CB 2

30K 3K 201
                                    

Matahari baru saja muncul dari peraduan dan harusnya pagi ini masih lengang karena udara dingin yang terasa menusuk kulit.

Tapi ternyata hal itu tidak berlaku di kediaman Chanyeol yang sudah diisi dengan suara ribut sang pangeran yang sibuk berlarian entah karena alasan apa.

"Astaga aku bisa gila kalau begini," sungutnya seraya bolak-balik dengan mata yang terlihat menatap nanar sekelilingnya. Tidak lupa dengan beberapa alat yang entah apa namanya terlihat digenggamannya bahkan beberapa diantaranya tergeletak di sepanjang mansion.

"Maaf. Apa yang tuan muda lakukan? Ini masih terlalu pagi tuan muda," tanya salah seorang maid yang baru saja datang untuk melakukan tugas bersih-bersihnya.

"Ahhh. Bibi untung kau cepat datang. Bibi bantu Jeyun mencari gelang Jeyun ya," mohonnya setengah merengek yang membuat wanita paruh baya itu mengerutkan keningnya bingung.

"Gelang yang mana tuan muda?"

"Itu loh Bi. Gelang hitam dengan bandul permata berwarna zambrut. Itu gelang kesayangan Jeyun hadiah dari Daddy," ucapnya dengan wajah merengut.

"Baiklah kalau begitu. Nanti Bibi bantu carikan. Lebih baik sekarang tuan muda mandi dan bersiap sarapan sebelum ke sekolah," ucap wanita yang dipanggilnya Bibi itu yang dibalas Jaehyun dengan anggukan pelan.

"Huwaaa. Gelangku~~~ Daddyyyy," ucapnya seraya berjalan kearah kamar Chanyeol untuk mengadu sementara alat dan perkakasnya tadi sudah tergeletak mengenaskan dilantai.

"Daddy! Dad bangun!" panggil Jaehyun seraya menggoyangkan tubuh sang ayah cukup kuat yang membuat Chanyeol sedikit mengeliat dan melakukan peregangan sekaligus mengumpulkan nyawa.

"Ada apa Prince? Ini masih terlalu pagi," balas Chanyeol malas seraya mengusap wajahnya dengan tangan.

"Dad. Gelang Jeyun hilang," adunya seraya menunjukkan tangannya yang membuat Chanyeol menghela napas panjang.

"Prince. Paling kau salah menaruhnya atau mungkin kau lupa menyimpannya. Sudah ya Daddy masih mengantuk," ucap Chanyeol hendak berbaring lagi namun ditahan oleh sang anak yang membuatnya membuka kembali matanya dengan tidak iklas.

"Aku ingat masih kupakai Dad. Apa jangan-jangan hilang gara-gara kejadian semalam?" ucap Jaehyun terlihat berpikir.

"Huwaaaa. Sepertinya gelangku memang hilang Dad," rengeknya lagi.

"Tidak apa Prince. Nanti kita beli baru lagi."

"Tidak mau! Itukan spesial hadiah ulang tahunku saat umur 7 tahun. Aku sudah menjaganya hampir 10 tahun Dad," ucap Jaehyun yang kembali membuat Chanyeol menghela napas sambil memijat hidungnya pelan.

"Nanti kita cari. Sekarang Daddy masih mengantuk," ucap Chanyeol kembali berbaring dan menutup sekujur tubuhnya dengan selimut membuat Jaehyun terlihat mengerucutkan bibirnya kesal.

"Tuhan. Jaehyun janji, jika nanti ada yang menemukan gelang Jeyun. Jae akan memberinya hadiah. Kalau dia cantik tidak peduli lebih tua atau lebih muda sedikit akan Jae jadikan istri, tapi kalau seandainya seumuran Daddy biar Daddy saja yang menikahinya--- tapi harus cantik. Amin," ucap Jaehyun yang sedikit memaksakan doanya diakhir, kemudian memilih berjalan keluar dari kamar Chanyeol yang malah kesal sekaligus geli mendengar ucapan putranya barusan.

Ada-ada saja pangerannya itu. Padahal usianya sudah menginjak usia remaja bukan anak-anak lagi tapi sikapnya tidak berbeda dengan anak-anak.

Salahkan saja Chanyeol yang terlalu memanjakan putra satu-satunya itu. Tapi Chanyeol tidak mau ambil pusing biarlah Jaehyun merdeka dengan segala kepolosannya.

ATTENTION (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang