CB 39

17K 1.7K 56
                                    

Yeah, let me introduce you to some, to some
New thangs (ay yo), new thangs (ay, woah), new thangs (hoo)

Bass kick swingin' like I'm Bruce Lee
Bruce Lee (ay yo), Bruce Lee

Taeyong mengerang pelan saat mendengar suara teriakan Jaehyun yang sepertinya baru saja selesai berolahraga.

Taeyong pikir setelah berganti profesi sebagai pemimpin organisasi mafia dan juga mata-mata, si pangeran itu akan berubah menjadi sosok berwibawa tapi ternyata?

Hanya angan.

Dengan mata setengah terpejam dan langkah yang sedikit diseret, Taeyong memaksakan dirinya keluar kamar untuk melihat apa yang dilakukan Jaehyun pagi-pagi begini.

Saat menengok keruang tengah dari atas tangga, Taeyong terlihat mengerutkan keningnya heran ternyata Mark dan Jeno juga ada disana.

Jaehyun juga terlihat sibuk membantu Jeno berpakaian sementara dia sendiri hanya bertelanjang dada. Mark? Anak itu sudah siap dan hanya duduk diam melihat Jaehyun yang terlihat repot melilitkan kain panjang putih entah apa di tangan si bungsu.

Kerutan di kening Taeyong terlihat semakin dalam saat melihat Mark yang berdiri dari duduknya dan menyentuh bekas luka memanjang dibelakang punggung Jaehyun yang ditutupi dengan ukiran tattoo naga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kerutan di kening Taeyong terlihat semakin dalam saat melihat Mark yang berdiri dari duduknya dan menyentuh bekas luka memanjang dibelakang punggung Jaehyun yang ditutupi dengan ukiran tattoo naga.

"Hiks

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hiks..." Jaehyun yang awalnya sibuk membantu Jeno tersentak kaget saat mendengar isak tangis Mark yang berdiri dibelakangnya dan sontak berbalik.

"Adik! Adik kenapa menangis?" tanya Jaehyun panik yang membuat Mark semakin terisak.

Taeyong yang dibuat bingung akhirnya memilih duduk di sofa yang ada disana tidak berani mengganggu dan hanya diam begitu juga Jeno yang ikut berkaca-kaca melihat kedua kakaknya yang terlihat sedih seolah ikut merasakan jika ada yang tidak beres.

"H-hyung. Jeyun hyung maaf--- m-maafkan aku hiks..." ucap Mark yang membuat Jaehyun semakin kalut dan dengan segera memeluk adiknya itu erat.

"Morkieee kenapa? Morkieee tidak salah apa-apa kenapa minta maaf?"

"H-hyung~ hyung terluka gara-gara aku... Hiks. Gara-gara Morkie, Jeyun hyung berdarah. Kalau Mork bisa menembak dengan benar hyung tidak akan terluka dan...dan... Harusnya Jeyun hyung biarkan saja peluru dan tebasan pisau itu melukai Morkie. Huwaaaaaa Jeyun hyung~~~~" tangis Mark yang terdengar semakin keras namun malah membuat Jaehyun terkekeh mendengarnya.

"Morkieee ingat yang selalu Jeyun hyung bilang bukan? Luka ini bukan salahmu, jangan merasa bersalah karena hyung terluka untuk melindungimu, tugas seorang kakak itu melindungi adiknya. Jadi selama ada Jeyun hyung. Tidak ada yang boleh melukai adik-adik hyung walaupun itu hanya segores. Okey?"

Mark hanya mengangguk dan kembali memeluk Jaehyun yang tertawa geli.

"Nono coba liat. Morkie hyung cengeng" ucap Jaehyun dengan nada mengejek yang membuat Mark dengan cepat menghapus air matanya.

"NOOOO!! MORKIEEE TIDAK CENGENG! MORKIE SUDAH PUNYA ADIK JADI TIDAK BOLEH CENGENG" pekik Mark tidak terima dibilang cengeng yang membuat Jaehyun dan Jeno tertawa begitu juga dengan Taeyong yang tanpa sadar ikut tersenyum bahkan hampir saja menangis.

Ternyata benar jika sebuah hubungan tidak hanya diukur dari ikatan darah tapi dari kasih sayang yang tulus.

"Hmmm. Kalian belum menjelaskan padaku. Kalian mau kemana berdadan ala petarung begitu? Mau latihan tinju?" tanya Taeyong yang disambut senyum polos Jaehyun.

"Kkkkk~~~ hari ini kita ganti profesi lagi Bubu~~"

"Ganti lagi? Memangnya kalian mau jadi apa?"

"Ninja. Huyawww!" seru Jaehyun seraya meniru gaya Bruce Lee.

Astaga. Selamatkan Taeyong dari tiga remaja tak waras ini Tuhan.

C💛B

Barcelona, Spain.

Puluhan motor terlihat tengah melaju kencang diatas aspal dengan jalanan lenggang didaerah yang jauh dari kota mereka semua saat ini tengah mengawal sebuah mobil hitam yang melaju ditengah-tengah mereka. Hingga rombongan motor hitam itu sedikit memelankan laju motor mereka karena kedatangan sebuah motor hitam lain yang menyalip diantara mereka.

Semua perhatian mereka tertuju kearah pengendara motor itu hingga mereka tak menyadari jika sipenyusup sudah mengeluarkan sebuah pistol dari saku jaketnya dan menembak ban motor pengendara paling depan hingga dia kehilangan keseimbangannya kemudian jatuh terseret diatas aspal dan menimpa beberapa motor yang lain.

Motor-motor itu kemudian mengapit sipenyusup dari sisi kanan dan kiri dan berusaha menjatuhkannya, namun sepertinya sipenyusup itu memang kelewat ahli hingga bukannya dia yang jatuh melainkan para pengendara itu.

Sipenyusup kemudian menambah kecepatan motornya dan melaju lebih dulu. Namun diluar dugaan dia malah berhenti dan memblok jalan para pengendara itu dan berdiri disamping motornya dengan dua buah pistol ditangannya

DOR! DOR!

Suara tembakan yang terus dilepaskan hingga membuat mereka yang ditagetkannya jatuh dan berguling diaspal.

Setelah semua pengendara itu jatuh tentunya disertai luka, sipenyusup melepaskan helmnya dan tersenyum miring melihat hasil pekerjaannya bersamaan dengan turunnya seorang pria paru baya dengan perawakan tegas yang membuat seringai miring tercetak jelas diwajah si penyusup itu.

"Chanyeol Park? atau haruskah kupanggil dengan code name? LOEY" ucap pria itu yang membuat Chanyeol terkekeh pelan dengan senyum mengejek.

"Sudah puas berlari tuan Datius? Harus kuakui kau cukup ahli dalam permainan hide and seek" sinis Chanyeol yang tersenyum tipis saat mendengar suara motor lain yang berhenti dibelakangnya.

Yeah. Baekhyun, Sehun dan Kai.

"Well. Apakah perlu kukenalkan padamu anggota kerajaan yang baru?" lanjut Chanyeol yang terlihat memancing emosi Datius yang berdiri dengan dijaga ketat oleh anak buahnya.

"Serahkan saja tahtamu! Maka aku akan mengampuni nyawa kalian" ancamnya bersama dengan tibanya dua buah rombongan lain.

"Kami sudah menjaga tahta sejak lama. Lagipula tahta ini hak milik putra sulungku. Kau juga sudah meminta perang bukan? Maka itu yang akan kuberikan padamu" balas Chanyeol yang kompak membuat Baekhyun dan Sehun ikut memasang seringai.

"Let the war begin" ucap Sehun seraya mengangkat tangannya memberi kode untuk semua anak buahnya.

.
.
.
.
.

Mrs

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mrs.Oh

ATTENTION (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang