Prologue

70.2K 3.6K 337
                                    

CHANBAEK.JAEYONG.HUNKAI

CHANBAEK.JAEYONG.HUNKAI

CHANBAEK.JAEYONG.HUNKAI
.
.
.

Langkah sepatunya terdengar angkuh dan bernada.

Ketukan langkahnya juga terlihat indah dengan wajah dingin yang menatap tajam seseorang yang saat ini terikat dalam kondisi mengenaskan didepan sana.

"Ini si penghianat itu Boss," ucap salah seorang pria dengan garis wajah tegas yang menunduk hormat pada sosok didepannya itu.

Sosok yang dipanggil 'Boss' itu hanya mengangguk pelan dan melanjutkan langkahnya untuk mendekat.

DOR.

Bahkan tanpa berniat untuk mendengar satu kata saja dia tidak sudi sosok itu sudah terlanjur muak.

"Membuang waktuku," ucapnya dengan nada datar kemudian memilih berbalik pergi.

"Selesaikan mereka semua dan satu lagi--- aku akan pergi dan mungkin tidak akan pulang sampai besok pagi jadi tanggung jawab sementara kuserahkan padamu."

"Apa anda ingin ditemani Boss?"

"Tidak perlu. Aku bisa menjaga diriku sendiri," ucapnya dan dibalas dengan anggukan hormat semua anak buahnya yang memilih menurut.

Namanya Byun Baekhyun atau lebih dikenal dengan nama Baixian. Si iblis dari dunia bawah. Membunuh adalah hal lumrah untuknya.

Julukannya adalah iblis tak berhati. Berurusan dengannya sama saja dengan cari mati.

Sudah banyak korban yang merasakan akibat dari kekejaman pria mungil itu. Menjadi pewaris tunggal kerajaan mafia menjadikannya sosok kejam tak tersentuh.

Hingga beberapa bulan lalu dia bertemu sosok malaikat yang entah mengapa membuat hatinya yang beku perlahan menghangat. Sejak pertemuan pertama mereka Baekhyun tidak pernah bosan untuk mengawasi apapun yang dilakukan pria itu hingga menjadi kebiasaannya akhir-akhir ini.

Seperti sekarang saja, Baekhyun baru saja mengganti pakaiannya dengan pakaian yang terlihat normal dan tersenyum tipis menatap pantulan dirinya di kaca spion mobilnya sebelum memilih keluar.

"Sekarang aku adalah Byun Baekhyun."

C💛B

*Baekhyun POV*

Suara bell dipintu kafe yang kudorong perlahan dan melangkah pelan kearah salah satu tempat didekat jendela.

"Kau datang lagi?" tanya seseorang dengan suara indah yang terdengar seperti nyanyian dewa surga.

Aku mendongak dan membalas pertanyaannya tadi dengan senyum tipis.

"Apa itu tanda supaya aku pulang?" tanyaku dengan nada sedikit bercanda yang membuatnya ikut tersenyum kemudian menggeleng pelan.

"Tidak. Aku hanya tidak berpikir kalau kau akan datang lagi diwaktu dan tempat yang sama," balasnya kemudian membuka catatan kecilnya.

"Kau mau pesan apa?" tanyanya lagi yang kubalas dengan kekehan pelan.

"Aku pesan yang biasa tapi bisa tambah satu latte?"

"Tentu. Kalau begitu aku pergi," ucapnya seraya berbalik.

"Tunggu. K-kau terlihat tampan dengan kemeja hitam itu," ucapku yang dibalasnya dengan senyum tulus.

"Terimakasih. Ini hadiah ulangtahun dari putraku," ucapnya masih dengan senyum tampan yang membuat wajahku terasa panas.

Sial. Kau semakin membuatku ingin memilikimu. Senyum itu--- bisakah aku melihatnya saat aku baru bangun dari tidurku?

--atau?

Sebagai obat penenang dari semua rasa letih dan penatku?

Aku semakin gila.

Yeah. Aku tergila-gila padamu.

Park Chanyeol.



.
.
.
.
.

Mrs

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mrs.Oh

ATTENTION (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang