CB 13

23.5K 2.5K 176
                                    

Jaehyun duduk dalam posisi bersidekap dan memandang bergantian dua orang yang saat ini duduk dalam posisi canggung.

Tepat. Untuk kedua kalinya mata suci Jaehyun ternodai dengan melihat hal yang tidak seharusnya dia lihat.

Huff. Dasar tidak tau tempat. Berdosa sekali mereka.

Masih dengan wajah kesal Jaehyun mengembungkan pipinya dan menatap kearah kedua tersangka dengan mata yang dibuat melotot. Tapi bukannya terlihat galak jatuhnya malah terkesan lucu yang seketika membuat tawa Baekhyun dan Chanyeol pecah.

"Daddy~~~ Jeyun itu pulang sekolah lapar tau! Kalau aku mati---" ucapan Jaehyun seketika terhenti saat melihat tatapan tajam yang Chanyeol layangkan padanya.

Dia lupa jika Chanyeol tidak suka dia berbicara hal sembarangan, walaupun hanya candaan.

"Kita makan siang diluar bersama Papa-mu"

"Papa?" beo Jaehyun dan Baekhyun yang menatap Chanyeol bingung.

"Aku salah ya? Apa itu artinya lamaranku ditolak?"

"LAMARAN?" pekik Jaehyun dan Baekhyun lagi yang membuat Chanyeol mengusap kedua telinganya.

"Kapan kau melamarku?" tanya Baekhyun.

"Iya mana cincinnya Dad?"

"Owh. Aku belum memberikan cincinnya?" ucap Chanyeol seraya merogoh saku mantelnya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna softblue.

Chanyeol membuka kotak itu dan menarik tangan Baekhyun kemudian memasangkan cincin yang terlihat sangat indah itu begitu saja.

"Yey!! Saran Jeyun berhasil" seru Jaehyun yang melakukan tos dengan Chanyeol. Sementara Baekhyun hanya bisa mengerjapkan matanya pelan sekaligus mencerna semua yang terjadi.

Tunggu. Dia sedang dilamar? Kenapa Baekhyun tidak sadar?

"Hey. Kalian berdua! Aku masih disini dan tidak mengerti apa yang terjadi? Lagipula kapan aku menerimamu Park Chanyeol?"

"Kau sudah menerima lamaranku semenjak cincin itu melingkar di jarimu Baekhyun"

"Apa? Hey tuan harusnya kau bertanya dulu? Lagipula apa-apaan cara melamarmu itu?"

"Owh. Papa minta kau bertanya dulu Dad" ucap Jaehyun dengan alis yang dinaik-turunkan.

"Okey. Daddy paham" ucap Chanyeol yang tiba-tiba menggeser kursinya dan menekuk salah satu kakinya.

"Byun Baekhyun. Maukah kau menikah denganku? Yes or Yes?"

"Apa?" tanya Baekhyun yang malah dibuat menganga sementara Jaehyun sudah terkikik geli ditempatnya dan memberi dua jempol kearah ayahnya dengan kepala dianggukan.

"Apa tidak ada pilihan lain selain YA?"

"TIDAK!" pekik ayah dan anak itu kompak yang membuat Baekhyun tertawa sebelum mengangguk.

"Kau tau aku tidak mungkin menolak Park" ucap Baekhyun akhirnya yang membuat Chanyeol sontak berdiri dan memeluk tubuh mungil itu sementara Jaehyun langsung menutup matanya dengan kedua tangan.

"Aman Dad!" seru Jaehyun yang detik itu juga membuat Chanyeol kembali menyatukan kedua belah bibir mereka.

"Kau tau. Aku sangat senang. Terimakasih Byun Baekhyun. Terimakasih" bisik Chanyeol yang tersenyum manis seraya mengecup bertubi-tubi puncak kepala pria yang akan dinikahinya itu.

"Daddy~~~ Papa~~~ Jeyun lapar" ucap Jaehyun dengan cengirannya.

"Untung anak" ucap Chanyeol yang membuat Jaehyun memasang wajah merengut dan hendak merengek pada Baekhyun.

ATTENTION (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang