ehh siapa tau dia di jambret gitu kali yaa makanya sampe nangis. Mana masih ujan - ujanan. Tolongin aja mett tolongin."
"No, sekali lagi lo ngatain jamet, gue buang lo ke jurang." Hyunjin menatap Lino dengan sengit sedangkan yang di tatap hanya bisa meringis.
"Ampun bang jago. Ohh iyaa tu cewek kita tolongin aja kali ya?" Ujar Lino yang juga disetujui oleh Changbin.
Hyunjin menyeringai. Ide jahat muncul di otaknya. Sudah lama Hyunjin tidak mencari masalah dengan Jeno. Dan sekarang, mungkin ia akan menggunakan Heejin sebagai umpan.
"Ngapain juga gue tolongin. Ga penting. Mending gue jadiin umpan biar Jeno dateng ke rumah gue. Udah lama ga berantem sama dia."
"Terus sekarang kita ngapain??" Tanya Changbin.
"Bawa dia masuk ke mobil dalam keadaan pingsan." Suruh Hyunjin.
Changbin dan Lino mengangguk lalu mencari sebuah sapu tangan. Setelah mendapatkannya, mereka segera keluar dari mobil lalu berlari ke arah Heejin.
"Haii cantik. Udah lama ga ketemu yaaa. Makin cantik aja." Ucapan Lino membuat Heejin kaget.
Heejin menatap takut - takut Lino dan Changbin. Please siapapun tolong Heejin.
"Ehh neng cantik kenapa nangis gitu??" Tanya Lino sambil memangkas jarak diantara dirinya dengan Heejin.
"K-kalian ngapain? J-jangan deket - deket gue." Ujar Heejin sambil memundurkan langkahnya.
"Halahh No, lama bangett anjing lo basa - basinya." Changbin berdecak lalu mengeluarkan sapu tangannya dan segera membekap mulut Heejin.
"T-TOLO––HMMPHHH!!" Heejin memukul - mukul tangan Changbin. Tapi semua itu sia - sia. Heejin mulai kehabisan nafas dan akhirnya tak sadarkan diri.
Setelah tak sadarkan diri, tubuh Heejin di gendong ala bridal style oleh Lino. Yaaa sekalian Lino modus lahh liat wajah cantik Heejin.
Mereka lalu membawa Heejin masuk ke dalam mobil Hyunjin.
Hyunjin lalu segera melajukan mobil miliknya dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai ke rumahnya.
"Bokap nyokap lo ga ada kan Jin?" Tanya Lino yang di jawab gelengan oleh Hyunjin. Sudah pasti kedua orang tua Hyunjin tidak ada di rumah. Papah dan mamah Hyunjin selalu sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan sekarang mereka sedang berada di Swiss untuk urusan perusahaan.
Setelah sampai di rumah, Hyunjin, Lino, dan Changbin segera membawa Heejin ke dalam kamar tamu.
Hyunjin menyuruh salah satu pembantu wanita dirumahnya untuk mengganti baju Heejin agar Heejin tidak masuk angin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved BadBoy | Lee Jeno [END]
FanfictionCover by : @glamoursna ❝ pacaran karena taruhan?? memang bisa bertahan berapa lama?? ❞ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ note : sifat tokoh yang ada di cerita ini beda dengan real life-nya , semoga kalian bisa dengan bijak membedakannya dan saya mohon un...